strong mother||NOMIN [END]

chapter 15

❗warning typo❗

.....

"XIYEON APA YG KAU LAKUKAN?!"

"jeno oppa?"

Xiyeon yg merasa senang jeno berada disini ia melepaskan cengkraman nya dirambut jaemin dan menghampiri jeno,sementara jaemin dibantu yg lain untuk duduk kepala nya sangat lah pusing

Plak

"apa kau tak mempunyai otak?kau ingin mencelakai jaemin?"

"YA,AKU BAHKAN INGIN SEKALI MEMBUNUH NYA" jawab xiyeon lantang

Semua orang disana terkejut tak terkecuali jaemin

"dia membuat pernikahan kita batal jika ia tak muncul jeno oppa sudah menjadi milikku"

"perempuan gila aku bisa saja menuntutmu xiyeon"

"cih bela saja terus dia"

Xiyeon kesal dan pergi dari situ jeno kemudian menghampiri jaemin yg masih memegang kepala nya

"kau tak apa na?"

"kepalaku pusing jen"

"mau ke rumah sakit?"

"tidak sebaiknya aku pulang saja" tolak jaemin

"biarkan aku yg antar"

Jaemin mengangguk ia akan menyuruh salah satu karyawan mengantarkan mobil nya

Hening,itu yg meliputi perjalanan nya dengan jeno,jaemin menyandarkan kepala nya kebelakang

"apa kau tadi sempat terkena pisau yg dibawa xiyeon?"

"tidak dia hanya menempelkan nya pada leher ku"

"wanita itu memang gila"

"kenapa kau tak ingin menerima perjodohan mu dengan xiyeon?" tanya jaemin tiba-tiba

"karna aku hanya ingin menikah dengan mu na"

jaemin memalingkan mukanya yg memerah seketika jeno yg melihat nya hanya tersenyum

"kau sangat lucu na"

"berhenti kau bisa membuat muka ku tambah merah" kesal jaemin

Mereka pun diam setelah itu.setelah sampai di rumah jaemin jeno mengantarkan nya sampai dalam

"Lho nana kau kenapa?jeno kenapa dengan nana?" winwin menatap khawatir jaemin yg memegang kepala nya saat berjalan

"itu tadi aku terbentur tembok" bohong nya

"astaga kok bisa?jeno kamu mau masuk dulu?"

"tidak usah tante jeno langsung pergi aja permisi" jeno pamit pada jaemin dan winwin lalu pergi dari sana

"kepala mu tak benjol kan na?"

"engga ma aku tak papa kok"

......

"jisung kau membawa apa?"

"aku tak membawa apa²"

"bagaimana jika kita berbagi aku membawa bekal yg banyak"

"tidak usah aku akan ke kantin"

Jisung pun pergi meninggalkan rasa kesal pada sang perempuan,entah semenjak chenle pindah sekolah jisung jadi tak berminat mempuyai teman lagi

Ia selalu menghindar jika ada seseorang yg mau berteman dengan nya padahal dengan wajah tampan nya itu dia bisa mempunyai teman banyak

"ahjumma aku pesan 1 mangkuk ramyeon"