004 ; gift from gyu

28 10 24
                                    

[ PLAY — polarid love ; ENHYPEN ]

Keesokan harinya..

Hujan deras menerjang Seoul pagi ini. Alunan musik pelan dari pemutar musik di dalam mobil Yeonha jadi latar belakang diiringi rintik hujan diluar. Yeonha memainkan ponselnya sebentar sebelum akhirnya pintu penumpang di sebelahnya terbuka dan menutup dengan cepat. Yeonha menoleh melihat sosok yang ia tunggu memasuki mobilnya.

Bibirnya sedikit merengut sembari mengambil beberapa helai tissue untuk mengelap bagian tubuhnya yang sedikit basah terkena air hujan.

"Parah banget tiba-tiba hujan." gerutu lelaki itu merengut menunjukkan lesung pipinya tanpa sengaja. "Gausah ngeluh, lo mau tanggung jawab gak? Gara-gara lo kakak gue jadi bulan-bulanan fans lo tauga."

"Iya-iya maaf, gue udah ngehubungin agensi kok." Jawab Taehyun berhasil meredam emosi Yeonha. "Lo udah sarapan?"

Yang ditannya menggeleng. "Ayo makan, gue traktir."

"Oh bentar, " Yeonha mengambil kemeja flannel cadangan yang sengaja ia simpan di mobilnya dan memberikannya pada Taehyun.

Namun ketika di berikan, wajah Taehyun bingung melihat kemeja flannel yang saat ini sudah tergeletak di pangkuannya. Sementara Yeonha masih menatap lurus ke depan dan bersiap menyalakan mobilnya.

"Pake. Baju lo basah. Nanti kedinginan" ucap Yeonha singkat lantas mengecilkan suhu AC mobil dan menggeser kipasnya agar tak menghadap Taehyun. "Peka juga lo ternyata, makasih ya."

"Sama-sama."

Perjalanan mereka diawali dengan tanpa seorang pun membuka percakapan. Taehyun asik melihat keluar jendela. Melihat lalu lalang orang berlarian menghindari hujan, menatap jendela mobil mulik Yeonha yang terselaput embun dan rintik air hujan, atau sekedar bernyanyi pelan mengikuti musik yang menyala saat ini. Sementara Yeonha fokus pada jalan di hadapannya.

***

Yiseol mengetuk pelan pintu kamar Beomgyu. Setelah memantapkan hatinya, Yiseol akhirnya memutuskan untuk menghampiri Beomgyu.

Satu kali, dua kali, tiga kali Yiseol mengetuk pintu kamar lelaki tersebut belum ada jawaban. Di ketukan keempat barulah terdengar bunyi kunci pintu dibuka dan menampilkan sosok Beomgyu. "Jam segini kok masih tidur?" Tanya Yiseol ketika sesosok lelaki tampan menampakkan dirinya.

"Ini udah jam 10 loh, masa masih tidur sih. Kayak gini katanya mau egois ngambil hati orang. Bangun pagi aja gak bisa." Beomgyu hanya mendecak dan menatap Yiseol dengan malas.

"Bawel." ucap Beomgyu sebelum mengangkat satu tangannya ke puncak kepala Yiseol dan mengelusnya pelan. Perlahan tubuhnya maju semakin mendekat sampai bibirnya menyentuh lembut kening Yiseol. Hanya 3 detik, namun waktu yang cukup untuk membuat Yiseol yang sedari tadi menggerutu pelan dan protes karena tingkah laku Beomgyu menjadi terdiam dan membelalakkan matanya kaget.

"Aku mau mandi dulu," ucap Beomgyu lagi kemudian pergi begitu saja meninggalkan Yiseol seperti dirinya baru saja tidak menyebabkan jantung perempuan tersebut berdetak sangat cepat hingga wajahnya pun ikut memanas seketika.

"Loooooo gila banget sih kalau kata gue! Gilaaaa!!"—Jeon Yiseol

***

"Hari ini mau kemana Gyu?" Tanya Yiseol membuka pembicaraan. "Hari ini aku nggak kemana-mana, soalnya aku masuk shift sore."

"Ok, deh."

"Eh tunggu Yiseol, aku mau ngasih kamu sesuatu." Yiseol pun seketika langsung meletakkan alat-alat makanya. Menatap Beomgyu yang sibuk mengeluarkan sesuatu dari sakunya. "Aku tau ini nggak se-romantis adegan di drama ataupun di film. Tapi aku ngasih ini ke kamu bener-bener tulus. Aku ngumpulin ini dari hasil kerja paruh waktu. Ini sebenarnya juga nggak semahal aksesoris yang biasanya kamu pake. Tapi jangan nilai dari harganya. Tapi lihat dari pemberinnya." Nampak senyum Yiseol yang langsung terbit dari wajahnya kala melihat ketulusan dari Beomgyu.

"Kamu bisa banget ya, buat anak orang luluh Gyu. Hebat." Pria dihadapannya pun ikut tersenyum, mulai makaikan kalung berbentuk bulan sabit ke ke leher jenjang Yiseol. "Kalungnya emang bisa aja, tapi kalau udah di pake kamu cantik banget deh."

***

Siang tadi Beomgyu merencanakan pertemuannya dengan sahabat semasa SMA nya—Kang Taehyun.

Ia saat ini sedang duduk manis di sebuah cafe yang terlalu ramai, sembari menyesap pahitnya kopi hitam favorit nya.

"Beomgyu?"

Beomgyu menoleh ke arah panggilan tersebut berasal, seorang lelaki sebayanya yang mengenakan jaket kulit berwarna hitam, surai peraknya yang tertata acak melambai saat angin berhembus. Beomgyu tersenyum manis, menyediakan ruang untuk sahabatnya itu agar berduduk di sisinya, kedua tangannya tampak sibuk menyembunyikan sesuatu di belakangnya.

"Apa itu?"

"Bukan apa-apa, nanti juga lo tau, kok," balas Beomgyu. Taehyun hanya mengangguk sebelum berduduk di bangku tersebut, matanya menatap awan berwarna jingga diatasnya.

"Gue gak nyata. Lo lagi mimpi." Taehyun memiringkan kepalanya, sedikit bingung akan apa maksud kalimat yang tertutur dari mulut sahabatnya itu. "Lo ngomong apa sih?"

"Lo gak lagi ngelindur atau mabuk 'kan?"candanya, mendapatkan sebuah pukulan kecil di lengannya sebagai balasan.

" Gue serius Tyun, gue mau pamit. Karena sebelumnya gue belom sempet pamit ke elo." Taehyun tersentak pelan, matanya mendelik dan menatap Beomgyu dengan beribu pertanyaan di benaknya. "Enggak sih, lo lagi bercanda Gyu. Gak waras lo."

Beomgyu menggeleng cepat, "gue serius, seribu persen serius," jawabnya serius.

Taehyun diam sejenak, berusaha mencerna setiap kalimat yang Beomgyu lontarkan.

"Berarti lo.." Beomgyu tertawa kecil, menyeka air mata yang kini menumpuk di sudut kedua matanya,"iya, gue udah gaada. Tujuan gue hadir disini. Karena gue mau pamit dan nitip Yiseol ke elo."

"Gue sekarang lagi sekarat Tyun, jadi gue mohon banget sama elo. Buat jagain Yiseol dan bahagian Yiseol, ya?" Beomgyu menjeda sejenak. Memberikan sebuah benda yang sempat di pertanyakan Taehyun.

"Setelah lo bangun, tolong banget kasih ini ke Yiseol."

"Maaf kesannya gue ngerepotin lo banget,"

"Enggak apa-apa Gyu, gue sahabat lo. Lo beleh minta tolong sebanyak-banyaknya yang lo mau. Gue bakal lakuin."

"Makasih? Gue pulang dulu ya Tyun."

➳༻❀ :housemate: ❀༺➳

Sebelum cerita ini bener-bener berakhir di 2 bab setelah ini, aku mau minta maaf sebelumnya buat yang berharap cerita ini happy ending :(

Aku bener-bener ngerasa bersalah banget 😔

Soon setelah ini selesai aku bakalan ngeluarin short book baru, aku janji bakal happy ending kok.

housemate, beomgyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang