viii. hampa

198 26 1
                                    

"eh?" jaemin seolah olah tengah dipermalukan, jeno menyuruhnya agar ia duduk lalu menghabiskan kopi jeli di depan matanya.

"b-baiklah." tangan jaemin hendak menarik kursinya ke belakang namun kedua netranya menatap kosong ke arah pintu kaca, gelap gulita. setidaknya itulah yg pasti orang orang lihat ke luar ketika malam tiba, tapi mata jaemin tidak sebuta itu.

jeno mendelik. "ada apa?" pupil matanya mengikuti kemana arah iris hitam jaemin melihat. tak ada jawaban yg keluar dari mulut jaemin, bahkan jeno merasa bibirnya beku seketika setelah melihat pemandangan gelap diiringi lampu bergaya vintage, ditambah sedikit rintik hujan.

netra jeno menangkap bagaimana seorang pria tengah menyeret paksa kaki kanannya yg terluka, tangan kananya memegang erat tangan kirinya yg terlihat lebam, surai blonde sepanjang pundak diguyuri hujan yg menyatu dengan cairan kental amis dari dahinya.

"jaem-"

"tunggu sebentar disini ya."

jaemin berlari keluar, tak peduli bagaimana nantinya tetesan air hujan akan membasahi tubuhnya. jaemin mendekat, mulutnya tersenyum penuh luka dengan hiasan mata berkata 'tidak apa apa'.

jaemin terduduk di atas aspal, membiarkan pria bersurai blonde tersebut ambruk di pundaknya. jari jemari lentik jaemin mengelus lembut pelipisnya, membawa kepala penuh luka tersebut ke dalam dadanya, beralih mengelus punggung yg lebih besar lalu berkata 'ini semua tidak apa apa'.

jeno masih setia melihat bagaimana jaemin terduduk di atas aspal, tak berniat menghampiri mereka. sejenak jeno mengamati punggung ramping jaemin, melihat bibir jaemin mulai mendekat ke telinga si blonde, dari sisi jeno melihat bagaimana wajah jaemin dengan jelas dan mulai megamati gerak bibirnya.

"dai"

mata jeno menyipit, kaca cafe terlihat agak kabur karena percikan hujan.

"joubu."

jeno beropini kata tersebut terlihat bukan seperti bahasa korea di matanya.

"daijoubu."

setelahnya, jeno hanya melihat pemandangan wajah hyunjin lalu semuanya menjadi kabur, hujan mulai deras.

siecle de vide | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang