xiii. cerita dari waktu

169 22 4
                                    

"jaemin sering berbicara tentangmu! dia bilang jeno baik tapi menyebalkan, tampan tapi menakutkan." taeyong tersenyum kikuk di ranjangnya, mengingat celotehan jaemin yg tak ada habisnya minggu kemarin.

"oh ya! dia juga sempat memperlihatkan fotomu, aku sebagai bubunya tak menyangka kalau jaemin berteman dengan anak pejabat!"

"haha, benarkah?" jeno hanya tersenyum menanggapi, ingin menyangkal tapi mungkin dimata orang lain jeno memang seperti yg dikatakan jaemin juga.

"jadi, apa yg terjadi denganmu dan jaemin?"

"hah? maaf, maksudku, apa?" jeno diseret oleh taeyong, tak tau apa yg dia awalnya lakukan ketika kakinya sampai tiba di pintu kamar, jeno hanya mengikuti apa keinginannya, bertanya apa hubungannya dengan jaehyun.

"jaemin kemarin memeluku sambil menangis, dan beribu kali mengatakan minta maaf padaku."

ah, jeno bersyukur taeyong belum tau tentang apa yg terjadi saat ini. tetapi di sisi lain, jika seandainya jeno bertanya tentang siapa ayah jaemin secara tiba tiba, jeno sendiri akan merasa tidak enak.

"ah, itu, hanya masalah kecil." jeno tersenyum sebelum kembali mengupas kulit buah apel di tangannya.

"heee, tidak bolehkah pria tua ini tau?" jeno terkekeh kecil, sebelum kembali meyakinkan semuanya baik baik saja, hanya masalah kecil yg sebenarnya semakin membesar.

20 menit kemudian, jeno selesai dengan kegiatannya, berbincang ringan dengan taeyong sambil sesekali bersenda gurau membuatnya menjadi lebih baik. menatap jam tangannya, jeno berniat angkat kaki setelah menemani taeyong selama hampir 2 jam, tak ada situasi canggung meski baru pertama kali bertatap mata, karena sebelumnya jeno hanya mengunjungi taeyong yg tengah dalam kondisi drop.

"sudah sore, mungkin ini saatnya jeno pulang"

"eh? benarkah? yah.. " wajah taeyong yg awalnya terlihat senang, sekarang sedikit terlihat murung.

jeno mengambil jaketnya, ragu karena demi apapun, jeno sama sekali tak ingin menginjakan kaki ke rumah jaehyun, sekarang, dia akan pergi kemana? siapa yg tau, dia masih mempunyai setidaknya sedikit uang di saku.

"maaf tidak bisa mengantarmu sampai ke jalan, tadi saja bersusah payah sampai bisa berjalan ke pintu."

"tidak apa apa, semoga lekas sembuh." jeno memeluk taeyong, taeyong membalasnya dengan usapan hangat di punggung.

jeno keluar dari sana, tergesa gesa mengambil langkah besar untuk mencari tempat penginapan, mungkin ini saatnya untuk kerja sambilan?

"sering sering datang berkunjung, akan kuceritakan bagaimana sama persisnya kamu dengan ibumu!"

jeno menoleh, itu jelas suara taeyong yg tengah melambaikan tangannya sebelum salah satu suster menggandengnya kembali ke kamar.

tangan jeno yg semula dengan tenang memegang helm, kini mengepal erat erat. merasa bodoh pada dirinya sendiri.

mengambil nafas dalam dalam, jeno mulai tak mempedulikan kata kata taeyong tadi. tapi jika bisa, ia akan segera mengunjungi taeyong untuk menanyakan semuanya.
menghidupkan mesin, bersiap pergi sesuatu di belakang menyapa jok motor belakangnya.

'grep'

"tunggu."

jeno menoleh, melihat hyunjin dengan rambut pirangnya, keringat meluncur di pelipis kening. jeno cukup prihatin bagaimana melihat keadaannya sekarang, mendorong kursi roda sambil mengenakan baju pasien.

"kau benar benar tak mengenal pria bernama lee joon gi?"

wtf, hyunjin bersusah payah mendorong kursi rodanya hanya untuk menanyakan aktor kelahiran tahun 1982?

"aku tak berminat menjadi salah satu penggemarnya."

kembali menghidupkan mesin motor, melaju pelan tak mempedulikan tangan hyunjin yg masih berada di jok belakang motornya.

"lee sialan joon gi itu ayahmu, bodoh!"

jeno, ingin mati.

lee joon gi, asshole man for hyunjinpublic figure ; k - drama (40)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lee joon gi, asshole man for hyunjin
public figure ; k - drama (40)

siecle de vide | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang