TKZ 7

3.6K 399 8
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

“Akan ada masa dimana rasa sakit itu akan digantikan oleh sebuah kebahagiaan.”
- TKZ -

•••

Zahara hanya terus menatap keluar jendela yang ada di ruangannya. Ia memikirkan semua ucapan umi dan abi semalam sebelum dirinya pulang.

“Mau ku iyain tapi aku tau Aqila orangnya nekat,” monolognya.

Lama terus melamun hingga tanpa sadar sedari tadi hp nya tengah berbunyi tanda ada yang sedang meneleponnya.

“Astaghfirullah kenapa jadi ngelamun gini sih jadi gak denger ada yang telfon,” ucapnya langsung pergi mengambil hpnya yang ia letakkan diatas meja.

“Halo, assalamualaikum umi,” sapa Zahara setelah mengangkat telfon dari umi.

“Wa'alaikumussalam sayangnya umi, nanti kesini makan siang bareng ya? Ada yang mau abi omongin juga.”

“Gimana ya um Zahara udah janji sama temen Zahara buat makan siang bareng sama ketemu temen lama Zahara juga,” jawab Zahara sedikit tidak enak kepada umi.

“Oalah gakpapa sayang, besok saja kalau kamu free ya datang kesini aja buat makan siang bareng. Umi kira tadi kamu gak ada janji jadi umi ajak deh.”

“Iya um, Zahara usahakan deket-deket ini makan siang bareng di rumah umi ya, yasudah um Zahara mau lanjut dulu,” ujar Zahara.

“Iya Ara, maaf ganggu ya. Assalamualaikum.”

Belum sempat Zahara membalas salam dari umi telepon sudah dimatikan begitu saja, mungkin umi sedikit kecewa kepadanya karena menolak ajakan makan siang bareng di rumah sang umi pikir Zahara berusaha positif thinking.

Zahara langsung saja pergi kemejanya dan memeriksa pemasukan uang cafe belakangan ini melalui laptop yang sudah disediakan khusus untuknya.

Ia semakin larut dalam pekerjaannya hingga dirinya di kagetkan oleh kedatangan Rara dan satu pria yang ia tidak asing ketika melihatnya.

“Hayo Zahara ngapain tuu.”

“Astaghfirullah Rara, salam dulu dong kalau masuk ini malah ngagetin orang aja,” ucap Zahara sedikit kesal dengan kelakuan Rara.

Sedangkan Rara hanya tertawa dan langsung duduk di sofa ruangan tersebut diikuti pria yang ikut masuk Rara tadi.

Zahara langsung berdiri dan menghampiri mereka berdua dengan tatapan bertanya-tanya siapakah pria itu.

“Rara dia siapa?” tanya Zahara penasaran.

“Masa kamu gak inget? Ini William loh,” jawab Rara.

“Loh ini William? Udah lama gak ketemu jadi pangling aku,” ujar Zahara sambil menunjuk kearah pria yang bernama William.

“Iya Zah ini aku, berubah banyak ya aku sekarang?” ucapnya secara tiba-tiba.

“Iya Wil, sekarang masih sekolah kaya Rara atau udah kerja?” tanya Zahara.

“Udah gantiin posisi papi jadi CEO Zah, dulu kan aku ikut homeschooling jadi bisa lebih cepet lulusnya,” jawabnya.

Zahara hanya mengangguk sebagai jawabannya, mereka pun melanjutkan obrolan mereka yang sangat random karena mereka sudah lama tidak berjumpa.

•••

Hari sudah mulai gelap Zahara langsung saja bersiap untuk pulang.

“Teh, Zahara pulang dulu ya kalau ada apa-apa langsung telfon aja,” ucap Zahara pada salah satu karyawan disana.

Tentang Ku Zahara [New Version] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang