TKZ 8

3.5K 413 9
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

"Segala luka akan terbongkar dengan sendirinya."
- TKZ -

•••

Sepulang dari rumah sakit Zahara menginap di rumah umi untuk beberapa hari karena permintaan umi dan disetujui oleh ayah dan juga ibu tirinya.

"Umi, Zahara tidur dimana dong?" tanya Zahara dengan tatapan lesunya.

"Di kamar kamu dong masa di dapur," jawab umi dengan candaannya.

Zahara hanya menatap umi kesal dan pergi menghampiri abi untuk Bertanya dimana kamarnya berada.

"Abii, umi ngeselin itu masa aku gak dikasih tau kamarku dimana," adunya kepada Abi.

Sedangkan Abi yang mendengar itu hanya tertawa kecil dan mengantarkan Zahara untuk istirahat dikamarnya.

"Yaudah yuk Abi anterin sampai depan kamar."

Zahara hanya mengangguk dan berjalan mengekori Abi pergi ke salah satu kamar di lantai 2 yang sudah di siapkan khusus untuknya.

"Makasih Abi, aku istirahat dulu ya," pamit Zahara sebelum masuk kedalam kamarnya.

Setelah menutup pintu Zahara memilih langsung merebahkan tubuhnya yang sudah lumayan lemas.

Zahara mulai menutup matanya tanpa ia sadari namun, tiba-tiba handphone nya berbunyi.

"Siapa coba yang telpon ganggu aja dah," monolognya dan langsung pergi mengambil handphonenya yang berada dalam tasnya yang ia letakkan diatas meja rias.

"Aqila?"

"Ngapain dia telpon?" tanyanya.

Zahara langsung mengangkat panggilan telpon dari Aqila yang ia pikir mungkin ada hal penting yang ingin dibicarakan.

"Assalamualaikum, kenapa Qil?"

"Wa'alaikumussalam. Gak ingat omonganku waktu itu kamu Zah?"

Zahara yang mendengar ucapan Aqila hanya diam karena dia sama sekali tidak mendengar ucapan Aqila beberapa waktu lalu yang menyuruhnya untuk menjauhi keluarga Alvian.

"Ingat, kenapa memangnya?"

"Kamu juga siapaku kok larang-larang?" lanjutnya

"Mulai berani kamu ya awas aja kamu Zah!"

"Kenapa harus takut sama manusia yang sama-sama ciptaan Allah, sama-sama dari tanah, sama-sama bakal balik ke tanah lagi?" ucap Zahara dengan entengnya.

"Oh gitu kamu Zah sekarang? Oke besok temuin aku di danau yang ada didekat taman kota!"

"Mau ngapain lagi sih? Gak cukup bikin aku.gini?"

"Cukup? Gak bakal cukup Zah gw bikin lu sengsara sampai lu milih mati!"

Tut...Tut..

"Astaghfirullah, loh udah mati?"

"Emang gak berubah dia, ya Allah ini gimana hamba takut diapa-apakan besok," ucap Zahara sambil melihat layar handphone nya yang masih menyala.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang Ku Zahara [New Version] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang