4. Harmonis

453 46 0
                                    

Yujin menatap bergantian Jisung dan Chenle lalu beralih menggeser layar handphone Jisung yang menampakkan akta kelahiran, foto Jeno Jaemin, dan foto pernikahan Mark Jaemin.

Yujin kemudian meletakkan handphone itu lalu menatap Jisung.

"Darimana kau dapat foto papa ku dan mommy mu?" Jisung balik menatap Yujin.

"Kantor pribadi ayahku." Yujin lalu menatap lagi foto pernikahan Mark dan Jaemin. Ah, rupanya ada tanggal kecil disana.

"Kita ambil point nya saja disini." Jisung dan Chenle menatap bingung saudara perempuannya yang sedang menghela nafas.

"Pertama, Mungkin foto pernikahan papa dan mommy mu itu ada hubungannya dengan mu atau mungkin kau anak papa ku." Jisung melotot dan hendak protes namun ditahan sang submisif untuk mendengarkan perkataan Yujin.

"Kedua, aku menangkap kelahiran mu lebih cepat dua bulan dari perkiraan. Jika kau anak Uncle Mark kamu seharusnya lahir dua bulan lagi dan ini kembali ke opsi pertama kau anak papa ku."

"Ketiga, Uncle Mark menghamili mommy Jaem dan membuat pernikahan papa Jeno dan mommy Jaemin mu hancur. Aku tidak seratus persen yakin dengan ini tapi, Uncle Mark adalah bos yang disegani dan namanya cukup dikenal luas oleh para pengusaha."

"Jika Uncle Mark melakukan sex pada mommy mu, maka netral saja mommy mu akan melaporkan daddy mu dan memintanya bertanggung jawab atas kasus pelecehan seksual dan daddy mu dipenjara."

"Keempat, kamu tidak punya bukti lebih dan kita berada di pihak tengah. Aku hanya beropini seperti itu karna bukti yang kau dapat belum seberapa."

Jisung memikirkan semua perkataan Yujin. Dia bahkan berpikir seperti gadis di depannya, tapi pikirannya selalu merujuk bahwa dia bukanlah anak kandung Mark.

"Kumpulkan lah lebih banyak bukti, aku akan membantu kalian memecahkan kasus ini. Aku tau kalian tidak akan bisa menyelesaikannya tanpa ku."

Ucap si gadis dengan sombong membuat kedua lelaki di depannya berdecih pelan.

"Dasar." Ucap sepasang kekasih itu kompak membuat Yujin terkikik geli.

Yujin sendiri sudah mengetahui Chenle dan Jisung memiliki hubungan khusus. Karna satu tahun lalu tepatnya ulang tahun Chenle, mereka berdua tertangkap basah tengah bercumbu secara sembunyi-sembunyi di dapur.

Yujin tau karna dominan Chenle alias Jisung itu tidak membawa hadiah dan menggantinya dengan ciuman. Bahkan tanpa mengaku, Yujin sudah tau mereka berpacaran. Salah mereka sendiri karna tidak pandai berakting seperti si gadis.

"Baiklah aku pergi dulu." Ucap Chenle lalu berdiri disusul pemuda tinggi di sebelahnya. Yujin pun ikut berdiri dan tersenyum. Gadis itu mengangguk sambil melambai ke arah mereka.

"Sampai jumpa, temui aku jika kau mendapatkan bukti baru." Chenle dan Jisung mengangguk lalu keluar dari kamar saudarinya.

Setelah berpamitan dengan Jeno dan istrinya, mereka berdua kini termenung di dalam mobil memikirkan perkataan Yujin si otak encer. Ayolah mereka tidak ingin seperti Yujin yang menjadi detektif dadakan. Mereka benci hal rumit.

"Dimana kita akan mendapatkan bukti baru?" Jisung yang mendengarnya hanya melirik sang kekasih lalu mengendikkan bahunya. Ia terlalu malas dan tidak dalam mood baik saat ini karna pikirannya.

Chenle yang melihat hanya di menghembuskan nafas lelah lalu menatap ke depan.

"Besok aniversarry kita, aku tidak mau memikirkan hal lain." Ucap Jisung lalu menjalankan mobilnya menuju rumahnya.

Chenle masih diam. Benar juga apa yang dikatakan kekasih tingginya ini. Seharusnya mereka mempersiapkan aniversarry mereka yang ke sepuluh tahun bukannya menyelidiki kasus Jisung. Mereka sampai melupakan hal itu.

Wrong [Jichen]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang