🐣

4K 160 3
                                    

gadis kecil berusia 5 tahun itu terlihat senang sekali dalam gandengan sang ayah yang kali ini berkesempatan menjemputnya pulang sekolah.

"Papa nanti kita beli 5 ice cream boleh tidak?"

"Boleh sayang Jihyun boleh beli apapun yang di inginkan nanti ya nak ya"

"Yeay terimakasih papa"

Lee Jeno tengah asik menemani putri tunggal kesayangannya untuk berbelanja snack dan ice cream setelah sekian lama ia tinggalkan anak itu untuk healing serta urusan bisnis ke luar negeri.

"Sudah cukup sayang? "

"Sudah papa , Jihyun sudah puas"

"Baiklah ayo kita bayar dan kemudian makan siang  tapi ingat satu hari hanya boleh makan 1 ice cream"

"Yes boss ! "

Setelah membayar Jeno mengajak anaknya ke restoran pizza favorit mereka dan bermain di game zone akhirnya mereka pulang ketika kota Seoul sudah mulai gelap.

"Tunggu disini ya nak , papa ingin membeli obat sebentar" ujar Jeno memarkirkan mobilnya di depan sebuah apotek ia baru ingat jika obat penenang nya habis.

Selesai membeli obat Jeno baru ingin masuk ke mobilnya saat ia mendengar suara rintihan dan itu berasal dari gang sebelah apotek itu. makin Jeno perhatikan makin jelas suara itu hingga ia putuskan untuk melihatnya.

Jeno kaget saat melihat ada seorang wanita yang penuh luka dengan perut sedikit buncit  sedang bersandar setengah sadar dan terlihat sangat kesakitan.Yang paling membuat Jeno kaget wanita itu sangat mirip dengan seorang yang sangat berarti di hidupnya dan ia melihat darah keluar mengotori dress wanita itu yang sepertinya ia sedang hamil  Hal ini membawa Jeno ke trauma masa lalunya.

Flashback

Siang itu Jeno harus menghadiri rapat penting di kantor sementara sang istri Minyoung yang kini tengah hamil anak kedua mereka mengeluh tidak enak badan dan ia memang sedikit demam

"Pergi saja sayang , aku tidak apa-apa  hanya pusing sedikit"

"Tidak , biar yang lain saja mewakilkan sudah kau tenang saja istirahat"

"Ayolah Jeno , kau itu pimpinan jangan menjadi tidak profesional hanya gara-gara ini dan juga bukankah dulu saat mengandung Jihyun aku pun sering drop begini ? Nyatanya aku tak apa-apa kan? Jadi ayo pergilah"

"Iya tapi perasaanku tidak enak Lee  Minyoung  kau tak mengerti itu"

"Sayang, itu karena kau terlalu berpikiran yang tidak-tidak"

"Emmmhhh...." Tiba-tiba ditengah perdebatan mereka Minyoung merasakan kontraksi padahal kini usia kandungannya masih tujuh hampir delapan bulan.

"Kenapa ? Ada yang sakit?"

"Tidak apa, perutku kram"

"Nah lihat itu ? Bagaimana aku bisa fokus pada meeting jika kau seperti ini"

"Tidak apa-apa Jeno aku sudah biasa seperti ini. Justru kau terus mengajak berargumen itu menjadikan perutku semakin sakit"

"Iya baiklah , maafkan aku sudah kau jangan pikirkan perusahaan istirahat saja"

keesokan harinya Jeno baru mau pergi kerja saat ia melihat istrinya itu sudah sehat dan bahkan sempat memasak bekal dan sarapan pagi untuk Jihyun yang saat ini sudah mulai di titipkan di day care karena Minyoung yang kini sedang hamil mudah sekali kelelahan.

Namun kejadian siang itu benar-benar di luar dugaan Jeno.

Siang itu Minyoung tengah memasak untuk makan siang saat ia tiba-tiba merasakan pusing dan perutnya mulai kram.awalnya ia biarkan saja hanya mengelus perutnya.

"Sssshhh....hey anak mama tidak boleh nakal ayo kita buat makan siang untuk papa dan kakak ya sabar sebentar setelah itu kita istirahat nak"

Namun bayi dalam kandungannya itu seakan tak mau mengerti dia semakin merasa pusing dan
Pandangannya kabur selain itu sakit perutnya juga semakin kuat akhirnya ia matikan kompor dan berjalan ke kamar untuk istirahat. karena ia tidak mau ada pembantu jadi siang ini tak ada orang lain selain dirinya dirumah.

"Akhhh...hhhhhh..." Dengan tertatih kerena sakit di perutnya semakin menjadi, perlahan naik ke lantai dua untuk istirahat.

begitu sampai di kamar ia coba berbaring tapi sakitnya tidak hilang justru semakin intens merasa tidak sanggup dengan sakitnya ia coba menelepon Jeno yang memang berencana pulang untuk makan siang

"J-jeno , apa kau masih lama ? Akhh ...Jeno sakit..."

"Sayang kau kenapa ? Tunggu aku sudah dekat"

"Jeno tolong , perutku sakit.."

"Iya sayang tunggu sebentar ya aku sebentar lagi sampai"

"Eungggh...hhhhh...akhh..."

"Emmmmhhhh... Jeno cepat"

Dia sudah tidak bisa menjawab Jeno ia sibuk berusaha mengatur nafas yang semakin pendek dan juga sibuk dengan rasa sakitnya dan dia hanya meminta suaminya cepat datang.

Akhirnya sepuluh menit kemudian Jeno datang ia shock melihat darah yang bercecer di lantai dapur mengarah ke kamarnya. Tak membuang waktu Jeno naik ke kamar utama itu.

"Sayang ! Astaga apa yang terjadi ?" dress itu sudah tidak berwarna , baju hamil yang aslinya berwarna krem itu sudah pekat dengan darah di bagian bawahnya sementara sang istri sudah tak fokus  hanya meringkuk memeluk perutnya

"Jeno... sakit.. , sakit sekali" rintihnya nyaris tak terdengar ia begitu pucat dan lemah.

"sabar sayang, kita ke rumah sakit ya ,  tahan sebentar ya kau tidak boleh tidur sayang kau harus tetap sadar mengerti "

Akhirnya mereka sampai di rumah sakit dengan kondisi Minyoung yang sudah benar-benar  mengenaskan ia meringkuk di bankar rumah sakit itu karena rasa sakit di perutnya semakin bertubi-tubi ia terus menggenggam tangan Jeno namun sungguh itu tidak membantu bahkan sekarang ia mulai ingin mengejan saat dirasa dorongan dari bayi dalam kandungannya itu semakin kuat.

"Jangan mendorong nyonya anda pendarahan" tegur perawat itu.

"sakit suster perutku sakit sekali" pekiknya  sebelum ia dibawa masuk ke ruang observasi  sementara Jeno menunggu di luar.

Flashback end

"Aaahhh...."

Rintihan wanita itu membuat Jeno tersadar dari lamunannya dan mendatanginya  antara dia sadar dan tidak ia membawa gadis itu ke mobil dan meminta Jihyun pindah ke belakang sedang gadis itu didudukkan di depan , bukan apa-apa Jeno takut jika ia dibaringkan di jok belakang tak ada yang mengawasinya Karena ia juga harus fokus menyetir.

"Sa-kit !" Pekik gadis itu lagi

"Kita akan segera ke rumah sakit tenang saja kau akan aman , kali ini aku tidak akan lakukan kesalahan"

"mama!" Pekik Jihyun saat melihat pantulan di kaca mobil itu. Benar ! Entah kenapa wanita itu sangat amat mirip dengan mendiangistri Jeno.

"Jihyun jangan takut nak , kita akan ke rumah sakit mama akan baik-baik saja ! Kau tenang ya mama pasti baik-baik saja" ujar Jeno yang tak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dia sendiri masih shock kenapa ada wanita sangat mirip dengan mendiang istrinya.

-----------------tbc-----------------

Haiii everyone pencinta Nomark ayo vote dan komen ya, masukan dari kalian aku butuh banget loh kalo masih ada kurang tolong komen aja ya ^^

Thank God I Found you [Nomark GS ] 🏁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang