🐣

1.1K 56 2
                                    

Kini Mark dan Jeno memutuskan kembali untuk berjalan-jalan di koridor karena cukup lama untuk sebuah persalinan mengingat biasanya persalinan ideal hanya 12-14 jam keduanya berjalan santai sampai tiba-tiba Mark mulai berhenti

"Mark , kenapa ? Apa kontraksi ?"

Mark hanya mengangguk lemah sembari terus mengelus perutnya dia tidak sanggup lagi tapi bagaimanapun anak itu harus lahir

"Ayo sini aku gendong saja , kontraksinya sudah semakin intens aku yakin tidak lama lagi pasti dia akan lahir"

"Tidak Jeno , aku jalan saja. Aku masih kuat"

meskipun bicara ia masih kuat nyatanya saat sampai di tempat tidur Mark langsung saja terkulai lemas sambil sesekali merintih pelan
Berusaha tidak panik Jeno memberi air gula seperti tadi dan segera menghubungi Renjun

"Kontraksinya mulai kuat jadi oksigen Mark mulai berkurang tidak masalah kita pasang oksigen dan kau akan lebih baik ya mark"

Sekitar pukul 1 dini hari ketuban Mark pecah dan pembukaannya sudah sampai 7 cm hingga akhirnya ia bisa dipindahkan ke ruang bersalin.

"Kita tunggu hingga pembukanya lengkap ya tinggal sebentar lagi " ujar renjun tak henti dengan sabarnya menyemangati Mark yang kini sudah tidak bisa tenang karena kontraksinya semakin menyakitkan.

Mark benar-benar sudah tidak tahan rasanya hingga sesekali ia berteriak namun tertahan karena ia sudah frustasi antara ingin teriak atau harus menghemat tenaganya.

"Eeemhhhh, sakit " racau nya terus saja

"Iya aku mengerti tenanglah aku disini kau pasti bisa dan baik-baik saja aku yakin itu" kini Renjun ikut menenangkannya

"Jeno sakit ! Aku tidak tahan ! " perlahan mark mulai mendorong ia tidak tahan lagi

"Iya sabar Mark , aku tau kau kesakitan sabar sebentar ya jangan mendorong dulu atur nafas saja simpan tenaga mu"

"Aaaagggghhhhh, dokter tolong aku " racau Mark sambil berusaha menggapai sesuatu di dekatnya melihat itu Jeno langsung meraih tangan Mark

"Sssstt kau akan baik-baik saja , aku disini kau jangan takut " ucap Jeno sembari mencium dahi Mark cepat dia tak peduli lagi akan statusnya yang penting Mark bisa tenang dan melahirkan dengan selamat.

"Atur nafas Mark atur nafas pelan-pelan ayo pelan-pelan " ujar renjun yang kini mulai takut karena Mark terus berusaha mendorong Renjun mulai waspada ia sudah siap dengan peralatan bersalin

"Jeno aku tidak kuat ! Ini sakit ! " Lagi dia kini menangis dan membuat hati Jeno teriris.

"Kuat , kau kuat aku tau hanya butuh sabar kau harus sabar Mark ingat kau sudah menunggu ini kan ? "

"Huuuhhh....hhhhhh....eeemmhhh...hhhhhhh" Jeno sedikit takut ketika tubuh Mark sudah lemas di dekapannya

"Hyung ! " Panggil Jeno pada Renjun dia dapat melihat Mark sudah tidak bisa lagi berteriak ia hanya bicara lirih kepada anaknya yang kini tengah sibuk mencari jalan lahir itu.

"Nak , maaf ya sayang tapi mama sudah tidak kuat" ujarnya lirih sambil terpejam membuat Jeno yang memang sudah panik itu semakin panik

"Hyung ! Bagaimana ini  ! "

"Jeno tenang ! Baringkan dia , kau bisa tenang tidak ? Jika tidak tunggu saja diluar " pungkas renjun yang tidak ingin pasiennya terpengaruh dengan kepanikan Jeno.

Renjun segera mengatur tekanan oksigen dan coba memeriksa Mark sebentar. Benar kata Renjun jika tidak akan terjadi apapun karena setelah itu sekitar 10 menit Mark kembali lagi merintih seperti tadi

Thank God I Found you [Nomark GS ] 🏁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang