Matahari bersinar dengan semangat, tanda hari ini akan menjadi hari yang cerah. Seorang pemuda tidur di atas rumput, menyilangkan kedua lengannya di bawah kepalanya. Rambut hijau daunnya senada dengan warna rumput perbukitan, bergoyang-goyang tertiup angin. Kicauan burung-burung membuatnya merasa sangat nyaman.
Saat dirinya berada di ujung kesadaran, bersiap untuk tidur lelap. Tiba-tiba saja angin bertiup dengan sangat kencang, membuat sang pemuda tersentak. Dia bangkit duduk dan matanya melirik ke kanan dan kiri. "Apa-apaan sih?" ucapnya dengan kesal.
Merasa kantuknya sudah hilang dan tidak bisa melanjutkan tidur, dia bangun sambil menggerutu. Setelah menepuk-nepuk bokongnya, dia menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kuat. Wajah cemberutnya seketika berubah menjadi ceria dan ramah kembali. Dia lalu memutuskan untuk melangkah ke kota sambil bersenandung ria.
_-_
Terjadi keriuhan di kota, banyak orang berkerumun dan menengok keluar jendela kios-kios dan rumah untuk melihat seekor naga merah dan penunggangnya yang baru saja mendarat dengan kerasnya.
Naga merupakan salah satu makhluk yang diagungkan karena keberadaan spesies mereka yang kuno, dianugerahi tubuh yang kuat dan keras, serta dapat menyemburkan api. Beberapa dari mereka juga dapat bertransformasi ke wujud manusia. Sedangkan para penunggang naga adalah keturunan naga yang lebih mirip manusia. Meskipun tidak bisa bertransformasi, mereka punya sihir unik, dan ketangguhan di atas rata-rata manusia biasa.
Si penunggang melompat turun dari kepala naga. Iris rubi miliknya mengobservasi sekelilingnya dengan tajam. "Minggir, figuran!" bentaknya, sukses membuat orang menyingkir ketakutan dari hadapannya.
Dari atas bukit yang jauh, iris zamrud menatap wajah sang penunggang dengan intens, menangkap segala fitur yang terpampang dengan jelas-rambut pirang abu yang tajam, garis wajah yang tegas, mata yang fokus dan menusuk, serta tubuh yang tegap. Seringai terpatri di wajah tampan sang pengamat. "Menarik," ucapnya.
Pandangan si rambut hijau terlepas dari objek pengamatannya tatkala si pirang abu memasuki sebuah penginapan. Sambil menjentikkan jari, dia berucap, "Jadi kau dan kadal besar itu yang mengganggu tidur siangku yang berharga?"
Dengan seringai lebar yang menakutkan dan urat di pelipisnya, dia bersiap untuk melompat, "Rasakan kemarahan penderita insomnia!" serunya sambil melancarkan lompatan super ke udara.
Dirinya mendarat dengan selamat di dekat pinggiran kota yang tidak terlalu ramai. Dia lalu berlari kecil menuju penginapan.
_-_
"Aku tidak bermaksud untuk mendarat sekeras itu. Tubuhku saja yang berat," ucap seorang pemuda berambut merah sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Berisik," balas pemuda di depannya dengan ketus. Tidak memedulikan erangan teman seperjalanannya, dia menatap penjaga penginapan yang berdiri di balik meja kedai. "Satu kamar dengan dua kasur untuk dua malam."
"Seribu lima ratus geld," pinta penjaga penginapan.
Pemuda pirang abu itu mengeluarkan satu keping perak dan lima keping perunggu lalu menyerahkannya kepada sang penjaga penginapan. Kemudian dia menerima satu buah kunci logam dengan gantungan kayu bertuliskan nomor kamar. Tanpa basa-basi, mereka naik ke kamar dan segera merapikan barang bawaan.
"Oy Eiji," panggil si rambut pirang.
"Ya Kat?" Jawab Eijirou. Dia melihat temannya itu sedang sibuk menghitung uang.

KAMU SEDANG MEMBACA
By The End Of The Road | MHA BNHA Fanfic
FanficSeorang penunggang naga keras kepala, petualang berpengalaman dengan wawasan luas, naga penyembur api yang keras, pangeran yang polos, serta kesatria yang tegas, pergi bersama untuk mengalahkan raja iblis dan mencegah kekacauan dunia. Di perjalanan...