05.

30.1K 2K 76
                                    

Selalu libatkan Allah SWT dalam setiap urusanmu.

- Langit Ansel Dirgantara

_________________




"Allaahumma innii astakhiiru bi'ilmika wa astaqdiru bi qudrotika as'aluka min fadhlikal azhiim fainnaka aqdiru wa ta'lamu wa laa a'lamu wa anta 'allaamul ghuyuub. Allaahumma in kunta ta'lamu anna hadzal amra khoirun lii fii diini wa ma'aasyi wa 'aaqibati amri faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi wa in kunta ta'lamu anna haadzl amra syarrun lii fii diini wa ma'aasyi wa 'aaqibati amri fashrifhu 'anni washrifnii 'anhu waqdur liyal khoiro haitsu kaana tsumma ardhini bihi innaka 'alaa kulli syai'in qodiir."
Artinya: Ya Allah, aku memohon pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu dan aku memohon kekuatan kepada-Mu dengan Kemahakuasaan-Mu. Aku memohon kepada-Mu kebaikan dari karunia-Mu yang agung. Engkau Maha Kuasa dan aku tidak kuasa. Engkau Maha Mengetahui, dan aku tidak mengetahui. Hanya Engkau-lah Yang Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, jika menurut Engkau perkara ini lebih baik bagiku dalam perkara agamaku, penghidupanku, dan akibatnya bagi akhiratku, maka takdirkanlah untukku, mudahkanlah jalannya, kemudian berilah berkah untukku.

Tetapi jika menurut Engkau urusan ini berdampak buruk bagiku dalam urusan agamaku, penghidupanku, dan akibatnya bagi akhiratku, maka jauhkanlah urusan itu dariku dan jauhkan dariku urusan tersebut. Takdirkan kepadaku kebaikan di manapun berada. Kemudian buatlah aku ridha atas takdir-Mu. Engkau Mahaberkuasa atas segala sesuatu."

"Ya Allah, bantu hamba memantapkan hati pada wanita pilihanku. Berikan kelancaran jika memang dia jodoh hamba dan yang terbaik untuk hamba. Dan berikan petunjuk jika dia bukan yang terbaik untuk hamba. Semua urusan hamba serahkan pada-Mu Ya Allah. Engkaulah sebaik-baiknya perencana yang baik untuk hamba-nya."

"Dia perempuan yang mampu menggetarkan hati hamba. Dia perempuan yang dapat menarik perhatian hamba. Hilangkan perasaan ini jika salah dan dekatkanlah kami di jika Engkau meridhoi dalam ikatan sakral pernikahan."

Di sepertiga malam terakhir, ditemani sinar bulan dan temaran lampu kamar. Langit tengah melakukan istikharah untuk memantapkan hatinya.

Ia meminta petunjuk terbaik dari Sang Pencipta. Dia tahu, sebaik-baiknya rencana manusia, lebih baik dan lebih indah rencana Allah SWT.

Selalu libatkan Allah SWT dalam setiap urusanmu, niscaya Allah akan membantu. Selesai berdoa, Langit membuka Al-Qur'an nya untuk mendalami hafalannya.

Dia bukan anak kyai, dia juga cucu kyai. Dia laki-laki beruntung yang terlahir dari keluarga yang paham agama. Dia bersyukur, seandainya ia bukan terlahir dari rahim Dira, ntah jadi apa dirinya.

Allahu Akbar Allahu Akbar

Adzan berkumandang dengan merdunya. Ia bergegas mengambil wudhu kembali dan membernarkan baju koko, sarung serta peci hitam yang dari tadi ia kenakan.

Sesampainya di bawah, seperti biasa ia melihat kemesraan orangtuanya. "Ummi, Abang berangkat."

"Gak nunggu Ayah?" tanya Dira menatap putranya dari atas sampai bawah.

"Gak, Ayah lama. Pasti bucin dulu."

"Jangan suudzon kamu."

"Tuh buktinya dari tadi gak dilepas," cibir Langit.

"Berantem mulu kalian. Udah sana, keburu iqomah."

"Anak kamu tuh," ucap Adit membela diri.

"Langit emang anak Ummi, siapa bilang anak Ayah?"

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang