Bagian 78

188 21 8
                                    

Beberapa hari kemudian Nabilah kembali ngobrol dengan Beno mengenai hukuman Dava dan Shania, Beno menjelaskan bahwa mereka akan di tembak mati sedangkan Boby dan Ayana akan di hukum seumur hidup.

"kapan proses eksekusi mereka bang?"tanya Nabilah sedikit merasa iba.

"dua minggu lagi, kalau kamu ingin bertemu dengan mereka masih bisa sebelum mereka di pindahkan ke ruangan khusus"jelas Beno

"nggak deh bang udah cukup. gue gak mau lagi melihat wajah mereka, biarkan hukuman ini mereka jalani dan gue caman berharap tidak ada lagi orang seperti mereka. ngomong-ngomong mereka akan di pindahkan kemana bang?"

"tahanan bawah tanah Bil. disana mereka hanya bisa menunggu hari kematian mereka, biasanya dua minggu sebelum eksekusi tahanan ini sudah di asingkan"

"jujur gue gak bisa bayangin bang gimana sekarang perasaan mereka setelah tau kalau 2 minggu lagi mereka akan mati"

"sudah jangan dibayangin soal itu. sejatinya semua manusia akan menghadapi kematian kan? hanya saja caranya yang beda,,"

Nabilah mengangguk mengiyakan.

setelah ngobrol-ngobrol dengan Beno, Nabilah bergegas pulang ke rumah Melody. yah, sekarang Nabilah memang lebih sering menginap di rumah Melody atau lebih tepatnya rumah mereka yang lama. sedangkan Farish masih tinggal di rumah yang baru ia beli jaraknya tidak jauh dari rumah Melody.

sampai dj rumah ternyata Melody sudah pulang dari rumah sakit. terlihat Melody tengah menonton TV sambil sesekali melihat layar ponselnya.

"assalamu'alaikum ma,,"

"waalaikumsalam, baru pulang sayang?"

"iya nih ma hari ini lumayan melelahkan"ucap Nabilah seraya duduk disamping Melody.

"kelihatan sih dari muka kamu yang kusut banget, hehehe"

"mama gitu ih,,"ucap Nabilah sebal

"bercanda, walaupun muka lagi kusut tapi kamu tetep kelihatan cantik kok"rayu Melody

"tau ah males sama mama"

"dih merajuk,,"

"au ah. mending ke kamar mau bersih-bersih biar gak di katain kusut"

Nabilah seraya beranjak dari duduknya dengan ekspresi wajah sebal. namun Melody malah tertawa melihat ekspresi anaknya.

"mama ih Ayu lagi sebal juga malah ketawa,,"protes Nabilah

"habisnya kamu lucu kalau lagi ngambek gitu"

"mana ada orang ngambek lucu,"

"ada kok. anak mama yang paling cantik buktinya kalau lagi ngambek lucu malah bikin gemes"

Nabilah tersipu malu sendiri karena ucapan Melody. ia kembali duduk seraya memeluk Melody erat. rasanya sudah lama Nabilah kehilangan moment seperti itu, tapi kali ini Nabilah bersyukur akhirnya hubungan antara dirinya dengan sang mama sudah membaik.

"Ayu kangen moment seperti ini sama mama,,"

"maafin mama ya sayang karena keegoisan mama kamu jadi korban"

"Ayu baru sadar kalau semua ini bukanlah kesalahan mama. tapi merekalah yang sudah menjebak mama dalam kondisi seperti itu"

"mama terlalu percaya dengan mereka, hingga lupa kalau pisau yang kita pegang bisa juga melukai kita kalau tidak berhati-hati memegangnya, dan hal itu sudah terjadi dalam hidup mama"

"tapi sekarang Ayu bersyukur bisa memeluk mama lagi seperti dulu,"ucap Nabilah semakin mempererat pelukannya pada Melody.

"mama sangat menyesal karena sudah mengecewakan kamu, sayang"

My Love [End ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang