CHAPTER TWO

61 9 0
                                    

Aku terbangun dengan kepala yang masih berat dan pening
aku mulai mengedarkan pandanganku dan mencoba untuk berfikir dan mengingat, sepertinya aku ada di penthouse rey

aku mulai mencoba mengelilingi penthouse mewah ini
sangat hening, seperti tidak ada kehidupan selain dirinya.

"ah sepertinya rey pergi untuk bekerja" pikirku

aku mulai mengingat kembali semalam dan membuatku mulai merinding dan bergidik ngeri dengan sikap rey

sepertinya aku harus segera menjauhi orang yang tidak normal seperti rey

ah, aku teringat aku belum mengabari keluarga ku di kampung jika aku sudah sampai di jakarta

"halo bapak, kinan sudah sampai di jakarta semalam, maaf kinan lupa mengabari langsung karna kinan ketiduran " kataku sedikit menyesal karna telah berbohong pada bapak

"halo nduk, wah syukurlah nak, bapak khawatir kamu kenapa napa semalam tidak ada mengabari bapak. tapi syukurlah kamu sekarang baik baik saja" jawab bapak

"hari ini kinan mau melamar pekerjaan pak, doakan bisa diterima dan dilancarkan ya pak, biar bisa bantu bapak ibu di rumah" kataku penuh dengan semangat

"bapak ibu selalu doakan kamu disini nak, kamu jangan khawatir, kamu kan anak satu satu nya kebangaan kami. tetap semangat dan kuat ya nduk dengan kondisi apapun" jawab bapak yang penuh dengan ketenangan

ah, damainya memiliki keluarga yang mendukungku dengan jalan apapun yang aku pilih, walaupun kekurangan secara materi, tapi kebahagiaanku tidak kekurangan sedikitpun.

kruuukkkkk..
ternyata perutku meminta hak nya untuk di beri makan
aku mulai mencari kulkas dan mulai membuka kulkas yang aku temukan di dekat dapur,
lalu mataku tidak sengaja melihat makanan di meja makan dan ada tulisan kertas di atas meja makan.

aku mulai membaca tulisan itu

MAKAN, DAN JANGAN PERGI KEMANAPUN SEBELUM AKU PULANG

Apa apaan dia ini
dia pikir aku ini siapa, yang berhak dia atur atur.
kenal saja tidak
entah perasaan ku semakin tidak nyaman dengan sikap rey, aku mulai mencium ada sesuatu yang tidak beres dari orang itu.

tapi aku tetap akan mengikuti intruksi orang itu karna aku menghargai dia dan rasa terima kasihku karna membiarkan aku menginap disini semalam.

ckreeekkkk.. ting tingg tingg
pintu penthouse terbuka ketika aku sedang chat bersama teman SMA ku

aku menoleh dan melihat dia melangkah masuk dengan begitu percaya diri dengan tatapan dingin lalu melewati ku begitu saja tanpa menyapaku ataupun menatapku dan langsung masuk kamar mandi tanpa menoleh sedikitpun.

Anehnya orang itu...

rey keluar dari kamar mandi, langsung menuju kamar di sebelahku. tanpa menoleh atau menyapaku
rasanya dia sungguh tidak nyaman atas keberadaanku disini, pikirku

aku mulai masuk kamarku dan mulai membereskan pakaian dan barang barangku di tas ranselku untuk segera pergi dari penthouse ini
ketika aku mulai membalikkan badanku, aku kaget sekali ada dia yang melihatku di depan pintu kamar sambil melihatku dengan tatapan yang sulit kumengerti.

"mau kemana kau ?" tanya rey yang menatapku dengan tatapan dingin seperti singa yang sudah mengunci mangsanya

aku menelan ludah dengan kasar, berusaha untuk tetap tenang

"mau cari kerjaan sekalian cari tempat kos " jawabku sambil tersenyum tipis

"aku sudah bilang kemarin, kamu akan tinggal di penthouse ini, apa kamu tidak dengar ?" kata rey dengan tatapan tajamnya

"terus aku harus ngapain di dalam penthousemu ini ? tolong berhenti ikut campur dalam urusanku." jawabku dingin

"jangan membantahku kinan, aku sangat membencinya. kamu harus tetap tinggal disini atau kamu akan benar benar menyesal nantinya" kata rey dengan datar

"kamu siapa sebenarnya? aku bahkan tak mengenalmu sedikitpun" kataku dengan tatapan yang tak kalah dingin

"kamu akan mengenalku sebentar lagi kinan, tanpa aku beri tau" jawab rey yang mau melangkah kan untuk pergi

"aku tetap tak mau, biarkan aku pergi atau akan aku laporkan kau ke pihak berwenang" ancam ku kepadanya yang mulai berhenti berjalan dan menatapku dengan tatapan mengejek

Tiba tiba dia tertawa terbahak bahak tak henti henti, aku hanya melongo tak percaya

apa dia punya kepribadian ganda? aneh sekali orang ini...

"sudah tertawanya? " kataku sambil melihat dia mulai menghentikan gelak tawanya itu

"kalau sudah selesai tertawanya, aku pamit permisi dulu" kataku cepat sambil berjalan ke arah pintu keluar kamar

seketika dia menghalangiku dengan tubuh tegap dan tingginya yang mana aku hanya se dadanya orang itu
dia menataku tajam

"aku benci sekali dengan penolakan kinan, aku benar benar membencinya. tetap tinggal disini kinan" kata rey penuh dengan penekanan dan tatapan tajamnya

aku tidak menjawabnya,
akhirnya aku mencoba untuk mengalah karna situasi yang mulai tidak kondusif dan menakutkan.
aku mulai masuk kembali ke kamarku dan mengembalikan barangku untuk kuletakkan di atas meja dan lemari dan  membaringkan badanku ke atas kasur yang empuk di samping meja, dan mengacuhkan rey yang masih melihatku di depan pintu kamar

melihat aku mengalah dan mengacuhkannya, rey akhirnya keluar dari kamarku dan aku mulai menutup pintu kamarku segera dan menguncinya.
takut dia akan masuk dan kembali ke kamarku.

aku harus bagaimana ini, aku benar benar takut dan tidak mau harus tinggal disini dengan orang aneh itu disini.

aku mulai menangis di bawah bantal agar tidak terdengar oleh rey.
aku benar benar harus memikirkan cara agar bisa keluar dari tempat ini dan pergi dari orang sinting seperti rey

Lalu diluar sana rey mulai tertawa dan tersenyum sendiri

akhirnya obsesi dan canduku akan aku genggam sedikit lagi..

































TOLONG SARAN DAN KOMEN NYA YA GAES BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT DAN JANGAN LUPA VOTE YAA GAES
TERIMA KASIH

Someone SomewhereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang