CHAPTER SIX

31 8 6
                                    

Rey POV
Bisa dibilang aku cukup tampan,muda dan mapan, aku juga terbiasa didekati oleh beberapa gadis dan wanita.
terkadang kalau aku bosan dan hanya untuk mengisi kekosongan, aku akan menjalin hubungan dengan beberapa wanita di luar sana tapi tidak ada yang bisa membuatku jatuh cinta pada mereka, yang ada hanyalah rasa jijik dan mual apalagi ketika mereka sengaja sok imut atau manja di depanku.

aku hanya trauma terhadap wanita, aku hanya takut mereka akan berakhir seperti mama

Aku masih memperhatikan wajahnya, sikapnya yang begitu mengagumkan, dan penuh dengan keindahan
aku bahkan tak berpaling sedikitpun darinya

tiba tiba perempuan itu menoleh ke atas, ke arahku.
degup jantungku seperti berhenti beberapa saat, kami hanya saling bertatapan selama beberapa detik yang seakan waktu sempat terhenti, rasanya indah sekali.
Lalu dia berpaling, dan kembali masuk ke dalam rumah itu
aku hanya bisa terdiam di tempat dan merasa ada sesuatu yang salah dariku, suatu perasaan yang begitu asing yang kurasakan.

Aku memutuskan untuk masuk ke dalam rumah, dan masuk ke dalam kamar lalu membaringkan tubuhku yang sudah kelelahan seharian ini

sepertinya aku butuh istirahat, otakku sudah tak sejalan dengan akal sehatku

Sudah jam 20.00 malam
akhirnya aku terbangun dengan kepalaku yang pening, aku baru ingat belum ada makan sama sekali seharian ini
akhirnya aku memutuskan untuk keluar rumah mencari makan sambil berjalan kaki, karna aku merasa tidak enak jika menggunakan mobilku di kampung ini hanya untuk cari makan dengan jalan yang cukup sempit ini.

ada nasi goreng disitu, kataku

Aku segera mendatangi tukang nasi goreng itu

"mas pesan nasi goreng 1 ya, dibungkus" kataku dengan sopan

"nggih mas, siap laksanakan" balas penjual nasi goreng itu tertawa cekikikan.
aku hanya tersenyum saja.
sambil menunggu, lalu aku mulai memperhatikan ke arah sekitar kampung ini,
yang hanya ada beberapa orang lewat dengan berjalan kaki atau naik motor sambil terkadang sesekali menyapaku dengan senyuman atau kata kata

mataku tak sengaja menangkap sosok perempuan SMP tadi, degup jantungku tiba tiba berdetak dengan cepat, yang aku saja bahkan tak tau kenapa aku seperti itu.
dia berjalan kaki menuju arah tempat nasi goreng

aku harus sembunyi, pikirku
sambil berusaha menenangkan perasaan yang menggebu gebu sejak tadi

aku melihat dia sedang berbicara dengan tukang nasi goreng itu sambil sesekali tertawa

wajah, dan matanya begitu cantik, dan indah secara bersamaan, dia memancarkan aura positif untuk sekitarnya, dia seperti matahari yang menerangi sekitarnya dengan keanggunan dan kepolosannya

"pak, aku pesen nasi gorengnya satu ya, sama mie gorengnya satu. terus gausah pake sambel loh ya pak" kata perempun itu sambil tersenyum lebar

"iyo iyo cah ayu, sampeyan nanti masuk SMA endii? neng kene ae toh? " tanya tukang nasi goreng itu ke perempuan tadi

ah, ternyata dia kelas akhir SMP, masih kecil sekali. aku sudah pasti gila jika menyukai perempuan itu.

aku berusaha untuk menyangkal perasaan yang asing dan aneh ini sejak bertemu perempuan itu.

"iyo lah pak, neng kene ae aku sekolah, lapo jauh jauh hahaha nanti ngga ada yang bantuin bapak ibu lagi" balas perempuan itu sambil tertawa

lalu aku dikagetkan oleh tukang nasi goreng itu yang mengatakan pesananku sudah selesai, sambil berjalan ke arah tukang nasi goreng itu aku melihat sekilas ke arahnya, dan dia menatapku dengan tatapan yang sulit ku mengerti,
tiba tiba dia mengulurkan tangannya di sampingku dan berkata

"mas kan tadi yang ada di rumah gede itu? kenalin nama aku kinan kelas 3 B di SMP bojonggedo hehehe"

aku yang kaget dan melihat tingkah polosnya itu langsung tertawa, dan tukang nasi goreng itu juga ikut tertawa

"kurang panjang nduk perkenalane" kata tukang nasi goreng itu,
perempuan itu masih tetap melihat ke arahku, terlihat sekali dia yang begitu penasaran denganku

imut sekali

Akhirnya aku membalas uluran tangannya yang entah kenapa membuat tanganku mulai bergetar, dingin dan basah

kenapa pula tanganku ini? apakah aku punya penyakit? sepertinya sepulang dari ini aku harus segera periksa ke rumah sakit

"nama ku rey" kataku dengan suara serak dan bergetar, bahkan aku harus berkali kali menelan ludahku dengan kasar

kenapa lagi suaraku ini? memalukan sekali.

Lalu tiba tiba dia mengajakku untuk pulang dan jalan bersama karna pesanannya kebetulan juga sudah selesai

"ayo mas, pulang bareng saja kan rumah nya depanan aja" kata kinan dengan suara polosnya

tanpa pikir panjang, tiba tiba dia menarik tanganku sambil melambaikan tangannya ke arah tukang nasi goreng itu

"pak, aku pulang di sek yo, bareng mas iki. dadah" kata kinan dengan sumringah

"iyo nduk hati hati yo" balas tukang nasi goreng itu sambil melambaikan tangannya juga.
tak terasa kami berjalan bersama dan tak saling berbicara untuk beberapa menit bahkan aku tak sadar sudah di depan rumahku, dan rumahnya,
akhirnya dia hanya menundukkan badannya sambil melambaikan tangannya, mengisayarakan bahwa dia akan masuk rumahnya duluan.
meninggalkan aku yang masih berdiri mematung di depan rumahnya

persetan apa kata orang nanti jika aku benar benar menyukaimu kinan. aku harus benar benar memilikimu apapun yang terjadi.
aku sangat menginginkanmu
maafkan aku kinan.

Sepertinya 2 minggu kedepan akan begitu menggairahkan dan menyenangkan disini. kataku sambil tersenyum melihat lagi ke arah rumahnya dan mulai melangkah pergi masuk ke dalam rumahku.

aku harus mendapatkanmu kinan.







































JANGAN LUPA KOMEN, SARAN, DAN VOTE NYA YA GAES THANKYUUUU💖💖💖💖💖




Someone SomewhereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang