Bab : 9

103 18 0
                                    



Cuacanya sangat cerah dengan langit biru yang bersih dan mentari pagi yang hangat menyinari segala sesuatu di sekitarnya. Suara gemericik air dari embun pagi yang menguap dari rumput dan daun-daunan memberikan kesan segar dan menenangkan. Udara pagi terasa segar, dengan aroma bunga dan tanah yang harum menggantikan keheningan pagi yang masih terasa.

Sinar matahari menyinari setiap sudut dengan kehangatan yang menyenangkan, menciptakan bayangan yang lembut di tanah dan dinding. Burung-burung pun berkicau riang, menambah kesan kehidupan yang menyegarkan di pagi hari yang cerah ini.

Suasana yang begitu indah ini sangat cocok untuk melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti jogging atau bermain dengan anjing kesayangan. Dan bagi Hyunjin, hari ini ia memilih untuk membawa Kkami pergi bermain di lapangan atau ke sebuah taman, agar mereka berdua dapat menikmati keindahan pagi ini tanpa merasa bosan di rumah.

"Kkami~ come here!"

Wooff

Kkami langsung berlari dengan ekor putih panjangnya berkibar-kibar, siap untuk pergi keluar. Bahkan, ia sudah menunggu dengan bersemangat di depan pintu keluar.

"Ahh, baiklah, kita akan pergi sekarang," kata Hyunjin, merespons antusiasme Kkami.

Namun, tiba-tiba suara dari pria lain memecah keheningan. Pria itu berdiri di sana dengan segelas air putih di tangannya, hanya mengenakan celana pendek hitam tanpa kaus.

"Apa kau melupakan ku, Hyunjin?" ucapnya dengan sedikit guyonan.

"Aku hanya ingin pergi berdua," jawab Hyunjin tegas, menegaskan keputusannya.

"Hyunjinaa~ Aku ingin ikut~" seru Chan dengan nada menggelikan, membuat Hyunjin menggelengkan kepala dengan malas. Meskipun ragu, ia memutuskan untuk mengizinkan Chan ikut, khawatir akan keamanan apartemennya jika ditinggalkan begitu saja.

"Baiklah! Cepat ganti pakaiannya! Aku akan menunggu, tapi jika kau lama, aku akan pergi duluan," ujar Hyunjin, memberikan ultimatum dengan nada ringan.

"Benarkah? Aku akan segera siap," sahut Chan sambil mengembangkan senyumnya, lalu bergegas untuk mengganti pakaian.

•••

Mereka berjalan di pinggir trotoar kota yang cukup ramai. Akhirnya, Hyunjin bisa keluar, mengajak "peliharaannya" bukan anjingnya Kkami, melainkan pria yang berjalan di sampingnya, Chan.

Chan berjalan dengan kepala tertunduk, jelas ketakutan akan keramaian. Ia terus memegangi lengan Hyunjin agar tidak jauh darinya, seperti anak anjing yang takut kehilangan pemiliknya. Hyunjin tersenyum melihat tingkah Chan yang lucu.

"Aishh, berhentilah memegang jaketku!" ucapnya sambil menepis genggaman Chan.

"Iish, Hyunjin, di luar ini sangat menakutkan, aku tidak menyukai tempat ini," keluh Chan dengan raut wajah yang ketakutan.

"Aku kan sudah bilang jangan ikut, tenang saja, kita hanya akan pergi ke depan sana," jawab Hyunjin, mencoba menenangkan Chan. Dia tidak menyangka pria bertubuh besar ini takut akan keramaian.

Setelah sampai di sebuah lapangan, Chan tidak lagi merasa malu. Ia bahkan berani berlarian, merasa bebas karena tempat itu tidak terlalu ramai. Sementara itu, Hyunjin memilih untuk bermain dengan Kkami yang tengah berada di pangkuannya, memberikan snacks kesukaannya sambil menikmati suasana yang tenang di lapangan.

"Ugh! Tempat ini sangat enak, akhirnya aku bisa keluar bebas di sini dan cuacanya juga sangat bagus bagaimana matahari itu tersenyum seperti mu" chan yang tiba tiba saja merebahkan tubuhnya di samping hyunjin menatap langit yang cerah

|ʟᴏᴠᴇ ᴘɪᴄᴛᴜʀᴇ| ChanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang