pertemuan yang menentukan segalanya

2.9K 71 2
                                    

Hay teman teman ini cerita kedua ku, tolong beri dukungannya ya. Sehingga semakin semangat buat cerita yang lebih seru.

Upload masih random ya. Langsung aja ke ceritanya.

Ilustrasi : mas anton

Hari selasa 3 oktober 2021, mentari siang ini terasa sangat menyengat kulit. Dengan baju kemeja warna putih dan celana hitam aku membawa lima berkas lamaran. Rencanaku, aku ingin mengajukan beberapa lamaran pekerjaan ke perusahaan di kota semarang. Aku sudah memilah memilih perusahaan yang membutuhkan pekerja giat seperti aku. Dari beberapa surat kabar yang aku beli kemarin diperempatan lampu merah. Dengan langkah beratku karena sudah penat menuju pemberhentian bus terdekat. Akhirnya bus yang aku tunggu setelah 10 menitan datang juga. Aku naik bus menuju perusahaan 1 dan 2. Karna dua perusahaan tersebut berdampingan dalam satu kawasan.

Setelah 20 menit naik bus aku turun dipemberhentian bus terdekat dan akan melanjutkan jalan kaki untuk masuk kekawasan perusahaan 1 dan 2. Suasana disana terlihat sibuk dan hidup. Aku menjadi bersemangat untuk bersaing disini. Terlihat beberapa pelamar juga sedang membawa surat lamaran mereka masing masing. Begitu juga aku yang sedang menenteng sebendel surat lamaran yang akan aku ajukan.

" Selamat siang pak, saya mau mengajukan surat lamaran diperusahaan ini" kata saya ke salah satu petugas scurity.

"Ya sini titipkan kepada scurity saja." Jawab pak scurity yang terlihat setengah baya dengan badan gemuk dan perut puncit.

Nah sudah kelar tinggal pindah ke perusahaan ke 2. Tidak jauh dari perusahaan 1. Perusahaan sekitar 100 meter dari tempat aku menaruh surat lamaran pertama. Diperusahaan kedua petugas scurity terlihat lebih berwibawa dengan badan tegap san postur proposional. Walau tidak kekar tapi minimal tidak buncit lah.

Jam 2 sore aku melanjutkan perjalananku ke perusahaan selanjutnya. Sambil nunggu bus aku ingin memperkenalkan diriku. Namaku Andrea, Andrea wijaya. Umur 23 tahun baru lulus kuliyah jurusan teknik sipil diuniversitas swasta dikota semarang. Aku bukan asli dari semarang disini aku mencoba keberuntunganku sebagai anak baru lulus kuliyah untuk merantau diibukota provinsi jawa tengah. Dan ini salah satu alasanku untuk memilih tidak beli motor. Karna uang tabunganku untuk bayar kost dan makan beberapa bulan kedepan. Aku anak tunggal, walau anak tunggal aku tidak manja dan bergantung kepada orang tua ku. Orang tua ku mereka sudah tua karna mereka menikah diusia yang terbilang terlalu tua untuk menikah sekitar 40 tahunan dan jarak antara pernikahan mereka dengan kelahiranku 8 tahun. Yaa kira kira sendirilah umur ornag tuaku..

Kembali ke halte bus, cukup lama aku menunggu disana namun belum ada bus yang lewat. Mungkin ada macet kali ya. Fikirku mencoba positif thingking.

5 menir berlalu dari kejauhan terlihat bus tujuanku mendekat. Syukurlah bisnya sudah datang. Aku cepat cepat naik bis ke tujuan selanjutnya.

Diperusahaan ke 3 ke 4 dan ke 5 tidak terlalu jauh dari pusat kota. Dan mereka bertiga satu kawasan juga. Memang cerdas aku mencari pekerjaan. Efisiensi waktu yang utama.

Sekarang aku sudah sampai dipemberhentian bus. Aku turun dan cepat cepat supaya nanti aku pulangnya tidak terlalu sore. Soalnya diperusahaan ke 5 bawa lamaran langsung bisa interview.

Sejam aku menitipkan lamaran di perusahaan ke 3 dan ke 4 sekarang sudah jam setengah 4 sore.

"duh masih sempat gak ya sekalian interview. Harus cepat ini" dengan langkah lebar aku tak sengaja menabrak seorang pria yang tengah berjalan berlawanan arah dari ku.

"Kamu gak apa apa dek??" tanya pria itu, sopan.

"tidak pak. Saya tidak apa apa pak. Maaf gara gara saya terburu buru malah menabrak bapak" jawabku takut dan heran. Aku yang nabrak tp untung dia gak marah.

LOVE IS YOU (MANXMAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang