Satu bulan setelah Anin dan Yuta pergi ke Namsan Tower, mereka berdua semakin hari semakin dekat. Bahkan hampir kegiatan mereka lakukan bersama. Hingga 4 hari yang lalu, Yuta diberitahu Yoa jika Anin sakit dan Yuta segera menuju ke asrama mereka. Padahal saat itu Yuta sedang latihan tapi ia izin keluar sebentar untuk keperluan mendesak. Yuta tidak akan bisa tenang jika orang yang ia cintai sedang dalam fase sulit melakukan apapun. Padahal Anin sendiri melarang Yuta untuk datang ke asramanya, karena Anin hanya sakit panas, batuk dan pilek saja, tapi ternyata Yuta tetap datang. Yuta datang ke asrama Anin untuk pertama kalinya saat itu membuat Yoa terkejut, padahal saat itu ia mengira bahwa Yuta tidak akan datang ke asrama dan hanya menyampaikan pesan saja kepada Anin.
Bahkan seperti pagi ini Yuta sudah berada di asrama Anin dan duduk disofa ruang tamu, sedangkan Anin duduk disofa dengan menyenderkan kepalanya yang dialaskan bantal. Yuta datang pagi-pagi sekali agar tidak ada orang yang melihatnya. Yuta meminta izin kepada penjaga asrama untuk masuk ke dalam asrama Anin dengan alasan 'Saya adalah kakak kandung dari Anin dan sekarang Anin sedang sakit'. Sungguh saat Anin diceritakan oleh Yuta, ia tertawa terbahak-bahak mendengarnya, bisa-bisanya penjaga itu percaya dan mengizinkan Yuta masuk.
"Yuta udah, aku tidak mau makan lagi" Ucap Anin sambil menutup mulut dengan tangannya. "Lagi pula aku sudah sembuh, tinggal batuk sama pileknya aja" Lanjutnya.
"Tapi sama aja masih sakit kan? Udah ini makan lagi" Ucap Yuta dengan menyodorkan sendok yang berisikan bubur.
"Gak!"
Akhirnya Yuta menyerah, lagipula Anin sudah cukup banyak memakan bubur itu. Ia hanya tinggal minum obat dan kembali istirahat. Tapi jika dipikir-pikir, Anin sudah empat hari istirahat terus dan tidak melakukan apapun. Padahal Anin ingin berangkat kuliah hari ini, tapi sudah keduluan oleh Yuta yang datang pagi-pagi sekali.
"Sini obatnya, biar aku yang membukanya" Ucap Yuta sambil merebut obat yang ada ditangan Anin.
"Tidak perlu! Aku saja" Ucap Anin.
"Udah siniin obatnya" Yuta merebut obat yang ada ditangan Anin lalu membuka beberapa obat dan memberikannya kepada Anin untuk segera meminumnya. "Minum ini" Ucap Yuta.
"Aku bisa sendiri padahal" Ucap Anin sambil menerima obat yang diberikan oleh Yuta tadi dan meminumnya.
"Mau minum obat saja kok pakai ribut-ribut"
Anin dan Yuta menoleh kearah sumber suara dan akhirnya Anin tertawa. Ternyata itu suara Yoa yang baru saja keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kedapur untuk mengambil beberapa minuman.
"Bilang saja kamu iri kan?! Hahahaha" Anin masih dengan tawanya menertawakan Yoa yang hanya cemberut.
"Aku bisa kok nanti sama Taeyong!" Ucap Yoa. "EH!" Yoa menyadari apa yang baru saja ia katakan. Ia sungguh mengatakan seperti itu didepan temannya? Oh Yoa akan merasa sangat malu.
"MWOO??" Yuta terkejut. Ternyata sahabat dari kekasihnya menyukai temannya sendiri.
"Apasih" Ucap Yoa lalu masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu.
Sedangkan Anin? Ia sudah tertawa malu-malu sambil menutup mulutnya dengan tangan. Anin tau apa yang dirasakan Yoa, makanya ia tertawa malu-malu.
"Yoa menyukai Taeyong?" Tanya Yuta yang menoleh pada Anin.
"Iya"
Setelah Anin menjawab pertanyaan Yuta, mereka sama-sama diam cukup lama. Anin yang sedang memainkan permainan diponselnya dan Yuta yang sama sedang memainkan ponselnya tapi tidak bermain permainan seperti Anin.
"Dua minggu lagi aku akan konser di Jepang" Ucap Yuta tiba-tiba.
"MWOO?!!" Anin terkejut lalu mematikan ponselnya. "Kenapa bilangnya tiba-tiba?" Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go in July | Nakamoto Yuta
FanficTerkadang kita berfikir... Hal yang mustahil pasti akan sangat sulit untuk terkabulkan. Tapi tidak dengan rencana Tuhan. Se-mustahil apapun itu jika Tuhan menghendaki maka tidak ada kata mustahil. Seperti yang dirasakan oleh seorang gadis yang ia ki...