9 hari kemudian...
Anin sedang duduk dibalkon kamarnya sambil memakan rotinya. Hari ini adalah hari dimana Yuta akan berangkat ke Jepang dan belakangan ini juga mereka sangat sulit untuk bertemu karena Yuta juga terlalu sibuk untuk latihan. Mungkin mereka hanya berkomunikasi lewat ponsel. Sedangkan Anin dan Yoa akan berangkat ke Jepang besok lusa, tapi mereka sudah memesan hotel dan tiket pesawat untuk ke Jepang. Anin dan Yoa juga sudah membeli tiket konser. Awalnya Yuta yang akan memberikan tiket konser kepada mereka, tapi Anin menolak karena Yuta juga sudah memberinya uang dengan nominal yang tinggi, jadi Anin tidak ingin jika Yuta memberikannya.
Rasanya aneh sekali jika Anin pergi ke Jepang, karena ini akan menjadi kali pertamanya ia pergi ke Jepang. Anin juga tidak bisa berbahasa Jepang dengan baik tapi Anin bisa berbahasa Inggris dengan baik. Mungkin Anin akan menggunakan bahasa Inggris saja disana. Sebenarnya Yoa yang sangat-sangat ingin berangkat ke Jepang hari ini, tapi Anin menolaknya karena tidak mungkin mereka akan satu pesawat dengan member 127 bukan? Jadi Anin mengajak Yoa untuk berangkat besok lusa saja.
Dulu Anin sangat ingin menonton konser 127 tapi ia belum cukup umur untuk bisa menonton konser, jadi ia hanya bisa melihat lewat layar kaca saja, dan inilah kali pertama Anin menonton konser 127. Padahal tahun kemarin juga mereka telah menggelar konser, tapi Anin tidak bisa menonton karena tugasnya yang sangat banyak dan dosennya juga saat itu meminta Anin untuk melakukan ujian praktek, jadi Anin tidak bisa menonton konser. Anin berharap ini adalah konser terbaik yang pertama kali ia tonton.
Ponsel Anin tiba-tiba berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Anin sudah bisa meyakini bahwa yang mengirim pesan itu adalah Yuta, karena ia bisa mendengar dari notifikasi ponselnya itu yang berbeda nadanya dengan pesan lain yang masuk. Anin sengaja menyetel notifikasi yang berbeda untuk Yuta agar ia bisa tau jika itu adalah pesan dari Yuta. Sebenarnya saat itu Yoa sudah menyuruh Anin untuk memulihkan kembali notifikasi ponsel Anin dengan nada yang sebenarnya, tapi Anij tetap kukuh untuk menggantinya.
Anin berharap Yuta dan rekan-rekannya akan selamat sampai di Jepang. Anin merasa sangat bahagia sekarang, tapi tidak tau jika kedepannya akan bagaimana. Anin mengotak-atik ponselnya lalu membuka akun instagram milikknya, ia berniat untuk mengubah bio dan username milikknya karena itu ada sangkut pautnya dengan Yuta. Anin menggantinya karena ia akan mengikuti akun cadangan milik Yuta yang kemarin ia berikan untuk Anin. Bahkan sebelumnya Anin tidak tau jika Yuta mempunyai akun instagram cadangan, tapi yang dinamakan Idol pasti memiliki akun-akun lainnya, mungkin untuk memantau para fansnya atau untuk melihat-lihat berita yang sedang ramai diperbincangkan.
Anin tertawa saat membuka akun instagram cadangan milik Yuta, username yang sangat diluar kepalanya. Anin pikir Yuta akan menggunakan namanya sendiri dan diberi beberapa huruf tambahan disana, tapi ternyata salah, Yuta menggunakan nama ayahnya dan diberikan beberapa huruf tambahan disana. Anin juga melihat pengikut Yuta, ternyata sangat random sekali, bahkan ada juga bapak-bapak India mengikutinya tapi ada juga orang Korea yang mengikutinya. Anin melihat akun instagaram cadangan milik Yuta, ternyata pengikutnya tidak banyak, bahkan tidak lebih dari 300 pengikut.
Anin menggeser dan menemukan bahwa Yuta pernah di tag oleh salah satu pengikutnya, wanita. Wanita itu memposting 3 foto, foto pertama adalah foto pantai yang sangat indah, foto kedua adalah foto dimana sepasang tangan saling bergenggaman dan foto terakhir adalah foto wanita itu sendiri dengan rambutnya yang panjang dan menggunakan sweater abu-abu dengan caption 'Heart'. Ternyata postingan itu belum sangat lama, yaitu 9 bulan yang lalu. Anin tidak tau siapa wanita itu dan kenapa juga ia menandai Yuta di postingannya? Apakah sebelumnya Yuta telah memiliki hubungan oleh seseorang? Tapi Anin tidak mau berburuk sangka kepada Yuta, karena ia juga belum menanyakan hal ini kepada Yuta bukan?
Karena Anin penasaran dengan wanita itu, akhirnya ia membuka akun instagram milik wanita itu dan betapa terkejutnya Anin saat melihat akun Yoa mengikuti wanita itu, mereka berdua saling mengikuti. Sebenarnya siapa wanita itu? Apakah wanita itu adalah mantan pacar dari Yuta? Masih banyak tanda tanya dikepala Anin tentang wanita itu.
"Lebih baik nanti aku akan menanyakan kepada Yoa saja" Ucap Anin sambil berdiri dari duduknya dan berjalan mengambil ponsel ke-2 Anin. Ia berniat untuk memfoto akun itu dan wajah wanita itu. Jika Anin mengambil tangkapan layar dari ponselnya, itu akan diketahui oleh sang pemilik akun, jadi ia akan memfoto akun itu saja dengan ponsel satunya.
<------------------------->
Jam sudah menunjukkan pukul 19.45 malam. Yoa sudah kembali dari kampus, karena hari ini ia ada kelas juga baru pulang sore tadi. Sebenarnya Anin ingin menanyakanya saat Yoa barusan pulang tadi, tapi Anin harus memberika Yoa waktu untuk membersihkan dirinya dulu. Malam ini Anin akan menanyakan kepada Yoa siapa wanita itu.
"Yoa?"
Anin menhampiri Yoa yang sedang duduk disofa ruang tamu sambil menonton film kesukaannya yang ditayangkan ditv. Sebenarnya Anin agak ragu untuk menanyakan hal ini, tapi jika Anin tidak menanyakannya maka ia tidak akan mendapat jawaban.
"Aku ingin menanyakan sesuatu padamu" Ucap Anin sambil menatap Yoa dengan agak serius membuat Yoa bingung.
"Tanya saja" Ucap Yoa santai.
"Apa kamu mengenal dengan wanita yang bernama Hyejin?" Tanya Anin serius membuat Yoa terdiam dengan pertanyaan yang Anin berikan. "Jika kamu tau, tolong beritahu aku, Yoa" Lanjutnya.
Yoa menghela nafasnya dan mengangguk. "Iya aku tau dan aku juga tau kenapa kamu menanyakan tentang Hyejin" Ucap Yoa. "Pasti karena postingan di instagramnya kan? Apalagi saat ia menandai seseorang(?)" Lanjutnya sambil tersenyum.
Anin sedikit tersenyum pada Yoa. Akhirnya Yoa bisa menjawab pertanyaan yang sempat berputar-putar dalam kepada Anin dari pagi tadi.
"Hyejin adalah mantan pacar dari kakakku, Yeam" Ucap Yoa sambil menatap Anin membuat Anin terkejut dengan jawaban Yoa barusan. Mantan pacar Yeam? Lalu apa hubungannya dengan Yuta? Itulah yang masih ada dipikiran Anin.
Yoa kembali melanjutkan ceritanya. "Hyejin dan Yeam sudah berpacaran sekitar 1 tahun lebih. Yeam sangat mencintai Hyejin hingga tanpa sadar bahwa Hyejin hanya memanfaatkan harta milik Yeam. Bahkan Hyejin pernah meminta Yeam untuk membelikannya mobil mewah, tapi bodohnya Yeam yang dengan senang hati memberikannya mobil itu. Saat itu aku sudah memberitahu kakakku untuk jangan terus menghambur-hamburkan uang kepada wanita itu, tapi Yeam tetaplah Yeam. Hingga akhirnya aku memergoki Hyejin dengan seseorang lelaki di sebuah caffe, mereka tengah membicarakan suatu strategi untuk menghabiskan uang Yeam. Aku langsung memberitahu kakakku tentang hal ini, jelas kakakku sangat marah dan kecewa saat itu hingga ingin melaporkan Hyejin kepada polisi tapi Ayah menyuruhnya untuk tidak perlu melaporkannya kepada polisi dan ayah mengatakan Biarkan saja, biar dia mendapatkan apa yang semestinya ia dapatkan suatu hari nanti. Akhirnya Yeam langsung memutuskan hubungannya dengan Hyejin. Hyejin sempat menangis saat itu, tapi aku yakin bahwa Hyejin tidak benar-benar menangisi hubungan mereka, tapi menangisi uang yang harus ia relakan pergi" Ucap Yoa sambil menarik nafasnya.
"Lalu?"
Anin masih terkejut mendengar penjelasan Yoa, ternyata Hyejin hanya memanfaatkan harta Yeam saja. Tapi hubungan dengan Yuta itulah yang masih menjadi pertanyaan Anin.
Yoa kembali menjelaskan tentang Hyejin. "Setelah putus dengan Yeam, Hyejin setauku ia sedang mendekatkan dirinya kepada salah satu idol" Ucap Yoa.
"Idol?" Tanya Anin. Sebenarnya ia tau siapa yang dimaksud idol itu.
"Aku yakin Anin, kamu pasti tau siapa Idol yang aku maksud itu" Ucap Yoa sambil menyenderkan kepalanya disofa. "Tapi setau aku juga, Hyejin setelah itu tidak berpacaran dengan siapapun lagi" Lanjutnya.
"Bagimana dengan Yuta?"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Go in July | Nakamoto Yuta
Fiksi PenggemarTerkadang kita berfikir... Hal yang mustahil pasti akan sangat sulit untuk terkabulkan. Tapi tidak dengan rencana Tuhan. Se-mustahil apapun itu jika Tuhan menghendaki maka tidak ada kata mustahil. Seperti yang dirasakan oleh seorang gadis yang ia ki...