BAB 6

10 2 0
                                    

.

"DIKALA SEMUANYA TERASA TABU, HANYA KAMU YANG BENAR-BENAR TERASA NYATA. TAPI TERNYATA, KAMU JUGA HANYA ILUSI UNTUKKU" (Noella)

.

-Zen POV-

Tidak lama setelah memesan, pesanan untuk ku dan Noella tiba. Aku merasa heran hanya ada makanan yang dipesan untukku tidak ada untuk Noella. Aku bertanya kepada Noella dan Noella jawab bahwa ia sudah makan dan masih kenyang, tapi aku tidak enak apabila makan sendiri. Aku ambil mangkuk kecil yang ada di meja, aku membagi beberapa tteokbokki dan kimchi pesananku dan memberikannya kepada Noella.

"ini makanlah, walaupun sedikit setidaknya temani aku makan"

"tidak Zen, aku masih kenyang. Beneran deh, tadi aku udah makan banyak. Makanya aku hanya pesan minuman saja"

"tapi aku tidak suka membiarkan seorang perempuan yang sedang bersama ku tidak makan apapun sedangkan aku asik makan seorang diri"

Ku dengar dengusan darinya, ia tidak menjawab perkataanku. Eksperinya lucu saat dia kesal aku suruh dia makan lagi, walaupun begitu dia tetap mengambilnya. Haha rasanya aku seperti sudah lama mengenalnya, sesekali aku melirik perempuan yang ada di depanku ini. Rambutnya yang berwarna hitam kecoklatan dan juga matanya yang coklat terang, kulitnya yang putih dan juga ah bibirnya yang berwarna pink terang membuatku berimajinasi liar.

Hentikan pikiran kotorku! aku bahkan baru mengenalnya kemarin. Kulirik ia beberapa kali sedang kesulitan memakan makanannya karena rambutnya yang terus menerus terjatuh, tanganku bergerak membantu menjaga rambutnya agar tidak mengenai makanan. Ku lihat ia sedikit terkejut dengan tindakanku, segera aku tersenyum memberitahu bahwa aku tidak memiliki maksud apa-apa. Ia mengangguk dan melanjutkan makannya. Aku juga melanjutkan makanku, kami melanjutkannya dalam hening.

Setelah makanan kami benar-benar habis, aku memulai percakapan dengannya. Kami menceritakan banyak hal, termasuk kegiatannya di Inggris. Aku tidak pernah kesana, tapi aku lihat di internet kota itu sangat indah dan keren. Dia juga menceritakan teman sekaligus editornya yang membantunya di Inggris, sepertinya dia orang baik terbukti dari temannya yang juga orang baik.

Tidak terasa kami menghabiskan malam dengan singkat, sekarang sudah pukul sebelas malam. Café ini buka 24jam, tapi ini sudah terlalu larut untuk seorang gadis pulang sendirian. Aku dan Noella berjalan keluar dari café tersebut menuju halte bus, berharap masih ada bus arah apartementnya. 

Satu jam kami menunggu di halte bus itu, entah kenapa aku senang berada di dekat Noella. Aku bersenandung menghilangkan rasa bosan karena sudah sepuluh menit kita berdiam diri tidak berbicara apapun, sampai Noella memanggilku dan aku menolehkan kepalaku

"Zen, sepertinya bus arah apartement ku sudah tidak ada. Di jadwal bus, aku sudah tidak melihat ada yang mengarah ke apartementku, bagaimana ini Zen? aku juga dari tadi sudah mencoba memesan taxi, tapi tidak ada yang mau mengambilnya. Apa aku pulang jalan kaki aja ya?"

"hei heii, tidak boleh. Perempuan tidak boleh jalan kaki sendirian di malam hari, aku akan mengantarmu"

"tapi Zen, apartement itu dirahasiakan. Kamu tau kan aku sudah berjanji kepada V dan Seven untuk tidak memberitahukan dimana apartementnya Rika"

"tetap saja berbahaya kalau kamu pulang sendirian, apalagi ini sudah hampir tengah malam. Aku ini seorang gentlemen, aku tidak mungkin membiarkanmu sendiri"

"tapi apartement ku lumayan jauh dari sini Zen, aku juga tidak mau membahayakan mu"

"kalau begitu, bagaimana kalau kamu bermalam di apartement ku? Kebetulan dekat dari sini, dengan barang belanjaanmu yang sebanyak itu kamu juga pasti sangat lelah. Aahh tidak, aku tidak akan macam-macam kepadamu.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DangerousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang