Part 4 - Meet Again

11 3 0
                                    

Tanpa disadari mereka berdua tertidur dan hanyut dalam mimpi masing-masing.

----------------------------MLMP--------------------------

Sinar mentari masuk melalui celah jendela membangunkan gadis mungil itu. "Hoamm" ia menguap saat merasa terganggu dengan cahaya yang mengenai matanya. "Jam berapa sekarang" ucapnya dengan mata yang masih tertutup.

Ia pun mengambil handphone nya di atas nakas, di hidupkannya handphone tersebut. Jam 7 gadis itu dengan malas menuju kamar mandi 'hari ini aku harus belanja keperluan' setelah 15 menit mandi ia mencari baju di lemari.

Nah tinggal berangkat ke swalayan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah tinggal berangkat ke swalayan...

Tadi malam Mira pulang sama orang tuanya, jadi motor matic nya dititipkan pada Lily. Dilihatnya meteran minyak 'mau habis' batinnya.

Dilihatnya uang di dompet 'syukur cukup buat beli minyak' batinnya lagi, di hidupkannya motor itu lalu menyusuri jalanan ibu kota.

Di sisi lain Al di apartemen.

Alarm berbunyi, jam 6.45. segera Al mematikan alarm dia duduk diatas kasurnya dengan tubuh half naked.

Tingg...

"Al kamu udah bangun?"

"Udah bun, Al mandi dlu ya. Baru otw ketempat bunda"

Alan masuk ke Walk in Clothes mengambil handuk kimono dan masuk ke dalam kamar mandi. Setelah 15 menit.

Tak butuh waktu lama Alan sudah turun ke basement, masuk ke mobil hitam kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak butuh waktu lama Alan sudah turun ke basement, masuk ke mobil hitam kesayangannya. Melaju menuju rumah bundanya, sesampainya di rumah bundanya. Al duduk di ruang tengah sambil bermain handphone nya.

"Al, mamah kayanya harus belanja untuk keperluan bulanan, kamu mau nganter bunda? Soalnya adik-adik kamu masih pada molor" seraya berjalan dari dapur ke ruang tengah, Al yang baru saja duduk dan memainkan handphone nya menoleh. "Bisa bun, mau sekarang?" Tanyanya, bunda pun mengangguk.
   
Bergegas Alan berdiri menuju garasi rumah "bun, kita pakai mobil Al ya" katanya. "Nope, bunda ga mau. Mobil kamu nanti bau amis karena bunda bawa ikan untuk stok di rumah" sahut bunda dengan kunci mobil lainnya.

Alan pun hanya mengikuti apa yang ibunya katakan. "Bunda udah catat semua belanjaannya?" Tanya Al. "Udah Al, kita berangkat sekarang biar dapet yang masih segar" ajak bunda.

Saat di jalanan yang lenggang bunda bertelepon ria entah dengan siapa, sedangkan Al ingin mengutarakan sesuatu hanya saja bunda sepertinya sedang senang sekali. Sekilas Al mendengar.

"Tante dijalan hari ini mau belanja keperluan seperti biasa"

"___"

"Kamu lagi dimana?"

"___"

"Oh ya? Kebetulan sekali, nanti disana kita sekalian bertemu ya"

"___"

"Oke bunda tutup, kamu hati-hati dijalan harus fokus ya"

"___"

"See you Ana, Waalaikumsalam"

"Hehehe anak yang lucu" kata bunda menerawang jendela. "Siapa bun?" Alan merasa kepo, siapa yang bisa membuat bunda senang sepagi ini. Bunda pun menoleh dengan senyum mengembang "ada seorang gadis, bunda ketemu di supermarket" sahut bunda. "Bunda senang sekali sepertinya setelah teleponan dengan dia" ujar Al.

"Iya bunda waktu itu menabraknya yang membawa kantong belanja, bunda merasa bersalah karena belanjaannya berantakan terus habis memasukkan semuanya ke tas belanjaan bunda ngajak dia ke cafe dekat sana. Anaknya ummm pokoknya gitu deh.." jelas bunda sambil tersenyum sumringah.

"Tadi bunda menelponnya? berarti bunda akan bertemu dengannya lagi?" tanya Alan bertubi-tubi. Bunda menoleh "Iya.. bunda rindu sama anak itu. Dia sulit dihubungi mungkin karena banyak kerja part time" jawab bunda menggebu-gebu.

Alan pun hanya berdehem sebagai tanda mengerti, tak lama kemudian mereka sampai di supermarket. Bunda buru-buru masuk tanpa menunggu Alan yang masih tertinggal di parkiran 'Tumben sekali bunda meninggalkanku' batin Alan.

Alan berjalan membawa troli untuk belanjaan bundanya, sedangkan bunda berjalan cepat ke arah sayur-sayuran fresh. Tapi bunda berhenti disana bukan mencari sayur, bunda berbicara dengan seseorang yang membelakangi Alan.

Saat bunda menunjuk ke arah Alan, gadis itu menoleh ke belakang. Alan yang awalnya ingin berjalan cepat ke arah bunda pun terdiam sejenak seperti gadis itu yang tiba-tiba juga terkejut melihat Alan.

"Itu anak sulung bunda, tampankan? Mukanya mirip bunda loh" ujar bunda sembari memegang pundak Lily, Lily pun tersadar lalu tersenyum kikuk. "Alan sini jangan bengong disana" panggil bunda, Alan ikut tersadar dan menghampiri 2 perempuan itu.

"Al ini Ana gadis yang tadi bunda ceritain dimobil, dan Ana ini Alan anak sulung bunda" ujar bunda memperkenalkan keduanya dengan senyuman yang tidak lepas dari wajahnya. "Hai... Alan" dengan tangan terulur "Lilyana Azzahra panggil aja Ana" menyambut uluran tangan itu. "Boleh ku panggil Lily saja?" tanya Al, Lily terkesiap dan mengangkat wajahnya menjawab "itu panggilan orang-orang terdekatku, tapi jika kau nyaman memanggil seperti itu maka panggil saja aku Lily" Bunda langsung menarik dan menggandeng Lily.

'Aku bahkan belum menyebutkan namaku' batin Alan masih termenung, sedangkan mereka berdua sudah meninggalkannya sendirian, banyak gadis di supermarket itu yang melihat Alan sambil berbisik dengan teman lainnya. Sedangkan yang sendiri hanya memandanginya tanpa berkedip dan Alan biasa saja dengan reaksi orang-orang.

Alan berjalan kesana sini mengikuti bunda yang masih bercanda dengan gadis yang baru saja berbicara dengannya 'bunda bahkan sama pacarku tidak seakrab itu' batin Alan. 'tapi memang gadis ini terlihat polos sekali, sampai-sampai bunda sangat menyukainya' tambahnya lagi.

Semua belanjaan yang sudah didaftar bunda lengkap didalam troli, sedangkan Lily yang membawa keranjang dengan isi seperlunya. "tante maaf ya aku jarang banget bales pesannya. Selain bekerja aku juga kuliah jadi saat ada waktu luang kadang aku tertidur" tuturnya dengan bibir mengerucut lucu, Alan memperhatikan interaksi 2 orang ini sejak awal sampai di kasir 'seperti ibu dan anak saja sedangkan aku seperti menantu disini' batinnya lalu tersenyum tipis, Lily selalu menunduk saat melihat Alan juga melihatnya tetapi saat bersama bunda ia bahkan bisa tertawa dan juga tergelak.

"kapan lagi kamu nggak sibuk? Biar kamu temenin bunda ke Mall shopping. Nanti bunda bawa anak bunda yang satunya" tanya bunda pada Lily. Gadis itu menyeringitkan dahinya bingung "yang satunya?" dengan nada tanyanya "ia anak bunda ada dua yang pertama Alan yang kedua Ali, nanti deh bunda bawa dankenalkan sama kamu juga" sahut bunda dengan nada bicara semangat.

"bunda...." Alan yang merasa tidak dianggap memanggil, bunda hanya menoleh sebentar lalu mengajak Lily mengobrol. Bunda mengajak Lily berjalan menuju cafetaria di depan supermaket dan duduk, Alan mengekor dengan 3 kantong belanjaan.

Penasaran lagi nggak sama kelanjutannya?
Author mau tau kalian nungguin lanjutannya atau nggak?
Kalau nungguin, jangan lupa vote dan komen ya semuanya... 

jangan lupa follow agar tidak tertinggal cerita lainnya....

My Lovely Music Princess [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang