Lily POV
Hai aku Lilyana Azzahra. Aku bekerja paruh waktu malam hari dan mahasiswi yang mengejar gelar S1 menjadi seorang guru private saat siang hari.
Uang gaji ku gunakan untuk pendidikanku karena aku hidup seorang diri. Ayah dan ibu telah meninggal 3 tahun yang lalu karena kecelakaan.
Aku lahir dari keluarga yang sederhana. Dan aku anak tunggal. Jadi, sekarang aku sebatang kara. Keluargaku tidak memiliki sanak saudara, maka dari itu aku hanya sebatang kara.
Malam ini cafe tempatku bekerja, kedatangan seorang DJ tampan katanya sih, dia juga anak tunggal dari perusahaan besar. Dan semua temanku berhias hanya untuk bertemu dengannya jika bisa.
Author POV
Siang hari..
"Lily, lo kemana aja sih. Tumben telat emang tadi malam lo lembur?" Tanya sahabatnya Mira Anastasya.
"Tadi dosen ngasih materi apa Mir? Emm, tadi malam sengaja ambil lembur soalnya aku lagi perlu uang buat bayar kost" ujar Lily menjawab pertanyaan Mira.
"Tenang, gue nyatat semua kok, lo tinggal salin aja, syukurnya gue absenin lo, dan lebih syukur lagi ga ada tes atau kuis dadakan kaya biasanya, kalo ga, gue ga tau lagi nasib lo gimana" ujar Mira panjang lebar menjelaskan semuanya.
"Makasih ya Mir, kalo ga ada kamu, aku udah ga tau lagi nasib aku gimana" ujar Lily seraya memeluk Mira.
"Kantin kuyy, gue laper.. ngomong bae dari tadi"ujar Mira dan Lily pun mengganguk dan mengikuti Mira ke kantin.
Setelah mereka duduk, Mira memanggil mamang kantin, setelah Mira memesan..
"Ly, lo ga makan?" Tanya Mira. "Emm, ga Mir, aku udah makan dirumah
" Jawab Lily sambil tersenyum. "Gue tau lo boong, pesan gih gue yang bayarin" ujar Mira.Lily yang tidak enak dengan Mira menolaknya dengan halus, meski dia lapar. Karena hampir setiap hari Lily merasa menjadi parasit dihidup Mira.
"Ga usah Mir, aku ga laper kok, beneran aku udah makan" ujar Lily. "Mang, pesen bakso satu sama es teh juga yaa" ucap Mira, mamangpun berlalu meninggalkan mereka.
Mira hafal betul bagaimana Lily, mereka sudah bersahabat sejak kelas 10 SMA dan sekarang mereka semeter 6 di universitas yang sama mengenyam pendidikan. Bahkan Mira menggangap Lily adiknya sendiri.
Dan Mira juga sangat hafal dengan kebiasaan atau hobi Lily yaitu membaca, entah itu novel ataupun buka ensiklopedia, sambil mendengarkan musik, menggunakan earphone pemberian Mira saat ulang tahun Lily yang ke - 20.
Bahkan kadang Lily menyanyi dengan suara merdunya, tapi Lily tidak pernah mau menunjukan kelebihannya pada orang lain kecuali orang-orang terdekatnya saja.
S
K
I
P
Petang..
Karena terlalu menikmati musiknya Lily tidak sadar hari sudah petang..
Mira yang semula duduk didepannya, sudah menghilang. "Mira dimana ya?""Duh.. aku telat lagi, semoga aja pak Revan tidak memarahi karena kecerobohanku ini" Secepat mungkin Lily berlari, karena cafe tempatnya bekerja tidak jauh dari daerah kampus.
"Lily kemana saja kau daritadi cafe sangat ramai dikunjungi, karena ada DJ yang akan perform disini" baru saja sampai belakang cafe Lily dimarahi Sasya dan disuruh secepatnya membersihkan meja dan menerima pesanan.
Lily kewalahan dengan pelanggan sebanyak ini. "kalian kok tidak keluar membantuku? Emangnya Pak Revan tidak marah?" Sasya mendelik lalu asik berdandan ria begitu pula 3 orang lainnya. "kau mau menganti bedak kami yang mahal ini jika sampai luntur heh?" sahutan dari Mulan. " Tapikan kita sedang bekerja, pelanggan sangat banyak diluar. Aku tidak akan sanggup dengan pelanggan sebanyak ini jika aku hanya sendirian" Lily tidak mau mengalah.
"Ada apa ini, ribut sekali. Diluar banyak pelanggan, cepat layani mereka. Jangan bersolek terus, belum tentu DJ itu nanti melirik kalian."Revan kesal memiliki pegawai yang menggunakan cara praktis kaya 'menggoda' "Ana, kau ikut denganku ada yang ingin ku bicarakan" Lily pun mengikuti Revan.
"Apa yang mau bapak bicarakan? Saya ada salah ya pak?"karena terlalu bingung Lily langsung bertanya. "Bukan itu, kamu sudah bayar uang kost? setau saya kamu lembur tadi malam lalu kamu kuliah pagi ini. Kamu yakin akan lembur lagi, kalau kamu sakit bagaimana?"Revan sebenarnya menyukai Lily dan sudah beberapa kali melamar Lily, tetapi Lily selalu menolaknya dengan alasan masih ingin fokus kuliah.
"Saya kuat kok pak, makasih udah perhatiin saya" jawab lily. Baginya Revan hanya bos tidak lebih, Revan memang baik, dan juga orang yang dia kagumi karena diumur yang ke 23 sudah memiliki usaha dengan jerih payahnya sendiri. "Malam ini kamu yang nganter minuman ke DJ itu ya, habis itu kamu nikmati pestanya. Oh iya kamu ada gaun navy?"
"Gaun navy? Nanti saya cek pak. Saya permisi ya pak, lagi banyak pelanggan yang dateng" sambil berlalu. Revan hanya bisa memandangi Lily yang sedang di meja pelanggan dan tersenyum. 'Padahal aku sudah menyiapkan gaun untuknya' batinnya.
'Duh mana malam ini cafe di booking sama yang ulang tahun, pasti bakal ramai sekali' batin Lily sambil melirik jam yang tergantung sudah menunjukkan pukul 18.30 WIB. Yang artinya acara akan dimulai sebentar lagi, para pelanggan yang tadinya ramai sudah pulang, cafe menjadi kosong. Para pegawai beres-beres agar bersih sebelum tamu undangan datang, ada pula yang sudah bersolek.
Lily menelpon Mira
"Halo mir, kamu ada gaun navy nggak? Aku mau minjem buat malam ini aja""Ada kok, buat apaan emang? Ga biasanya pake gaun"
"Ada acara dan malam ini pegawai juga jadi tamu, soalnya minuman sama cake nya ditaruh di meja dan ga ada pesanan lagi"
"Oohhh, asik dong lemburnya happy, besok juga masuk siang kata dospem"
"Aku ga ada cek grup sih, makasih infonya. Aku ambil ya gaunnya sekarang"
"Gausah, gue aja yang nganter sekalian lihat ka Revan yang ganteng mwehehehe"
"Modus lu emang, yaudah gue narohin semuanya dulu biar beres terus mandi aja"
"Oke gw otw yaw"
"Okedeh" tuttt.....
Penasaran?
Ikuti kisah selanjutnya...
6-1-2022

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Music Princess [SLOW UPDATE]
Fanfiction"Suaranya... Senyumnya... Candu untuk ku lihat setiap saat" Alan Mahendra. "Kenapa pria itu selalu mengganggu pikiranku, setelah bertemu dengannya. Pikiranku menjadi tak karuan, Apa yang terjadi sebenarnya? Apa aku jatuh cinta?" Lillyana Azzahra. "D...