"Hadirin sekalian, saya berterima kasih atas hadirnya kalian semua. Hari ini saya ingin memberi kejutan pada kalian" Revan berjalan menuju meja Lily dan Mira.
MLMP
Revan nampak berlutut dihadapan Lily dan Mira, ia menarik nafas sejenak menghilangkan gugupnya.
"Mau kah kau menjadi kekasihku" semua orang nampak terkejut, mereka mengira Revan akan memilih wanita dari keluarga kelas atas, dalam artian seperti partner bisnis untuk kedepannya, siapa sangka Revan malah bersama gadis yang duduk dihadapannya.
Mira yang awalnya mengantuk terkejut dengan apa yang di dengarnya. Yang ia tau Revan menyukai Lily, tapi mengapa Revan malah berlutut dihadapan Mira.
Mira berucap pelan agar yang lain tidak mendengar "ka Revan jika sekarang kau sedang prank, saat acara selesai aku akan membunuhmu" Mira berfikir sejenak, ia akan malu jika ini prank. Tapi Revan juga akan malu jika ia menolak tiba-tiba. Di lain sisi Revan bingung, 'apakah selama ini Mira mendekati nya hanya karena penasaran, apakah dia hanya baper sendirian?' pikirnya. "Mira aku bersungguh-sungguh" bisiknya mantap, hanya Lily yang mendengar percakapan keduanya.
Lily yang melihat interaksi 2 sejoli yang sedang salah paham ini hanya tersenyum, di lain sisi Al malah terfokus pada senyum gadis mungil itu. Sedangkan semua yang hadir menunggu jawaban Mira, Mira nampak kikuk malu-malu menjawab "Yes I will"
Mendengar jawaban itu musik yang dimainkan Al menjadi musik yang membuat semuanya dance dan berjoget ria, ada beberapa yang terkejut. Tamu-tamu yang datang adalah relasi dari perusahaan Revan "Thank you and Happy Birthday Sweetie" seraya memeluk Mira. Berakhir sudah kesalahpahaman tadi, beberapa karyawan yang mengagumi Revan merasa kecewa dan iri melihat mereka.
Lily ikut gembira saat temannya bahagia seperti malam ini, ia bahkan sempat lupa ini ulang tahun Mira, lalu tak lama ada beberapa teman kerjanya mendorong meja ke arah mereka, dengan kue besar dan sebuah kotak kecil berwarna merah.
Setelah tiup lilin Revan berlutut lagi dihadapan Mira, sedangkan Mira malam ini terkejut untuk kesekian kalinya sambil membekap mulutnya. Revan mengeluarkan cincin yang tersimpan didalam kotak merah tadi, sungguh malam ini benar-benar mengejutkan semua yang hadir.
Setelah semua kejutan itu ayah dan ibu Mira datang. Dan mereka membawa kado, hadirin yang lain ikut terkejut melihat kedatangan orang tua Mira. Ibu Mira langsung memeluk anaknya. "Terima kasih nak Revan sudah merayakan ulang tahun anak saya ini" "maaf kami datang terlambat"
"Apakah anda tuan Atmaja dari perusahaan AMP" tanya seorang tamu. "Anda benar, selama ini saya tidak mau mempublikasikan anak saya karena dia lah yang tidak mau hal itu diketahui orang lain" ujar ayahnya. "Tapi sekarang kalian sudah tau malam ini Mira sudah dilamar anak sahabat kami" ibunya melirik Revan. "Kamu memang calon menantu pilihan kami, siapa sangka ternyata tanpa kami jodohkan Mira juga menyukaimu" godanya mengerling mata pada Mira.
Mira nampak malu, lalu menarik Lily "hai Lily lama tante ga pernah lihat kamu, sibuk sekali sepertinya hingga tak pernah berkunjung lagi" memeluk Lily, ia juga sudah menganggap Lily putrinya.
"Iya tante jadwal kuliah dan kerja shift membuatku tidak punya waktu, padahal aku juga merindukan tante" ikut memeluk.
Mereka berbincang-bincang, para tamu yang saling berkenalan, ayah Mira juga berbincang dengan beberapa rekan bisnisnya. Ibu Mira berbincang dengan Revan yang ditemani Mira disampingnya.
Lalu Lily sendiri duduk, tanpa teman mengobrol, tak lama Al duduk disampingnya mereka benar-benar belum berbincang. Hingga acara selesai mereka tidak berbincang hanya tatapan mereka yang tidak lepas satu sama lain.
Semua bergantian pulang dan mengucapkan selamat untuk pasangan yang sangat mengejutkan malam ini, Lily sebagai karyawan sudah kebelakang bersiap beberes. Sedangkan Al pulang apartemen.
"Kalian pulang lah semua, besok kalian libur saja dan tidak usah beberes besok saya panggil orang untuk merapikannya. Saya pulang duluan ya, mengantarkan kekasih saya pulang" setelah itu Revan berlalu.
'lusa baru masuk kerja, pas banget besok minggu. Aku akan berbelanja untuk keperluanku di rumah' mereka keluar cafe dan mengunci pintu belakang, ada yang pulang bersama karena searah ada pula yang dijemput. Sedangkan Lily pulang sendiri, syukur saja rumahnya tidak jauh.
Sesaat sampai dirumah lily menghapus riasan diwajahnya, melepaskan gaun dan menggantinya dengan baju tidur. Ia merasa lelah hari ini tapi juga senang melihat mira sebahagia itu malam ini, temannya itu memang menyukai Revan sejak pertama mengantarkan Lily ke cafe. Sejak saat itu juga Revan sering di cafe ketimbang ke kantor, karena urusan kantor Revan di urus oleh asistennya yang sering datang ke cafe.
Saat akan memejamkan mata sosok itu muncul membuat Lily membuka matanya. "Kenapa pria itu selalu mengganggu pikiranku, setelah bertemu dengannya. Pikiranku menjadi tak karuan, Apa yang terjadi sebenarnya? Apa aku jatuh cinta?" Gumamnya, lalu ia menggeleng dan memejamkan matanya.
MLMP
Alan yang baru sampai apartemen nya berganti pakaian santai, ia duduk meminum teh. Senyum gadis itu terbayang-bayang sampai sekarang.
"Cantik" gumamnya, lalu menyeruput teh hangat itu. Rasanya ingin sekali bertanya dengan Revan tentang gadis itu, tapi dia gengsi jika di goda Revan.
"Hahhhh" merebahkan diri, teh yang diminumnya telah habis, tapi bayang-bayang senyum gadis tadi tak menghilang sedikitpun. Saat memejamkan mata Al ikut tersenyum.
Zzzttt...
Zzzttt...Rupanya pesan dari ibunya...
"Kamu sudah pulang dari Paris Al?"
"Sudah bun, tadi habis perform di acara Revan juga. Kenapa bun?"
"Tidak ada apa-apa, besok bisa pulang kerumah? Bunda kangen sama kamu"
"Oke bun, besok Al pulang. Al mau istirahat dulu"
"Baiklah bunda tutup ya, istirahat. Jangan telat besok pagi"
Telepon selesai, Al merebahkan dirinya dan mengingat-ingat nama gadis tadi lalu mengambil hpnya di nakas, membuka IG untuk mencari nama gadis itu.
"I found you, Lily_ana.Zhra" dengan senyumnya Al melihat lihat profil Lily, dengan hati-hati dia scroll takut malah like tanpa follow "nanti ketahuan ngestalk" gumamnya. Setelah melihat-lihat isi profil nya Al yakin Lily belum punya pacar ataupun tunangan.
"Kapan bisa bertemu gadis itu lagi" gumamnya tanpa sadar, ia memejamkan matanya kala mulai mengantuk lalu tanpa sadar ia tertidur.
Kira-kira kelanjutannya seperti apa ya..
Apa mereka akan bertemu lagi..
Apa yang mereka pikirkan sebelum tidur...Penasaran? Kasih vote dan komentar ya sebagai dukungan dari kalian, tanpa kalian aku kurang semangat...
See you soon All🥰😘

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Music Princess [SLOW UPDATE]
Fanfiction"Suaranya... Senyumnya... Candu untuk ku lihat setiap saat" Alan Mahendra. "Kenapa pria itu selalu mengganggu pikiranku, setelah bertemu dengannya. Pikiranku menjadi tak karuan, Apa yang terjadi sebenarnya? Apa aku jatuh cinta?" Lillyana Azzahra. "D...