I Got a Problem

12 2 0
                                    

Masalah ini bermula ketika Seokjin memaksa untuk ikut dengan ku ke LA dari pada kembali ke Seoul setelah memastikan kalau aku baik baik saja.

Bagaimana tidak? Pagi ini ternyata bandara di SFO terlihat ramai, sangat tidak mungkin membiarkan Seokjin menyusuri bandara internasional ini disampingku. Ada Kaya dan Alle juga disini, tapi semua orang tidak akan mengganggu sebab sudah biasa melihat ku dengan Kaya dan Alle mondar-mandir bandara karena memang pekerjaan ku seperti itu. Tetapi, hari ini berbeda, ada Kim Seokjin di mobil ini dan aku tidak tahu bagaimana caranya menyembunyikan pria ini dengan aman sampai ke dalam cabin pesawat. Untungnya hari ini aku tidak menggunakan pesawat komersil melainkan menggunakan pesawat pribadi yang setia terparkir di bandara ini.

"Bentar yaa, gue telepon polisi bandara dulu buat ngasih jalur VIP." Ucap Alle pada akhirnya membuat ku menghela nafas lega.

"Kamu beneran ga ada jadwal sebulan ini?" Tanyaku pada Seokjin menggunakan bahasa Korea. Aku memang sudah fasih berbahasa korea, alasannya karna saat aku berumur 15 tahun aku sengaja mendaftar ke kursus bahasa karna aku ingin menonton drama Korea tanpa subtitle.

"Bulan depan mereka akan kesini." Kata Seokjin yang sebelumnya mengangguk menjawab pertanyaanku.

"Memangnya Agensi sudah tahu kalau kita.. pacaran?"

"Tidak semua, hanya bos ku saja."

"Gi." Panggil Kaya yang duduk di samping Alle yang berhadapan dengan Seokjin.

"Hm?"

"Cowo lo ganteng juga yaa, jir, untung gue straight, kalo gue pelangi aja udah gue tikung lo."

"Huss bibir asal ngomong aja." Ucapku dan menatap tajam kearah Kaya, Seokjin tertawa pelan meskipun aku tahu ia tidak mengerti apa yang Kaya ucapkan.

Tak lama kemudian, Alle memberi instruksi pada supir sementara yang menggantikan mas Bagja untuk memasuki jalur VIP. Jalur VIP ini memang terbilang cukup jauh dari pada jalur biasa, bahkan untuk mencapai kesana hanya bisa dilalui oleh kendaraan pribadi yang sudah mendapatkan izin, tidak ada jalan transportasi umum juga, dan yang lebih penting wartawan atau paparazzi tidak dizinkan masuk kedalam gate ini.

Setelah menempuh jarak 15 menit, akhirnya sampai di depan pintu VIP gate. Terlihat jelas perbedaan nya karena memang disini sangat sepi, hanya beberapa calon penumpang saja yang menggunakan VIP gate ini tidak sepeeti di gate biasa yang sangat ramai.

Sebelum masuk kedalam Lounge, seorang petugas meminta kepada kami untuk mematikan ponsel untuk keamanan privasi, tentu saja aku tidak menolak jika sudah mencakup masalah keamanan pribadi begitupula dengan ketiga orang ini.

"Seumur-umur gue baru masuk sini." Kata Kaya yang tengah memperhatikan kemewahan fasilitas dari lounge disini. Aku melihat Seokjin yang sama takjubnya seperti Kaya, tapi Seokjin masih bisa menutupi rasa takjub itu.

"Jadi anaknya pak Ery dulu gih, Kay." Ucap Alle meledek. "Kay, temenin gue check in dulu yuk, oh ya Gi, mintain passport Seokjin dong."

"Nih, dia bisa bahasa inggris kali, Le." Aku memberikan passport milik Seokjin ketika aku meminta padanya menggunakan bahasa Korea.

Alle pun pergi sambil menarik lengan Kaya yang sebelumnya Kaya enggan menemani Alle untuk check in.

Aku berjalan menuju buffet mengingat aku memang belum sempat sarapan karena aku sibuk membangunkan Audi agar berangkat sekolah bisa bareng dengan ku. Seokjin juga mengikuti ku di belakang.

"Nih ambil, kamu belum sarapan juga kan?" Seokjin menerima piring yang ku berikan dan kemudian ia pun mengikuti ku di belakang.

Sesekali ia mengeluarkan teka teki khas andalanya yang beberapa diantaranya ku jawab tidak tahu biar cepat selesai, sesekali juga ia mensejajarkan jalannya dengan ku dan bertanya apakah ia bisa berjalan seperti ini saat jalan ke cabin nanti. Aku hanya menggeleng kepalaku, merasa tidak mungkin karna memang bersembunyi dari publik adalah idenya dan permintaan agensi. Tapi untuk kali ini aku membiarkan Seokjin melakukan apapun yang ia suka, seperti duduk di meja yang sama dan berhadapan pula, terkadang juga aku dan Seokjin saling bertukar makanan yang sudah kami ambil dari meja buffet.

Lalunna《KSJ》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang