Setelah mengantarkan Audi ke sekolah, aku melajukan mobil milik Jimin kearah gedung Hybe. Dijalan aku sempat menelepon Jimin untuk mengembalikkan mobilnya, namun Jimin mengatakan kalau dia sudah di agensi dan mengatakan untuk mengembalikan ke sana saja.
Namun sebelum itu, aku memberhentikan mobil di depan sebuah cafe. Karna saat aku menelepon Jimin, suara Hoseok terdengar kalau dia menitip Americano dan berakhir semua member ikut menitip juga.
Aku pun masuk kedalam setelah keluar dari mobil, tak lupa aku memakai masker karena masih dalam keadaan pandemi. Meskipun memakai masker, aku masih bisa mencium wangi biji kopi yang di hancurkan dan kemudian bubuk kopinya direbus. Aku langaung mengambil alih di tempat pemesanan setelah orang didepan ku sudah selesai dengan pesanan.
"Selamat pagi, ada yang ingin anda pesan?" Tanya pelayan itu dengan sopan.
"Aku pesan 5 americano, 2 coffee latte, dan 1 strawberry latte semua ukuran large yaa."
"Baik, semuanya 34.500 won."
"Apa bisa menggunakan credit card ini?" Tanyaku sembari mengeluarkan kartu kreditku yang berwarna hitam. Pelayan itu mengangguk dang mengatakan bisa.
Aku mengambil kartu kredit ku berserta kertas bill nya setelah pelayan itu menyelesaikan transaksinya. Kemudian aku diarahkan ke sebelah untuk menunggu pesananku datang. Namun, salah satu dari pelayan cafe tersebut mendekat kearahku, aku tidak memperhatikannya tapi aku bisa merasakannya ia sedang melihat ku, seperti dia sangat mengenalku meskipun wajahku tertutup dengan masker.
"Maaf, apa anda orang terkenal? Maksud saya, anda terlihat tidak asing bagi saya."
Aku mengalihkan pandanganku dari ponsel dan menoleh kearahnya. Jantungku berdegub tak karuan, aku merasakan hal yang sama ketika aku masih aktif di band ku dulu ketika ada seorang fans yang mengenaliku di jalan seorang diri.
"Sungguh? Ah banyak temanku mengatakan hal yang sama seperti mu tentangku."
"M-maaf, saya sungguh minta maaf, pasti terasa tidak nyaman bagi mu mendengar hal ini dari orang yang tidak dikenal." Ucap pelayan itu dengan name tag Lee Mi Soo itu. Aku tersenyum kearahnya, meskipun aku menggunakan masker tapi dia tahu aku sedang tersenyum.
"Tapi kamu terlihat seperti pacarnya Jin dari BTS, aku melihat berita kemarin siang dan tadi malam aku melihat foto fotonya, astaga Jin memiliki kriteria yang baik, pantas saja banyak yang mendukung hubungan mereka." Ucap salah satu dari pelayan yang membawa pesananku didalam dua kantung cup holder.
"Terima kasih, aku pergi." Aku pun pergi meninggalkan cafe itu, dan langsung berjalan ke mobil yang terparkir pas di depan cafe itu.
"Hampir aja." Gumamku setelah aku sudah masuk kedalam mobil.
Aku pun melajukan mobil ini setelah aku menaruh minuman yang aku bawa tadi dirasa sudah cukup aman. Jujur, ini baru kali pertamaku pergi ke Hybe, agensi terbesar baru baru ini menurut berita yang menampilkan saham mereka yang memperlihatkan garis hijau yang terus menaik pada tahun ini, aku melihat berita itu tadi pagi.
Sepanjang jalanan kota Seoul yang tidak terlalu padat ini, aku baru menyadari kalau kota ini tidak lah terlalu buruk. Aku merasakan Seoul adalah rumah, rumah tempat aku pulang, tempat di mana ada Mama disana. Mungkin karna Korea merupakan negara Asia, jadi aku bisa merasakan Kota Jakarta secara bersamaan.
Aroma parfum milik Jimin yang masih menempel di dalam mobil ini semakin membuatku merasa nyaman. Omong-omong tentang mobil, astaga aku baru menyadari mobil yang dipinjamkan oleh Jimin padaku bukan lah mobil biasa, yahh walaupun aku bisa membelinya dengan cash. Pasti Jimin sudah sangat mabuk kemarin malam sampai ia tak sadar sudah meminjamkan aku mobilnya yang keluaran Jerman dengan series X6 ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalunna《KSJ》
Fiksi Penggemar-- "Do you think we have a future?" "If you want, we can create our own future." "But, how?" "Stay with me, Anggia Lalunna." "What if i refuse?" "Don't let me go, stay with me, just stay with me." -- -based on imaginary story- 🚫Age warning : 13+🚫 ...