Sudah empat hari setelah kejadian Claretta membuat teman-temannya kecewa. Terkadang Fala dan Maudy mencoba mengajak Claretta berbicara, namun ditahan oleh Belvana.
Saat pulang sekolah, semua langsung kembali ke asrama, namun tidak dengan Claretta. Sekarang ia berada di rooftop sekolah, duduk dan merenung.
'Apa gue gak kasar banget pas ngebuang makanan yang dikasih Zayden?' Batin Claretta.
"Bahkan mungkin kata-kata gue ke Galya dan yang lainnya kelewatan? Tapi kan gue cuman antisipasi, apa gue salah?" Monolognya.
"Antisipasi gaada salahnya, yang salah itu omongan lo nyakitin banyak orang" ucap seseorang dari belakangnya membuat Claretta menoleh.
"Zayden?"
"Gue gak tau dan gak mau maksa lo buat kasih tau trauma apa yang sedang lo alami, yang perlu lo tau dunia ini bukan tentang lo doang, gak semua orang bisa ngerti lo maunya apa lo kayak gimana" ucap Zayden.
"Gue gak suka diperlakuin terlalu baik, gue gak suka sama orang-orang yang kelihatan sayang sama gue" ucap Claretta tanpa menatap Zayden. "Gue pernah diperlakuin bak ratu, gue pernah ngerasa gue paling istimewa, tapi apa? Gue cuman di manfaatin sama mereka" ucap Claretta.
"Bukan berarti lo sakit hati sama orang yang manfaatin lo, lo bisa perlakuin orang lain dengan sama! Itu gak adil Clar, lo harus belajar dewasa. Gak semua orang di dunia ini jahat" ucap Zayden.
"Zay, lo kenapa masih mau ngajak gue ngobrol? Gue udah jahat banget loh" ucap Claretta.
"Gak tau, jujur lo orang kedua setelah bokap yang kasar sama gue, gue selalu berusaha perlakuin orang baik, kalau gue gak suka sama orangnya ya gue milih buat gak interaksi sama sekali sama orang itu" ucap Zayden.
"Zay" panggi Claretta membuat Zayden menoleh. "Maaf ya, gue jahat sama lo" ucap Claretta.
"It's okey, lo mending balik ke kamar minta maaf sama yang lainnya" ucap Zayden mengusap kepala Claretta.
"Sorry" ucap Claretta melepas tangan Zayden dari kepalanya.
Claretta pun berjalan pergi meninggalkan Zayden yang tersenyum kecil. Saat memasuki kamar, teman-temannya sedang sibuk. Ada yang mencuci, mengumpulkan pakaian kotor untuk dibawa ke laundry, ada juga yang sedang berkutat dengan laptopnya.
"Guys, gue boleh minta waktunya sebentar?" Tanya Claretta saat memasuki kamar.
"Kalau kata-kata lo cuma nyakitin orang mending diem" ucab Belvana.
"Bel" tegur Fala.
"Ayo guys kita ngumpul dulu" ucap Iris.
"Iris, Maudy, Belvana dan terutama Fala Galya, gue minta maaf banget atas perlakuan dan kata-kata gue beberapa hari yang lalu. Gak seharusnya gue ngomong gitu sama kalian, dunia ini bukan tentang gue doang" ucap Claretta dengan tatapan kosong.
"Gue egois, gara-gara gue diperlakuin gabaik sama orang yang dulu gue anggap sahabat, sekarang gue mandang semua orang itu sama. Padahal gak seharusnya gue kayak gitu. sekali lagi maafin gue ya guys, maaf atas semuanya, maaf karena gue belum bisa percaya dan nyaman sama kalian, gue takut" ucap Claretta lirih.
Kelimanya langsung memeluk Claretta erat.
"Kalau lo ada apa-apa, lo disini punya kita Clar, lo gak sendiri! Untuk saat ini kalau ada yang nanya siapa yang bakalan ada buat lo dalam situasi apapun gue maju paling depan" ucap Fala.
"Gue juga" ucap Maudy.
"Kita semua juga" ucap Galya.
"Lo gak boleh egois Clar, mungkin lo ada trauma tersendiri di pertemanan lo yang dulu, tapi gue jamin lo gak bakalan dapetin perlakuan buruk itu disini" ucap Belvana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Claretta
RomanceClaretta Sashalena, gadis cantik yang memilih pindah sekolah ke sekolah asrama karena suatu masalah yang dia hadapi disekolah lamanya. Tidak pernah terpikir olehnya harus bertemu banyak orang baru bahkan pertemu laki-laki menyebalkan. Saksikan kehid...