CLARETTA ~8~

13 10 1
                                    

Claretta dan Zayden tiba di puncak, ada sekitar 2 jam perjalanan, mereka tiba pukul 15.00 WIB.

"Lo kok ngajak jalannya jauh banget" keluh Claretta.

"Berisik lo, lo aja tidur mulu" ucap Zayden.

"Ya daripada gak tidur adu mulut sama lo" ucap Claretta. "Eh Zay gue laper, makan di sana yuk" sambung Claretta saat melihat warmindo.

"Itu mie instan Ret, emang lo bisa makan?" Tanya Zayden.

"Lah iyalah bisa, kenapa nggak?" Tanya Claretta.

"Gaboleh ta, cari yang lain aja" ucap Zayden saat sudah memarkirkan mobilnya. "Ayo turun"

"Zayden gue mau mie itu" ucap Claretta.

"Bisa nggak batu sehari aja gak sih?" Kesal Zayden.

"Yaudah" ucap Claretta, ia memperlambat jalannya sehingga posisinya sekarang di belakang Zayden. Mulut Claretta tidak henti-hentinya berkomat-kamit dan mengumpat "bangsul emang dia siapasih suka ngelarang gue ini itu, lagiankan gue gak tiap hari juga makan mie instan" kesalnya, tanpa sadar dahinya menubruk Zayden dari belakang.

"Eh" Zayden berbalik, "lo ngapain sih koala?!" Tanya Zayden ngegas.

"Ngadon kue! Ya ketubruk lah bego!" Kesal Claretta.

"Lah lo ngapain jalan dibelakang gue pake ketubruk segala?!" Tegur Zayden.

"Serah gue" ucap Claretta.

"Yaudah sini, biar gak ketubruk lagi" ucap Zayden menggenggam tangan Claretta dan berjalan beriringan.

"Modus lo" ucap Claretta.

"Bodoamat" cuek Zayden. "Ayo makan disana, nasi uduk ya enak" ajak Zayden, ia menarik tangan Claretta ke warung nasi uduk.

"Ibu, nasi uduknya pake ayam goreng, sayur sama tempe satu, lo mau makan apa?" Tanya Zayden ke Claretta.

"Mie telor" ucap Claretta.

"Nasi uduk ayam goreng tumis sambalnya satu, telur dadar satu, sayurnya dikit terus susu jahenya 2" ucap Zayden.

"Gue mau mie" ucap Claretta tapi tidak dihiraukan oleh Zayden.

Saat makanan sudah datang, Zayden lagsung menyantapnya. Sedangkan Claretta hanya meminum air putihnya.

"Makan ret" suruh Zayden namun tidak dihiraukan oleh Claretta. "Ret makan!" Suruh Zayden lagi.

"Gue gak mau" ucap Claretta membuat Zayden menghela nafasnya kasar

"Batu lo!" Kesal Zayden, ia melambaikan tangannya. "Ibu pesan mie kuah pakai telur satu, cabenya 2 aja jangan banyak-banyak yang makan udah cabe-cabean" ucap Zayden membuat Claretta melototkan matanya.

"Zay diliatin orang" tegur Claretta mencubit lengan Zayden.

"Woi sakit goblok! Gue somasi juga lo lama-lama" ucap Zayden.

"Mbak, cowoknya ganteng gitu kok disakitin? Buat saya aja" ucap salah satu pengunjung disitu.

"Ambil aja sono, gatel!" Ucap Claretta ngegas.

"Biasa aja dong mbak, kasar amat jadi cewek" ucap salah satu teman cewek tadi.

"Bodo amat yang penting muka sama leher gue sama putih!" Ucap Claretta, sedangkan Zayden mati-matian menahan tawanya dam mba-mba tadi diam tidak berkutik.

"Udah-udah nih makan mie nya" ucap Zayden sambil terkekeh.

"Makasih SAYANG" ucap Claretta menekan kata Sayang.

Setelah makan, Zayden meminta makanan yang tidak Claretta makan dibungkus dan memberikan kepada salah satu pengamen disana. Claretta dan Zayden berjalan-jalan menelusuri bukit.

Claretta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang