4. Cinta atau Obsesi

247 43 14
                                    

"Apa yang terjadi pada tengkukmu? Kenapa merah seperti itu?" tanya Taehyung kala dirinya menemani Jieun mencari makanan di malam hari.

Pernikahan mereka akan di laksanakan dua minggu lagi, kedetakannya dengan Jieun jangan di tanyakan lagi. Bahkan Taehyung tak akan membiarkan Jieun pergi ke luar jika tanpa di temani dirinya, meski jarak rumahnya dan juga rumah Jieun tak bisa di katakan cukup dekat.

"Ah apa? Eoh ini- aku mendapatkan luka lebam ini karena tak sengaja terkena ujung meja. Hahaha, seharusnya kau tak melihat ini! Aku benar-benar ceroboh." Jieun dengan cepat menyembunyikan lukanya itu dengan rambutnya yang tadinya tersingkap.

Gadis itu tersenyum manis dan penuh keyakinan untuk Taehyung.

"Kalau begitu aku akan membelikan salep untukmu!"

"Hey, jangan berlebihan seperti itu! Ini bukan apa-apa, dua hari lagi pasti akan hilang!" tolak Jieun dengan cepat, bahkan gadis itu kini mulai menjaga jarak dengan Taehyung.

Langkah Taehyung terhenti, menatap tajam punggung Jieun yang bergerak menjauhinya.

"Kenapa kau tampak gugup seperti itu, Lee Jieun?"

***

Aku sudah tidak perawan lagi!” aku Jieun dengan cepat.

"SUDAH KUBILANG DIAMLAH!" bentakan itu sangat keras dan sangat menggangu di telinga Jieun. Ingin rasanya ia melepaskan diri dari pekukan yang bahkan tak membuatnya nyaman dan terasa begitu menyakitkan.

"KAU HARUS TAHU INI KAK!" Jieun tak mau kalah. Jika dia sudah memanggilnya dengan sebutan "Kakak" maka ia ingin suaranya benar-benar didengar oleh Taehyung.

Lama tak bersuara. Entah siapa yang memilih untuk menutup mulut terlebih dahulu. Nyatanya hanya hembusan nafas gusar yang menjadi pengiring dari keheningan mereka.

Hingga, setetes air berhasil mengenai bahu Jieun. Diikuti dengan isakan tangis kecil yang berhasil lolos dari bilah Taehyung.

Mungkin ia tengah menumpahkan kekesalannya karena sudah ditipu oleh Jieun di malam pertama pernikahan mereka.

Atau mungkin saja dia merasa menyesal karena telah menikah dengan gadis yang sudah tak lagi perawan?

Entahlah Jieun tak tahu tebakan pikirannya yang mana yang mungkin saja benar. Tak lagi mau memusingkan apa yang akan Taehyung lakukan atau katakan berikutnya padanya.

Mungkin saja menceraikannya di malam pertama mereka?

Ah, Jieun akan menantikan itu. Saat kata-kata itu terlontar sendiri dari mulut Taehyung tanpa ia minta sama sekali. Dan setelahnya ia akan berlari sangat jauh, agar tak ada satu orangpun yang bisa menganggungnya.

Mencari keberadaan Jungkook? Walaupun saat ini dia tidak tahu dimana ia berada, tapi setidaknya Jieun tidak akan merasa tersiksa karena jeratan cinta Taehyung.

Netra coklat jernih itu terperangah kendati tak lagi suara isakan yang ia dengar, melainkan kecupan hangat yang didaratkan Taehyung di cuping telinganya. Deru nafas hangatnya yang tak beraturan sungguh membuat Jieun begitu terganggu.

Kedua tangan besarnya kini membawa tubuh langsing itu menjauh dari pelukannya. Tatapan sendu sekaligus terluka tergambar jelas di mata Taehyung.

Mengakibatkan aliran darah Jieun berdesir tak terkendali. Dari dulu, dia tak bisa melihat pria yang ada didepannya ini tampak begitu rapuh dan sangat tak berdaya.

Namun Taehyung salah mengira rasa simpati yang Jieun berikan sebagai cinta. Menutup mata akan hubungan Jieun dengan sang adik yang sudah berjalan hampir empat tahun.

Menikahi Kakak PacarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang