3. Mereka...

2 2 0
                                    

tanpa ada revisi ulang. maaf jika ada typo ya bestiee.

•starnya jangan lupa❤️



Senja terus berlari untuk menuju sekolahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 08.15, namun Senja masih belum juga sampai.

Sebenarnya, hari ini ia telat bangun. Beberapa hari ini, akibat lemburan dan belajar sampai dini hari membuatnya lelah minta ampun. Puncaknya hari ini, saat ia bangun kesiangan dan sialnya bus pertamanya telah terlewat.

"Sebentar lagi, Senja. Sebentar lagi. Ayo, kamu kuat!" Ujarnya pada dirinya sendiri.

Sampainya di gerbang sekolah yang pastinya sudah ditutup, Senja dengan segera memohon kepada pak satpam untuk membukakan pintu gerbangnya.

15 menit terbuang percuma untuk ber argumen tidak penting dengan pak satpam, akhirnya gerbang di bukakan.

"Ke ruang BK dulu kamu. Minta surat izin masuk dan tanda tangan wali kelas. Baru bisa masuk ke kelas," ujar pak satpam yang hanya Senja angguki.

Setelah meminta surat dan tanda tangan, ia akhirnya bisa memasuki kelasnya dengan catatan, pulang sekolah nanti ia harus membersihkan gudang belakang.

"Huft, yaudah lah, gapapa. Udah biasa kena hukum juga." Monolognya pada diri sendiri.

" Monolognya pada diri sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Senja, Senja bangun."

Renald terus menggoyangkan pelan tubuh Senja. Bel pulang telah berbunyi 7 menit yang lalu. Namun, gadis ini masih setia dalam tidurnya. Ia hanya menggeliat pelan lalu tertidur kembali dengan napas yang berat.

Naluriah, Renald menyentuh kening Senja.

Panas. Itu yang Renald rasa.

"Pantes lo ga bangun-bangun. Ternyata lo sakit. Kalo lo udah ngerasa capek, kenapa lo gak istirahat aja sih, Senja??" Gemas Renald.

"Senja, bangun. Ayo, pulang. Lo sakit, Nja."

Renald terus berusaha, sampai di menit ke 5, Senja baru membuka matanya.

"Loh?! Renald?!" Kagetnya. "Ini jam berapa?!"

"Setengah empat. Lo ketiduran hampir setengah jam."

Senja menepuk keningnya pelan, lalu dengan segera membereskan barang-barangnya dengan sedikit tergesa.

"Lo mau kemana?"

"Tadi pagi kan aku telat, jadi dihukum beresin gudang. Udah, kamu minggir. Nanti keburu sore. Kak Marvel udah nunggu aku," Senja mendorong tubuh Renald agar mau berdiri dan memberinya jalan untuk keluar.

"Gak. Lo sakit. Ayo, gue anter pulang," Renald mengambil alih tas milik Senja.

"Aku gak sakit?? Udah ih, ini nanti guru BK marah marah."

"Lo sakit. Pulang. Gue anter."

Senja langsung diam. Ia menciut saat Renald mengubah nada bicaranya. Ia tahu, Renald sedang serius kali ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pilu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang