Part 5

958 7 1
                                    

Riri POV

"Jangan pake baju yang itu, Ri!" Kata Mama yang tiba-tiba muncul di kamar gue saat gue siap-siap berangkat ke kampus.

"Emang kenapa sih, Ma?" Tanya gue.

"Baju putih kamu itu transparan!" Kata mama tegas.

"Emang iyah? Kayaknya gak juga deh! Tapi... Eh, iya sih! Ya udah deh! Aku ganti yang lain!" Kata gue menuju lemari pakaian.

"Jangan yang transparan!" Kata Mama yang sekarang ngambil posisi nyaman di sofa empuk kesayangan gue seperti yang biasa mama lakukan kalau di kamar gue.

"Iyah, Ma!" Kata gue saat mencari dan memilih baju di lemari.

"Kamu masuk kuliah jam berapa, Ri?"

"Jam sepuluh, Ma!"

"Ini belum jam delapan, Ri! Kok cepet amat?"

"Biar gak telat lagi, Ma!"

"Wah! Berarti mama kalau pagi gak sakit kepala lagi dong!" Kata Mama nyindir gue yang selalu bikin dia pusing kalau ke kampus. Mama selalu susah payah bangunin gue dan gak jarang Mama sakit kepala gara-gara gue yang buat keributan saat lagi histeris nyari barang gue yang hilang saat mau ke kampus. Dan gue selalu melibatkan mama dalam masalah-masalah gue itu. Gak salah kalau mama sering sakit kepala gara-gara gue. Tapi gak usah disinggung juga kali!

"Mah!" kata gue kesal.

"Kenapa, Ri?"

Gue cuma natap Mama kesal. Tapi enggak! Gak boleh! Gue harus belajar tenang kalau berhadapan sama Mama!

"Kalau kamu jadi anak, apalagi anak cewek... Kamu tuh harus..."

"Mah! Gimana? Ini bagus gak?" Kata gue yang memotong omongan Mama.

Mama sedikit kesal dengan gue yang memotong omongannya. Namun tak lama karena sekarang Mama fokus menatap baju gue. "Astaga, Riri! Ganti!" Kata mama yang langsung menghampiri gue.

"Kenapa sih, Ma! Ini juga udah gak transparan! Mama bikin pusing aja deh!" Lagi-lagi gue kesal sama Mama. Padahal tadi udah mau gue tahan! Tau-taunya keluar juga!

"Itu ketat banget! Bentuk dada kamu jadi keliatan banget pake baju itu! Sekarang ganti!" Perintah Mama.

"Astaga, Mama! Ini gak ketat banget kok! Biasa aja! Lagian dipakenya nyaman-nyaman aja!"

"Ganti sekarang! Emang itu baju kamu dari kapan sih? Kok ketat banget kayak gitu! Gak ada baju lain apa!"

"Ya elah, mama! Ini baju waktu SMP... Kan mama yang beliin!"

"Astaga, Riri! Ngapain kamu pake yang itu? Pantesan ketat... Itu kekecilan! Pake otak sedikit bisa gak sih! Kayak kekurangan baju aja!"

"Kan modelnya juga masih bagus, Mah! Makanya mama beliin yang baru!"

Suara gue dan Mama terdengar sangat keras dan tak sedikit tetangga yang lewat mendengar suara kami. Walau tak seperti biasanya, tetap saja kali ini kami membuat keributan. Dibanding hari lain, hari ini bisa dikatakan mendingan. Sampai akhirnya Mama berjalan ke arah lemari pakaian gue.

"Mama ngapain?"

"Nih! Pake yang ini!" Kata Mama menyodorkan baju pilihannya untuk dipake sama gue. Gue pun mengambilnya dan segera memakainya. Gue gak mau keributan semakin menggelegar di kamar gue. "Belum ada niatan pake kerudung?" Kata mama lagi.

Gue cuma bisa diem dan tarik napas saat denger pertanyaan Mama itu yang terdengar seperti bukan sebuah pertanyaan.

"Tuh, kan! Lebih bagus yang ini! Terlihat anggun, rapi dan sopan!" Kata Mama setelah melihat gue selesai memakai baju pilihannya.

My FebruariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang