Pagi telah datang, cuaca mendung membuat kebanyakan orang malas untuk ber aktivitas.
"Sepertinya hari ini akan turun hujan."
Suara lembut itu keluar dari bibir gadis manis bertubuh mungil yang baru saja terbangun dari tidurnya.
Sembari mengucek-ucek mata dan melempar selimut yang menghangatkan tubuhnya ke sisi lain kasur. Dia mulai beranjak dari tempat tidur dan mulai merapihkan kasur merah mudanya tersebut.
Walaupun dengan mengantuk gadis itu pun selesai merapikan tempat tidurnya. Sebentar, Gadis itu menghampiri jendela yang tepat berada di samping kasur.
"Hujan cepatlah turun!" Harapnya dalam hati.
Gadis itu sangat menyukai hujan baginya hujan adalah cuaca yang tepat untuk mencurahkan semua isi hatinya.
"Aisha! kamu tidak berangkat sekolah ini sudah siang loh," Ujar seorang perempuan tua dengan suara nya yang pelan.
Gadis bertubuh mungil itu sedikit terkejut karena dia menyangka sekarang masih terlalu pagi untuk berangkat sekolah.
"Ihhh ... Kenapa ibu baru memberitahuku," Jawab Gadis itu sembari bergegas menuju ke kamar mandi.
Selesai mandi dan sarapan. Gadis itu cepat-cepat berpamitan kepada kedua orangtua nya dan bergegas menuju sekolah.
Yaa ... Namanya Aisha. Dia berusia 17 tahun dan duduk di bangku kelas dua SMA.
Rambut panjang yang mencapai punggung, seragam sekolah kemeja lengan panjang berwarna putih dan rok pendek berwarna hitam. Dengan seragam yang dia kenakan membuat tubuhnya yang mungil pun terlihat rapih dan cantik. Ditambah rona pipinya yang merah merona tiap kali ia tersenyum.
Hampir semua siswa menyukai nya. Wajar saja, dia terlihat manis. Tapi dia sama sekali belum pernah sekali pun menerima lelaki yang menyatakan perasaannya. Dia merasa belum ada lelaki yang cocok untuk dirinya.
Saat perjalanan menuju sekolah ia selalu menatap langit berharap hujan untuk segera turun. Benar saja, saat pertengahan jalan menuju sekolah cuaca tambah gelap dan hujan dengan derasnya mengguyur daratan.
Gadis itu bergegas pergi ke sebuah toko buku yang berada di pinggir jalan untuk meneduh.
"Maaf pak, Apa aku boleh ikut meneduh sebentar?" Tanya gadis itu kepada pria tua pemilik toko.
"Iya Nak. Silahkan meneduh saja dulu disini. Dari pada kehujanan takutnya nanti sakit," Jawab pria tua pemilik toko itu.
Gadis itu berdiri di dekat rolling door toko sambil menatap ke arah langit dengan senyumannya yang manis.
Smartphone yang ada di saku rok nya tiba-tiba bergetar, saat ia melihatnya ada satu pesan dari teman sekelasnya.
"Sha, apa kamu sedang sakit hari ini tidak datang ke sekolah?"
Gadis itu sedikit terkejut ketika melihat jam yang sudah menunjukan pukul 07:20. Ia langsung memasukan Smartphone nya kedalam tas.
"Hujan aku datang!!!" Teriak gadis itu sambil melompat kemudian berlari di bawah derasnya hujan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Ketika Hujan
RomanceMenceritakan kisah seorang pria bernama Adrei yang berusia 17 tahun dan seorang gadis bernama Aisha, yang kini keduanya duduk di bangku kelas dua SMA. Adrei seorang pria pendiam dan memiliki penampilan yang berantakan. Tidak ada satu pun teman sekel...