04.Harapan

1 1 0
                                    

   

    Langit menjadi lebih gelap di ikutin dengan kencangnya angin yang membuat pepohonan di pinggir jalan bergoyang dan hujan gerimis yang membasahi permukaan. Seorang gadis mungil berjalan sembari menundukan kepala melihat ke arah kakinya dengan raut wajah yang terlihat ingin menangis. pakaian yang ia kenakan sedikit demi sedikit terkena tetesan air hujan.

"Kenapa aku tidak bisa mengatakannya? Padahal aku sudah memberanikan diri datang kerumahnya, kalau begini terus akan sia-sia," keluh Gadis itu dalam hatinya.

Hujan semakin deras membuat dirinya semakin kebasahan, rambutnya yang halus mulai lepek tersiram oleh hujan yang deras. Namun, ia tetap berjalan sembari berpikir untuk melakukan sesuatu agar bisa berteman dengan seorang Pria berhati dingin yang selalu di risak oleh teman-teman sekelasnya.

Seorang Pria berlari dari arah belakang gadis itu sambil membawa payung dan berjalan di samping gadis tersebut agar ia tidak terkena air hujan. Namun, gadis itu tidak menyadari kehadiran Pria yang berada di sampingnya. Mereka berdua berbagi payung di bawah derasnya hujan tanpa adanya percakapan.

Selang beberapa menit mereka berbagi payung sang Gadis baru menyadari ada seseorang yang berjalan di sampingnya. Ia menoleh ke arah seseorang yang ada di sampingnya, "Adrei!" jerit gadis itu yang sangat terkejut karena tanpa di sadari mereka berdua sedang berbagi payung. Aisha pun langsung mengubah raut wajahnya yang sedih agar tidak memiliki kesan buruk.

Adrei melirik kearah Aisha dengan tatapan yang dingin, "Hmm .... Ada apa?"

"Aaa .... Tidak apa-apa," jawab Aisha sambil tersenyum. Namun dia merasa bingung dan juga kaget oleh situasi yang terjadi padanya.

"Oh."

Tanggapan nya sangat singkat membuat suasana menjadi canggung.

"Emm .... Sudah berapa lama kamu berjalan di sampingku?" tanya Aisha sambil menatap wajah Adrei.

"Tidak tau."

Aisha bingung mencari topik pembicaraan agar suasana tidak menjadi canggung. Tanggapan singkat dari Adrei membuat Aisha semakin bingung.

"Oh iya. Ngomong-ngomong kamu mau kemana? beruntung sekali bisa berbagi payung denganmu. Soalnya aku lupa bawa payung," tanya Aisha yang berusaha membuat suasana tidak menjadi canggung. Meskipun dia tau tanggapan dari Adrei pasti akan mengakhiri pembicaraan.

"Taman, disana ada toilet umum." jawab Adrei sambil menunjuk ke arah taman bermain yang tidak jauh dari mereka.

"Hmm .... kalau begitu aku juga neduh dulu deh di sana."

Saat mereka tiba di depan toilet Aisha langsung menyender di dekat pintu masuk sambil memandang awan hitam di langit. Adrei menutup payungnya lalu meletakkannya di dinding.

"Apa toilet di rumahmu sedang rusak?" tanya Aisha sembari sedikit  melirik ke arah Adrei.

Adrei melepas jaket berwarna hitam yang ia kenakan di dekat Aisha, "Aisha cepat masuk dan lepas pakaianmu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan Ketika HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang