Dua hari kemudian.
Pukul 15:00 waktu sekolah sudah selesai namun Aisha pergi ke ruang guru untuk menanyakan sesuatu tentang seorang pria yang selalu di risak oleh teman-teman nya yaitu Adrei.Saat di ruang guru ia menemui seorang guru perempuan yang menyuruhnya meminjam seragam olahraga milik Adrei. Guru itu bernama Karin.
"Ada perlu apa mencariku?" Tanya bu Karin yang melihat Aisha tiba-tiba datang dan duduk di hadapannya.
"Aaa...,"
Aisha merasa gugup untuk menanyakan hal tersebut.
Bu Karin sedikit jengkel lalu menghela nafas, "Apa yang mau kamu tanyakan? cepatlah soalnya ibu sedang sibuk."
"Aku ingin menanyakan tantang siswa bernama Adrei," Jelas Aisha.
Bu Karin merobek kertas kecil dan menulis sebuah alamat rumah seseorang lalu memberikannya pada Aisha.
"Ibu dulu wali kelasnya ketika sekolah dasar. Dulu dia anak yang ceria dan ramah. Tapi ... Ya, karena ada suatu kejadian yang menimpanya dia berubah menjadi seperti sekarang. Saat lulus Sd dia di bawa oleh pamannya ke luar kota. Kejadian yang menimpanya itu ibu tidak bisa memberitahu. Lebih baik kamu tanyakan saja sendiri. Ini alamat rumahnya," Jelas Bu Karin sembari memeriksa tugas siswa untuk di nilai.
Tidak banyak berbicara Aisha langung berpamitan dan pergi meninggalkan ruang guru. Ia berpikir untuk menemui Adrei atau Tidak.
Ia terus berjalan menuju gerbang sekolah sambil berfikir.
"Aaa!!! Jika terus seperti ini aku tidak akan tau tentangnya!" jeritnya dalam hati.
Sebelum pergi ke alamat Adrei, Ia mampir ke sebuah laundry yang kebetulan satu arah dengan tempat yang ia tuju. Aisha mengambil seragam olahraga yang ia pinjam dari Adrei.
"Jika aku datang kerumahnya mengganggu tidak ya ... Orang tuanya akan salah paham atau tidak ya?"
Aisha terus berjalan memikirkan hal yang belum tentu terjadi tanpa di sadari Ia sudah tiba di pematang sungai. Saat memandang ke depan Ia melihat rumah kecil di samping jembatan. Sesuai alamat yang di berikan Bu Karin.
Pada akhirnya ia memberanikan diri berdiri di depan pintu rumah tersebut kemudian mengetuknya sebanyak tiga kali.
Selang beberapa detik setelah Ia mengetuk. Pintu langsung di bukakan oleh seorang pria.
Pria berekpresi datar dengan rambut berantakan dan tatapan sedingin es. Membuat Aisha sedikit gugup apalagi ini pertama kalinya ia mengunjungi rumah seorang pria.
"Ada perlu apa?" Tanya Adrei sembari menatap Aisha.
Aisha hanya menunduk karena bingung ingin menjawab apa. Keheningan terjadi beberapa detik. Kemudian Adrei membuka pintunya lebih lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Ketika Hujan
RomantikMenceritakan kisah seorang pria bernama Adrei yang berusia 17 tahun dan seorang gadis bernama Aisha, yang kini keduanya duduk di bangku kelas dua SMA. Adrei seorang pria pendiam dan memiliki penampilan yang berantakan. Tidak ada satu pun teman sekel...