"Pertemuan yang kedua"
-TKOD.
.
.
Malam berganti pagi , terbitnya matahari dari timur. Udara yang sejuk dan dingin membuat siapa saja enggan untuk membuka mata.
Begitu pun dengan pemuda yang kerap disapa dengan nama Sean.Bukannya bangun untuk menjalani hari Sean malah mencari kenyamanan dengan memeluk guling.
Hingga suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar Sean.
Tok
Tok
TokSang pengetuk pintu yang tidak mendengar sahutan dari dalam segera membuka kamar anaknya itu. Untungnya kamar Sean sedang tidak di kunci.
Memasuki ruangan, Bella selaku Mom Sean melihat anaknya masih berbaring di tempat tidur dengan nyaman.
Segera ia hampiri sang putra kemudian duduk di pinggir kasur. Tangannya terangkat mengusap lembut kepala anaknya merasakan kehangatan yang selama ini dirindukannnya.
"Sean,bangun nak hai ini jadwal kamu kuliah lagi kan" ucap Mom dengan lembut.
Sean yang mendengar suara lembut ibunya perlahan membuka mata. Cahaya dari jendela yang gordennya disingkap ibunya masuk ke dalam retina matanya. Cahayanya yang silau membuat Sean mengerjakan mata nya berulang kali.
Menoleh ke kanan ia mendapati Mom yang masih setia mengusap kepalanya. Sean kemudian mendekatkan tubuhnya ke arah Mom dan memeluknya.
Melihat perlakuan Sean terhadap dirinya yang tiba-tiba membuat hati sang ibu bergetar.
Sudah lama ia tidak merasakan kehangatan dari pelukan Sean selama belasan tahun. Awal mula kejadian yang membuat Sean harus pindah dari Indonesia dan meninggalkan orang tuanya.
Mencegah air matanya keluar, Ia berbicara pada Sang anak "Kamu siap-siap gih udah ditunggu Dad loh".
Mendengar ucapan ibunya Sean mulai beranjak dan masuk kedalam kamar mandi.
Melihat Sang anak yang sudah beranjak ke kamar mandi membuat Mom perlahan meneteskan air mata yang dari tadi ditahannya.
Kerinduaannya terhadap Sean sangat besar, perubahan sifat anaknya membuat ia merasa sesak sekaligus khawatir.
Tak ingin membuang waktu Mom segera meninggalkan kamar anaknya.
🌹🌹🌹
Beberapa menit kemudian Sean turun dengan pakaian stylishnya.
Menuju meja makan menghampiri kedua orang tuanya yang telah menunggunya.Duduk dengan tenang dan memulai sarapan. Hanya keheningan yang melingkupi ruang makan tersebut.
Masih dimeja makan akan tetapi makanan dan piring sudah dibersihkan. Dad Sean memulai pembicaraan.
"Semuanya sudah disiapkan untukmu, tinggal laksanakan rencanyanya. Dad juga sudah menyiapkan agar kamu dan teman-temanmu bisa satu ruangan".
Mendengar ucapan Dad membuat Sean mengangguk dan tersenyum sangat tipis. Dengan waktu yang menunjukkan pukul 7 pagi.
Sean berdiri dari kursi yang di dudukinya kemudian melangkah mendekati orang tuanya dan meminta salim atas kesopanannya.
Kemudian Sean langsung pergi dan mengendarai mobil kesayangannya.
🌹🌹🌹
Terlihat mobil Sean memasuki kawasan RG University. Kampus yang dimiliki keluarga Gondiver ini sangat mewah.
Berbagai fasilitas yang menunjan dengan keamanan yang bisa dibilang tinggi. Setiap mahasiswa maupun dosen wajib memiliki kartu ID untuk masuk ke dalam gedung universitas.
Tak hanya itu kantinnya pun juga sangat menunjang karakteristik dari univeesitas ini. Kantin yang luas dan selalu bersih membuat tempat ini menjadi favorite mahasiswa bahkan untuk membolos dari mata kuliah.
Tak heran yang masuk dalam Universitas ini adalah keluarga yang memiliki ekonomi tinggi.Harganya pun mahal sesuai dengan kualitas kampus.
Masih berada di dalam mobil, Sean menunggu teman-temannya datang. Tak sampai 10 menit sahabat Sean datang dengan mobil mewahnya mereka sama-sama turun dan Sean memberikan kartu ID pada sahabatnya masing-masing.
Melihat wajah asing tetapi tampan membuat mahasiswi di sekitar parkiran itu menjerit. Menebak siapakah keempat pemuda tampan ini sambil memuji-muji.
Tak menghiraukan teriakan-teriakan mahasiswi,keempatnya langsung menuju ke gedung universitas.
Keempatnya langsung menuju ke ruangan rektor kampus. Rektor kampus yang melihat kedatangan mereka langsung berdiri dan menghampiri kemudian membungkuk hormat.
Tanpa basa basi Gabriel langsung bertanya "Dimana ruangannya ?".
Mendengar ucapan Gabriel,rektor kampus berucap "Mari saya antar Tuan muda".
Setelah itu mereka keluar dari ruanga rektor dan menuju ruangan yang dimaksud keempat pemuda.
Rektor yang melihat seorang dosen sudah memasuki kelas tersebut segera menghampiri dan berbincang sebentar terkait Sean dan teman-temannya.
Kemudian Sang rektor dan dosen mempersilahkankan keempatnya masuk.
"Anak-anak hari ini kita kedatangan teman baru. Coba perkenalkan diri kalian".
"Hai guys, Gue Jeffrey Raviondra panggil aja Jay" ucap Jay dengan senangnya membuat sebagian mahasiswi menjerit.
"Gue Lee Steven panggil aja Steven" ucap Steven.
"Gue Gabriel Eleano" ucap Gabriel dengan datar.
"Sean Xilon Gondiver" ucap Sean dengan datar dan dingin membuat hampir seluruh mahasiswa dari ruangan itu berbisik-bisik membicarakan Sean yang ternyata anak pemilik kampus.
Tak menghiraukan mahasiswa yang membicarakannya Sean mengedarkan pandangannya dan terpaku dengan Seorang gadis yang polis dan imut.
Membuat Sean tersenyum dengan sangat tipis dan tidak ada yang melihat sentum itu
Mine
Tbc.............
Boleh vote dan komen silahkan follow ig @lia_aureliaa dan @aurel_author
Stay tune ya untuk chapter terbarunya 😊🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
IL RE DELLE TENEBRE
RomanceSean Xilon Gondiver, lelaki penuh misterius dan tampan yang kerap kali menjadi incaran para gadis bahkan wanita dewasa sekalipun. Tak hanya tampan tapi juga pintar. Karena nama marganya ia sangat disanjung. Tetapi dari semua kesempurnaan manusia jug...