× Chapter 4

1.9K 305 10
                                    

"Dia--Dia kembali..."

Dalam senyap malam yang dingin, ditemani bulan yang setia mendengarkan pembicaraan mereka, Zoe dapat merasakan Harry yang terkejut. Ya, Zoe sudah menduga Harry akan terkejut. Sama sepertinya.

"D--dia telah kembali, Har." Mata sembabnya mengalirkan air mata yang ke seribu kali dalam hari ini. Ia tidak menatap Harry, melainkan pandangannya tertuju ke depan. Betapa ia sangat amat menyukai aliran damai dari Sungai Thames.

"How--can?"

Zoe menunduk. "Aku tidak tahu... Dia kembali begitu saja, tapi seperti yang sudah ku bilang, everything has changed" ungkapnya, lalu meringis merasakan bibirnya perih terkena air mata.

Gadis itu terisak lagi, lalu melanjutkan. "Dia... Dia... Dia sudah bertunangan, Har... Dia akan menikah..." Dalam sekejap pelukan Harry sudah menghangatkan tubuh Zoe. Mengalirkan rasa hangat yang nyaman dan menenangkan. Tangan Harry menyentuh rambut gadis itu, mengusapnya perlahan.

Harry mengerti perasaan Zoe. Sudah pasti gadis itu kecewa. Selama lima tahun Zoe menunggu laki - laki itu dan hasilnya... Hanya kekecewaan yang didapat. Zayn sudah bertunangan. Harry paham kenapa Zoe menangis dibutik tadi. Zayn datang bersama tunangannya, untuk memesan baju pengantin pada Zoe.

Harry tidak bisa membayangkan betapa hancurnya Zoe walau dia sendiri paham bagaimana rasanya. Ia saja sudah cukup kecewa menunggu Zoe yang terus menolaknya, apalagi Zoe yang setelah menunggu lima tahun harus menahan rasa pedihnya?

"Aku... Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan... Aku--aku putus asa..."

Harry diam. Bukannya dia tidak mau memberikan respon apa - apa, tetapi dia harus menunggu Zoe untuk kembali tenang.

"I'm broken, Harry.... I was in pain..."

Setelah itu, mereka kembali diam. Harry masih memeluk Zoe. Mereka memikirkan perasaan mereka masing - masing. Zoe yang menelan kekecewaannya, dan Harry yang lagi - lagi dilanda friendzone akut, seperti biasa.

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang