Makasih buat vomments an kalian di chapter sebelumnya
•••
"A--aunt Trisha?"
Zoe memperhatikan setiap perbedaan dari wajah ataupun tubuh wanita di depannya. Masih tetap gagah dan terlihat awet muda. Sudah lama sekali Zoe tidak bertemu dengan ibu dari Zayn Malik ini. Rambutnya masih hitam sepunggung dan hampir tak ada kerutan sama sekali di wajahnya.
"Kau...?" Wanita itu menunjuk wajah Zoe dengan telunjuknya sembari berpikir keras.
Zoe tersenyum. "Ini Zoe, aunt. Kau ingat? Zoe Stewart. Tetanggamu sewaktu di Bradford dulu." Kata Zoe yang membuat dia kembali mengingat hal itu. Sial.
Beberapa detik kemudian, Trisha tersenyum. Ia menatap Zoe kaget sekaligus senang. "Zoe? Kau... Sahabatnya Zayn dulu bukan?" Tanyanya yang dijawab anggukan semangat dari Zoe. Tanpa aba - aba Trisha langsung memeluk gadis itu erat, menepuk - nepuk punggung Zoe. "Ah, aku rindu sekali denganmu. Ya ampun, lihatlah! Kau masih tetap seperti dulu. Cantik. Bagaimana kau bisa berada di sini?" Tanyanya yang kini sudah melepas pelukan mereka.
"Kami--keluargaku pindah kesini karena pekerjaan dad tiga tahun lalu." Ungkap Zoe.
"Benarkah? Oh, baiklah. Hmm, maukah kau ke rumah aunt dahulu? Aku akan membuatkan makan malam. Safaa dan Waliy pasti akan senang melihat kedatanganmu. Mau, ya?"
Zoe memandang Trisha yang menatapnya penuh harap. Dia sih tidak keberatan, tapi bagaimana jika Zoe bertemu dengan orang itu? Tapi... Ah, sudahlah. Intinya, kan, Zoe ke sana hanya untuk berkunjung atau sekedar mampir sebentar, bukan untuk bertemu orang itu.
"Baiklah."
•••
Sepanjang perjalanan Zoe dan Trisha terus saja mengobrol. Wanita itu juga banyak menanyakan keadaan Zoe. Seperti keadaan orangtua Zoe, pekerjaan Zoe, dan lain - lain. Mereka memutuskan untuk berjalan kaki karena Trisha berkata rumahnya tidak jauh dari jalan itu.
"Nah, sudah sampai. Ayo masuk."
Zoe memandang rumah besar yang kurang lebih sama besarnya seperti rumahnya. Rumah ini bercat peach-cream dengan mode klasik membuat rumah ini terlihat seperti rumah untuk keluarga besar. Zoe pun mengikuti Trisha masuk ke halaman rumah.
Sembari berjalan. Dengan suara kecil, Zoe bertanya. "Apa... Apa Zayn ada di rumah?"
"Sepeninggalanku tadi sih, Zayn belum pulang. Mungkin dia ada disini atau biasanya dia menginap di apartemennya. Ayo masuk!" Balas Trisha seraya membuka pintu rumah lebar - lebar lalu menutupnya perlahan setelah Zoe masuk.
Zoe memandang sekeliling sementara Trisha berteriak. "I'm home...! Come on, kids! Lihat siapa yang datang..." Seru Trisha membuat Zoe tersenyum kikuk.
Terdengar suara langkah kaki yang berisik datang dari arah timur ruangan. Zoe melihat dua orang remaja perempuan yang sangat amat ia kenali sedang berlari ke arahnya dan Trisha sekarang.
"Astaga. Ya ampun. Dia... Dia siapa Mum?" Tanya Waliyha, adik pertama Zayn yang pertanyaannya membuat Zoe mengerutkan bibir. Adik kakak sama saja, sama - sama melupakanku. Dengusnya membatin.
"Kak Zoe...? Kau kak Zoe, bukan?" Tanya anak yang lebih kecil, Safaa. Zoe hanya tersenyum lalu mengangguk kecil. Safaa melotot berbinar seakan dia baru saja bertemu dengan idolanya. "KAK ZOE?!"
Bug! Safaa memeluk Zoe kuat.
Zoe dan Trisha hanya bisa terkekeh pelan melihat respon bahagia yang diberikan Safaa. Beralih pada Waliyha yang masih terlihat linglung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
FanfictionBook 2. "You come back, but everything has changed." Sequel to "Promise" (Zayn Malik Fanfiction) 2015 © fairy-stardust