× Chapter 6

1.9K 314 12
                                    

Key tidak bisa menahan kebahagiaannya ketika dia akhirnya satu mobil menuju taman bermain bersama Zoe dan... Harry.

Soal Harry, Zoe meminta Harry untuk menemaninya mengingat keadaannya tidak terlalu baik. Key senang sekali Harry ikut. Laki - laki itu baik sekali padanya.

"Emm.... Kak Zoe sama Kak Hally belpacalan ya?" Celetuk Keysha di tengah - tengah keheningan.

Zoe menoleh, sedikit terkejut dengan perkataan Key yang bahkan tidak pernah dia pikirkan sebelumnya. "Ah... Tidak kok. Kenapa Key bertanya seperti itu?" Tanya Zoe heran.

"Kak Zoe sama Kak Hally cocok deh. Key ingin punya olangtua sepelti kalian." Key berkata dengan suara cadelnya membuat Zoe dan Harry tertawa kecil. Harry menghela napas diam - diam, andai saja yang dikatakan Key tadi itu benar adanya... Pikirnya.

"Hahahaha.... Key... Key... Kamu seharusnya jangan berbicara seperti itu. Orangtua kamu itu tetap orangtua kamu. Mereka yang merawat dan menjaga kamu jadi kamu harus tetap bangga mempunyai orangtua seperti mereka, darl." Perkataan Zoe membuat Harry tersenyum.

Kurang apa Zoe sampai Zayn yang dengan tololnya meninggalkannya? Gumamnya dalam hati.

"Tapi... Bolehkan Key panggil Kak Zoe dan Kak Hally Dad dan Mum hali ini aja? Boleh, ya, boleh?" Rengek Zoe dengan mata berbinar dan senyum mengembang.

Zoe mengernyit menengok ke arah anak kecil ini. Dia tidak habis pikir dengan obsesi Key yang mengatakan dirinya dan Harry cocok. Tapi akhirnya dengan tawa kecil, Zoe menjawab, "Bolehlah, sayang." Jawabnya sembari mengusap - ngusap rambut Key.

Berbeda dengan Harry. Laki - laki itu terus menerus mensyukuri ide konyol Key yang benar - benar membuatnya bahagia. Mereka pasti akan terlihat seperti keluarga bahagia. Harry tersenyum lebar.

Sesampainya di taman bermain, Key dengan segera mengajak Zoe dan Harry untuk mencoba berbagai permainan anak - anak. Banyak sekali orangtua yang mengajak anaknya bermain disini. Zoe tersenyum tipis, pikirannya melayang pada masa lalu menyenangkan itu...

"Hey! Kau tidak boleh curang!"

"Huh... Huh... Ayo tangkap aku kalau bisa... Huh..."

"Nah, sudah kubilang apa. Sini, mana permenku?!"

"Nih, tapi Zayn bagi yaa?"

Zoe ingat bagaimana lucunya wajah Zayn saat dia meminta permen dari Zoe. Begitu polos. Tapi sekarang, tidak ada lagi wajah polos dan menggemaskan itu. Hanya ada wajah tegas penuh keseriusan. Bagaimana bisa dia berubah secepat itu?

"Mum Zoe! Lihat ini!"

Zoe menoleh, dia tersenyum melihat Key yang sedang bermain ayunan dengan Harry yang mendorongnya dari belakang. Mereka berdua tertawa - tawa dengan asyik. Zoe berlari menghampiri mereka.

"Har! Pelan - pelan! Kau bisa membuatnya terjatuh!" Tegas Zoe mengerenyit menatap Harry yang masih saja tertawa.

"Biarkan saja, Mummy. Anak kita akan bahagia seperti ini." Goda Harry, membuat Zoe meringis malu. Harry dan Key pun berhigh five ria sambil tertawa - tawa.

"Hah... Hah... Dad Hally! Aku mau es klim!" Jari telunjuk Key menunjuk - nunjuk kedai es krim kecil yang ada di seberang jalan. Harry mengangguk, ia berniat mengajak Zoe tapi Zoe menolak. Harry dan Key pun meninggalkan Zoe.

Zoe menaiki ayunan dengan malas. Ia memperhatikan setiap anak kecil yang sedang bermain dengan riang. Hal yang membahagiakan baginya.

"Zoe..."

Deg.

Jantung Zoe serasa ingin copot saja. Ia menegang. Dalam satu detik saja, dia sudah kenal siapa suara ini. Suara yang begitu dia kenal, begitu familiar, juga suara yang sangat dirindukannya. Zoe menarik napas dalam, dia tidak siap untuk berbicara dengan orang ini.

"Zoe..."

Zoe masih diam di tempat. Duduk di ayunan tanpa menoleh.

"Zoe."

Zoe kali ini memberanikan untuk menoleh. Orang itu berdiri di hadapannya. Dengan dandanan yang terlihat lebih kasual dibanding kemarin.

"Z-Zayn..."

Zayn melangkah mendekat, tetapi Zoe langsung berdiri dan menghindar. Dia tidak kuat. Dia tidak siap. Sungguh. Ya Tuhan.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya laki - laki ini dengan suara serak.

Zoe mengerjap. "As you can see." Desisnya.

Dari ekor mata Zoe dapat melihat dia yang terkekeh tajam. Lantas Zoe menaikkan alis. Apa ada yang salah? Zoe menunduk, gugup. Sialan! Dia merasa sedikit terintimidasi oleh tatapan elang Zayn.

"Kau tidak bisa berbohong, Zoe." Tuturnya. Tersenyum miring memandang Zoe yang dengan ragu menatapnya.

Sebelum Zoe menjawab, sebuah suara anak kecil mengageti mereka berdua. "Mum Zoe! Lihat! Aku dan Dad Hally membelikan es klim untukmu!" Itu Key. Dia datang dengan Harry dibelakangnya.

"Zoe, maaf aku lama. Tadi Key sempat rewel tentang--"

Harry mematung di tempat. Dia melihat Zayn Malik yang berdiri dihadapan Zoe. Sesaat dia merasakan amarah membakar jiwanya, menyuruhnya untuk menghajar laki - laki itu karena telah mengecewakan Zoe. Tapi Harry tahu, Zayn tidak tahu apa - apa tentang semua ini.

"Mum? Dia siapa?"

Mereka sama - sama terperangah. Terlalu tenggelam dan tidak sadar kalau ada seorang anak kecil yang tidak tahu apa - apa di antara mereka. Zoe hanya menunduk, mengusap rambut Key.

Zoe mendongak ketika dia mendengar Zayn berdeham. Sebelum dia bisa bersuara, laki - laki itu meninggalkannya dengan sebuah kalimat singkat.

"Thames river. Tonight. Don't be late."

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang