"Lu gila ya, Jo!! otak lu dimana, sih!" Gak habis pikir gue. Bisa ya, anak konghlo kayak dia punya utang segunung kayak gitu. Uang yang dikasih sama keluarga Bardiman kurang?
laki-laki meleyot ini menatapku dengan maskara yang ampuh tidak bleber walau wajahnya kuyup air mata. "Tolongoin gue, Ace... cuman elu yang bisa bantu gue..." Si Banci meratap nelangsa.
kutenggak bir kaleng hingga mencapai setengah. kuurut belakang leherku. sialan bener ini banci. kutatap galak dia sambil menyedot asap gudang gara*. Kuhempaskan galak asapnya ke muka Jona. Ngebuat Jona meleyot menyedihkan diatas kursi balkon kamar lantai dua rumahnya. "Bisa-bisanya lu seret gue ke hal begini... Gue udah tobat Jona. Utang gue, di elu, tinggal berapa juta. Tinggal beberapa bulan. Ga ada tunggakan. Ga ada!" Ku sesap kuat kuat rokokku.
"Tolongin gue ya, Ace. otak elu kan paling waras diantara kita semua. Bakal gue Usahaaaaiiiiinnn uang gue yang kececer bakal ngumpul buat bayar utang. Tapi lu ikut nemuin oom Rizik buat nawar ya. eeemmmm siapa tahu elu bakal suka sama konglo ini, hihihi.."
Bajinguk banci ini. Kutenggak habis bir kaleng lalu kuhempas ke tong sampah dipojokan balkon. tarik napas, Ace... yang sabar. Enggak bakal selesai urusan Jonas kalau elu emosi. "Elu buat janji temu dulu sana. Gue mau renang."
"Makasih Ace..." Si Jonas tersenyum lebar. Kedua tangannya memelukku erat. Kubiarkan saja. Aku tenangin diri ini lebih kuat. Lalu kubalas pelukan banci ini. Hanya dia yang ada disamping aku ketika dunia menghujat semua aibku. Maka diterpuruknya hidup Jona, aku bakal disamping dia apapun yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACE THE SUGAR BABY
ActionPerempuan 22 tahun ini memasuki tahun ke empat di dunia perkuliahan. Salah pergaulan menyebabkan ia harus berurusan dengan konglomerat paruh abad, Rizik Bustami. Pria beristri, beranak tiga. Lalu putra sulung pria ini datang dan mengikatnya. Semua b...
