Jona

6 0 0
                                    

"Ace..."

"Iya, Jona. kamu ok?" tanyaku lamat-lamat. tangan kananku mengambil masker dan kupakai. kupakai ransel yang berisi Ipad, dompet dan tetek bengek lain. rencananya hari ini aku mau ketemu sama Mas Refan, atasanku langsung.

gawaiku berdengung. pertanda Jona meminta Vcall. yang kulihat pertama kali adalah wajahnya lebih hancur dibanding kemarin. lebam ungu hampir menutup seluruh mukanya. dadaku mendidih seketika. 

"Di rumah Kemang?" Tanyaku mencoba tenang.

kepalanya menggeleng lemah. "Bali." Jawabnya tanpa suara. Ok, itu berarti Jona dalam pengasingan. 

Aku butuh tenang. Aku ke dapur, membuka kulkas, membuka kaleng bir dan kuteguk lamat-lamat. "Tunjukkan." kataku datar

yang terlihat pertama kali adalah keseluruhan wajahnya yang babak belur. semakin kebawah pada tubuhnya yang telanjang ditutup selimut seadanya. tubuhnya remuk. bilur bilur biru keunguan disemua tempat. Tuhan... hatiku sakit sekali. lalu kusadari bagaimana cara berbaring dengan ganjil. posisi pinggulnya...

"Jo...?" Aku terdiam untuk meneruskan ucapanku. banci ini makin deras tangisnya. kuremas minuman kalengku. "BANGSAT!!!" 

Pada posisi ini aku hanya bisa mendidih tanpa tahu harus bersikap bagaimana. temanku satu-satunya diperkosa brutal entah sama siapa dan berapa orang. 

"I'am Ok, Ace. gue masih kuat." bisiknya. "Gue kangen elu." banci ini menghela tangisnya dengan tangan yang menyisakan sedikit kulit normal. "Gue belum mau mati. Gue belum nyoba lubang elu." Katanya diantara desahan sakit tiba-tiba. walau begitu aku bisa mendengar keseriusan Jona. 

kuhirup napas dalam-dalam. kutengadahkan kepalaku keatas. menyusut air mataku yang berencana turun. aku buka blus putih tulangku. kubukai kaitan bra dan kuperlihatkan pada Jona. "Elu liat ini, Jon? Jika semua ini sudah beres, elu boleh incip seluruh tubuh gue. sebagai pria sejati atau belok. terserah. bakal gue persilahkan elu kalau mau mrawanin Bool gue. tapi..." kuarahkan layar kembali kewajahku lagi. "elu harus kuat Jona. tunggu gue beresin Oom elu dulu. elu maukan nunggu gue?"

Jona hanya diam tidak memberi gestur apa pun. hanya diam menatapku dalam-dalam. dan untuk pertama kalinya aku melihat Jona sebagai laki-laki. aku tersenyum miring kepadanya. kugoda dia sekalian. 

"Mau lihat lubang gue?"

dan seketika Vcall kami diputus sepihak Jona. aku masih terdiam melihat gawaiku. 



ACE THE SUGAR BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang