"tadi tuh gegara motor aku kehabisan bensin jadi telfon caca buat jemput begitulah ceritanya ibunda ratu"ucap lili
***
" ohh gitu, yaudah persen gih makanan kek minuman kek tenang gue yang bayar "ucap Inez
"Wih ada apa gerangan nih seorang Inezaneta Rahardika mentraktir para sahabatnya "ucap caca
Pasalnya seorang ines sangat jarang sekali mentraktir temanya jika tidak ada acara khusus atau hari spesial
"Biasa ayahanda Menang tender proyek"ucapnya
"Oh pantes traktir kita berdua "
Bukan rahasia lagi kalau Antonio Rahardika seorang pengusaha di bidang property itu adalah ayah inez
" Habis ini anterin aku ya ke toko buku buat beli novel ya ya ya ?! "Ucap lili
"Iya"jawab keduanya
"Apasih yang ngga buat kamu bestii"ucap Inez
Setelah membayar makanannya dan sahabatnya ia kemudian menghampiri mereka berdua dan langsung meninggalkan cafetaria tersebut dan menuju ke toko buku yang letaknya tida jauh dari cafe itu
**********
Di lain tempat seorang pemuda berbaju Koko berwarna biru langit dengan memakai sarung berwarna hitam dan ber'peci itu kini tengah melihat pemandangan dari Luar masjid
Ia melihat disana sudah banyak orang karena hari ini hari Senin dan setiap hari Senin kini diadakan rutinan seperti biasanya ya itu pengajianDia adalah Nizam Raharja Al Fatih seorang pendakwah muda yang di usianya 17 tahun , anak dari pasangan Aisyah Fatmawati dan Rozak Raharja pemilik perusahaan Raharja grup yang bergelut di bidang
percetakan"Assalamu'alaikum ustadz "ucap seseorang yang menghampirinya
"Wa'alaikumsalam, ahh bapa ini jangan panggil saya ustadz pa, saya juga masih belajar dan hanya membagikan ilmu dan sebagai sesama manusia saling mengingatkan bukan?"ucap Nizam
" Kamu itu nak selalu saja tidak mau di panggil ustadz,oiya bapa tadi mau mengundang Nak Nizam untuk mengisi pengajian besok dirumah bapa , apa nak Nizam bersedia?? "ucap bapa bapa itu
"Acaranya emang jam berapa pa??"ucap Nizam
"Acaranya sekitar jam setengah delapanan nak"jawab bapa bapa itu sambil tersenyum ramah kepada Nizam
"Nak Nizam bersedia Dateng??"ucapnya
"Iyaa pa saya bersedia "ucap Nizam
••••••••••••••••
Keesokan paginya di sebuah kamar
Yang tidak terlalu besar namun rapih itu masih ada Lili yang masih sibuk berada di alam mimpi itu menggeliat merasakan sinar matahari yang masuk kedalam kamarnya melalui celah celah gorden gadis itu kemudian terbangun dan merapikan jilbabnya dan melihat kearah jam dan ternyata ia sudah siang waktu menunjukkan pukul 6 pagi."Ya ampun udah siang"ucapnya kemudian lari menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa
Ia sekarang mengenakan seragam putih abu-abu dengan Khimar berwarna putih kemudian ia menyiapkan buku mata pelajaran hari ini dan bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi untuk sang ayah kemudian ia menemui sang ayah yang berada di depan rumah
"Ayah Lili udah siapin sarapan dimeja dimakan ya"ucapnya, kemudian ia masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil tasnya
"Ayah lili pamit ya Assalamu'alaikum"
Ucapnya"Li kamu udah sarapan belum na' ?"ucap Wiranto
"Lili belum sarapan yah , udah ke siangan yah jadi nggak sempet tapi tenang Lili udah bawa bekel ko yah"ucapnya
"Yaudah hati hati , uang jajan masih ada?"ucap Wiranto pasalnya ia
"Tenang masih ada ko yah"ucapnya
kemudian ia melangkah menuju motornya dan ia segera menjalankan motornya itu ke sekolah dengan sedikit lebih cepat ingat hanya sedikit
Berhubung ini sudah jam tujuh dan sepuluh menit lagi gerbang sekolahnya akan ditutup dan untungnya ia sampai 4 menit sebelum bell dan mengapa lili cepat sampai jawabannya adalah karena rumah lili tidak terlalu jauh dari sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Gadis Biasa
Short Story"Ayah bunda kesini deh Lili mau peluk "ucapnya "Uuuuh anak ayah sini sayang"ucap lelaki yang usianya hampir menginjak kepala lima "Ada apa peri kecilnya bunda"ucapan sesosok wanita hebat yang ia panggil Bunda *Cup* "Lili cuma mau cium kalian ko...