WNC • Escape [END]

801 109 17
                                    

Di halaman belakang kediaman Umji dan Dokyeom, terdapat 4 anak yang akan menginjak usia remaja sedang sibuk melukis pada kanvas masing -masing.

"Seokhan-ah sejak kapan gajah warnanya pink?" Tanya satu-satunya anak bergender perempuan di antara mereka-Hyera.

Seokhan sontak menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, ya bagaimana mungkin dia fokus sedangkan dia melukis sembari menatapi Hyera yang sibuk mencampur warna cat.

"Pabbo." Komentar pedas dari mulut Hyunki sontak membuat Seokhan merubah raut salah tingkah nya menjadi kesal.

"Mwo?! Yak memangnya lukisanmu lebih bagus daripada aku eh?!" Kesal Seokhan yang dibalas dengan dengusan oleh Hyunki, "Tentu saja, setidaknya pewarnaanku sempurna, benar kan Hyera?" Hyunki melirik Hyera dengan senyuman di akhir kalimat membuat Hyera pun melangkahkan kakinya ke tempat lukis Hyunki.

"Maaf Hyunki tapi pewarnaan mu lebih hancur daripada Seokhan." Hyera berkata sehalus mungkin agar Hyunki tidak tersinggung.

"HAH?!"

"Bukankah sudah benar? Jerapah memang warnanya hitam putih loreng kan?"

"Itu zebra! Dasar mayat hidup begitu saja tidak tau," sindir Seokhan yang terlihat sangat bahagia.

Hyunki kesal sekali jika sudah dikatai mayat hidup, ya faktor utamanya ialah karena kulitnya yang putih pucat, yah salahkan saja ayah dan ibunya yang punya kulit putih tidak manusiawi sehingga dirinya lahir menjadi putih pucat begini.

Hyunki menatap Hyera dengan tatapan memelas, "Benarkah Hyera?"

Hyera merespon dengan kekehan kecil, "Ya, yang kau gambar jerapah tapi kau malah mewarnai warna Zebra."

"Tapi seingatku-"

"Sudahlah kau lebih bodoh daripada aku Hyunki!"

"Kau yang lebih bodoh Seokhan!"

"Kau"

"Kau"

"Kau"

"Ka-"

"Berisik sekali kalian ini, Hyera tolong periksa lukisanku." Kali ini Ho In memotong perdebatan tak jelas Seokhan dan Hyunki yang memang sering terjadi.

"Seperti biasa hasil lukisanmu selalu luar biasa Ho In-ah," puji Hyera yang seketika membuat tatapan Hyunki dan Seokhan menajam pada sang pembuat karya.

Ho In duduk menyandar di kursi dan melipat kedua tangannya seakan bilang 'aku yang menang'

Ho In makin mendekat dan mengusap pucuk kepala Hyera, "Gumawo Hyera, kalau melihatmu semangat melukisku memang naik drastis."

Hyunki dan Seokhan pengen muntah ngedenger gombalan Ho In yang menurut mereka engga mutu. Ya beginilah nasib menyukai orang yang sama, cinta monyet pun mereka tetep saingan dan lomba buat dapetin Hyera.

"Kau ini bisa saja Ho In-ah."

Tiba-tiba suara bel menggema, Hyera yang tau ibunya sedang ada dikamar pun berinisiatif untuk keluar dan membukanya.

Hal itu tentu saja tidak luput dari perhatian ketiga bocah laki-laki itu yang mengikuti langkah Hyera.

Hyunki membelalak melihat sosok ibunya-bersama dengan dua teman lainnya yang tak lain dan tak bukan adalah ibunya Hoin dan Seokhan berada di depan, dia pun menghentikan Hyera untuk membuka pintu.

"Jangan di buka..."

"Wae? Mereka pasti ingin mengunjungi Eom,-"

"Aniya aniya aniya... Kita harus menyembunyikan bibi Umji."

Wanna New Children [97l boys ft. 98l girls]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang