Dua

11 1 0
                                    

Happy reading
.
.
.
Jangan lupa vote & comment

"Berjuta mimpi di mulai dengan satu langkah kaki, baik dan buruk yang kita dapat adalah sesuai dengan cara kaki kita melangkah
~dwipules

Matahari masih enggan menampakkan wajahnya, ayam jantan juga baru selesai dengan tugasnya. Itu berati hari masih sangat pagi.

Tapi pagi kali ini sangat spesial bagi keluarga Agus, yah kenapa tidak?, setelah hampir setengah tahun tidak bertemu dengan Adit -si sulung, akhirnya waktu perpulangan bagi sang kakak pun tiba.

Sebenarnya cukup ayah atau Amir saja yang menjemput Adit. Namun, untuk kali ini semua mendadak ingin ikut.

"Yah, biar Kak Amir aja yang jemput kak Adit. Kalian di rumah aja ntar nyambut kak Adit" kata kak Amir

"Gapapa, biar Ayah sama bunda aja"

"jangan dong, Amir pengin jalan-jalan ala cowok sama Kak Adit. Mumpung hari minggu juga. Boleh ya yah" bujuk kak Amir dengan nada memelas

"ehh,, ga boleh, kalo kak Amir mau jalan-jalan sama kak Adit cipa harus ikutan dong" imbuh Syifa

"ya jangan dong, kamu di rumah aja si, sama Amel" tolak kak Amir

"Amel juga mau ikutan kakk,, mau jalan-jalan juga" sambar Amel

"Lohh,, ko malah jadi mau ikut semua sii, kan kak Amir pingin jalan-jalan berdua doanh sama kak Adit. Kalian jangan ikut dong!"

"yahh.."rengek Syifa dan Amel pada ayahnya

"yaudah udah,, kita berangkat semua aja sekalian" jawab ayah

"lohh,, cuman jemput pondok aja masa sekeluarga si yahh, malu dong" kata kak Amir

"kamu mau kita semua berangkat, atau kamu sendiri yang gak ikut!"tegas ayah

"iya deh iya, kak Amir ngalah" kalo sudah urusan ayah, Amir tidak bisa melawan lagi

Akhirnya keluarga Agus berangkat dengan mobil pribadinya. Mereka berangkat dari Purworejo tepat setelah sholat subuh agar bisa cepat sampai Malang.

Posisi ayah yang menyetir, sebenarnya tadi kak Amir menawarkan diri menyetir, tapi ayah menolak, katanya "biar ayah aja untuk keluarga, nanti kalo ayah capek gantian sama kamu" alhasil kak amir mengalah

"Jadi ini yang mau di depan siapa nih? Kak Amir atau bunda?" tanya kak Amir

"Biar bunda aja lah,, ayah gak bisa jauh dati bunda" canda ayah

"Ya elah yah,, udah berumur masih aja bucin, ingat anak-anak anda masih jomblowan jomblowati" sindir kak Amir

"biarin, irri? Bilang bos!" tambah ayah lagi

"Udah-udah, kalian ributt aja terus" lerai bunda

"jadi kak Amir mau duduk sama aku dan Amel atau di belakang nih?"tanya Syifa

"ya dibelakang lah, ya kali kakak mau duduk diantara 2 manusia tengil ini"

"Nyenyenyee" Syifa dan Amel barengan

Ma'had ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang