empat

4 0 0
                                    

Happy reading
.
.
.
Jangan lupa vote & cimment

" Apapun yang kita lakukan, akan tertulis sesuai niatnya"

Sesuai rencana kemarin lusa, pagi ini Adit dan kedua adiknya bersiap sowan ke pesantren kakek. Amel tidak jadi ikut karena ternyata semua siswa harus berangkat karena akan ada pengumuman penting.

Sebelumnya bunda Erna sudah menyiapkan semua perlengkapan yang akan dibawa kak Amir. Berbeda dengan kak Adit yang hanya selalu membawa satu tas, jika kak Amir akan ada satu kardus juga.

"Kalian hati-hati ya, salam buat kakek, pakde bude, fatan juga" pesan bunda

"oke siap bunda cantik" balas syifa

"Dan kamu kak, semangat ngajinya, fokus di sana gak usah mikirin macem-macem. Ayah bunda di sini selalu doain kamu" pesan ayah khusus untuk kak Amir

"Iya yah pasti. Amir pamit ya" ucap kak Amir lalu mencium tangan ayah bundanya. Disusul Kak Adit dan syifa

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Di dalam mobil, tiga kakak beradik ini mendengarkan sholawat gambus sambil sesekali bercanda.

Jarak Purworejo-Yogyakarta tidak terlalu jauh, sehingga mereka hanya memakan waktu kurang lebih satu setengah jam.

Mereka sampai di Pesantren Al-Fattah sekitar jam 8 dan langsung memarkirkan mobilnya di depan ndalem.

Kakek dan Pakde Ilman tidak tinggal serumah tapi hanya bersampingan. Kadang Fatan menginap di ndalem utama (ndalem kakek) untuk menemani sang kakek. Fatan sendiri mempunyai dua kakak kembar, laki-laki dan perempuan. Kakak perempuannya sudah menikah dan baru saja mempunyai seorang putra dia tinggal bersama suaminnya di Demak, sedangkan kakak lakinya masih ingin ngabdi di pondoknya.

"Asaalamualaikum kek"  salam tiga saudara ini pada sang kakek yang sedang memutola'ah kitabnya di teras. Tak lupa mereka mencium tangan kakek ta'dzim

"Waalaikumsalam, masyaalohh,, cucu-cucuku akhirnya kalian jadi datang nak" jawab kakek senang

"Ayo masuk-masuk, Fatan juga ada di dalam" perintah kakek dan diangguki ketiganya

"Kang, tolong timbalke Ilman yo" perintah kakek pada santri putra yang sedang lewat

"Njih mbah"

Di dalam, tiga bersaudara sudah asyik bercanda dengan sang sepupu -gus fatan sekedar melepas rindu. Kakek bergabung dengan mereka

"Oiya kek, ayah sama bunda nitip salam ke kakek, sama yang lain juga" kata kak Adit

"Iya? Waalaikumsalamm,, kenapa to mereka ga kesini, si Amel juga ga ikut?" tanya kakek

"iya kek, ayah lagi sibuk di rumah sakit katannya. Kalo Amel sekolah kek" jelas syifa

"Assalamualaikuumm" tiba-tiba budhe Nala datang

"Waalaikumsalam" jawab semua. Lantas Adit, Amir, dan syifa mencium tangan budhe

"Loh, mana suamimu le?" tanya kakek

"Lagi ngajar bah, ada jadwal pagi ini" jelas budhe Nala

"gak kakak gak Adik sukaa banget kerja" heran kakek. Sontak semuanya tertawa

Jika ayah seorang dokter, Pakde Ilham adalah seorang dosen di universitas islam Yogyakarta.

"nak syifa, kamu ki seriusan mau mondok di sini?" tanya kakek memastikan

"Iya kek, kata bunda di sini aja padahal awalnya syifa pingin di Malang sama kak Adit, tapi bunda gak izinin"

"ya bener bundamu tuh sayang, di sini aja. Kan ada kakek, pakdhe budhe, Fatan juga ada. Kamu jadi lebih enak mondoknya" kata budhe Nala

Ma'had ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang