lima

6 0 0
                                    

Happy reading
.
.
.
Jangan lupa vote & comment

"Jangan terlalu fokus dengan satu impian, karena masih banyak hal disekitar kita yang masih tersembunyi dan kita perlu menemukannya dulu"

Setelah sampai dapur dan menemui mbak tadi, syifa langsung berjalan menuju asrama putri. Syifa hanya berdoa semoga tidak ada yang tau siapa dirinya sebenarnya.

"Namanya siapa?" tanya Syifa saat berjalan

"Nilna mbak. Kalo mbaknya?"

"Aku syifa, kamu kelas berapa?"

"Saya baru lulus MTs tahun ini mbak"

"Owhh,, kalo gitu kita seumuran dong. Jangan panggil aku mbak deh jadi ngrasa tua, hhe"

"iya syif"

"jangan kaku gitu lahh, biasa aja. Kita jadi temen. Oke!"

Syifa memang mudah akrab dengan orang baru dan dia tidak suka berbicara terlalu formal, dia akan berbicara sesuai bahasa sehari-hari

"ohh yaa, kamu baru lulus tahun ini berati kamu seangkatan sama fatan? Kamu sekelas?"

"gus fatan syif, jangan fatan gak sopan" koreksi Nilna

"ehhh iyaa, gus Fatan" hampir saja Syifa kelepasan. Tapi dia merasa sedikit aneh memanggil sepupunya dengan embel-embel gus

"iya syif, aku dan gus fatan seangkatan tapi tidak sekelas, hanya beesebelahan. Gus fatan kelas A sedangkan aku kelas B"

"Ohh gitu"

"Tapi ya syif, gus fatan orangnya dingin bagett cuek lah pokoknya. Aku udah 3 tahun jadi tetangga kelas aja dia tidak tau namaku"

"Ohh ya? Masa sihh tadi kayanya dia biasa aja deh" syifa tidak percaya sepupu yang sengklek di hadapan keluarga dicap seorang gus dingin dimata santrinya.

"kamu kalo gak percaya yaudah, besok kalo udah jadi santri bakal tau kalo gus fatan tuh dinginya minta ampun. Bicara aja kalo disuruh sama mbah yusuf" kesal Nilna karena syifa tidak mempercayainya

Mbah Yusuf adalah panggilan para santri untuk kakek, sedangkan Abah ummah untuk pakde budhe, sedangkan untuk para cucu kakek di panggil ning gus.

"baiklah, aku percaya deh sama kamu" syifa menahan tawanya. Mana mungkin dia akan percaya sepupunya itu dingin

Lantas mereka melanjutkan jalannya menuju asrama putri. Syifa menututi terus teman barunnya itu.

"loh Nil, ini ko kita lewat belakang? Bukannya di depan tadi itu ada gerbang masuk asrama putri ya?

"iya, memang gerbang ijo itu tempat masuk ke asrama putri. Tapi kalo kita masuk kesana, kita akan menjadi tontonan para santri putra karena sebelum sampai gerbang itu kita akan melewati komplek putra dulu" jelas Nilna mulut syifa berbentuk o tanda mengerti

"terus jalan pintasnya lewat mana?" tanya syifa lagi

"itu, kita lewat belakanh aja, lewat kamar mandi gapapa kan?" tunjuk nilna pada kamar mandi yang mulai dekat

Ma'had ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang