04 : Arcane

610 125 53
                                    

Disclamer : Masashi Kishimoto
.
.
Story au by : Aizuhime
.
.
15+
.
.
Mulmed : Honto wa, ne (The truth is) - URU
.
.
NHL

🍁🍁🍁🍁

Naruto sama sekali tidak paham bagian mana yang bisa disebut 'anugrah' dari fenomena abnormal yang menimpa keluarga Uzumaki. Berubah menjadi hewan hanya karena turun hujan itu mengerikan. Banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya untuk bersembunyi, belum lagi ia harus menghadapi rasa khawatir berlebihan tiap kali mendung menyapa. Bukankah konotasi dari kata anugrah adalah kebahagiaan tak terduga yang patut disyukuri? Sedangkan hingga saat ini, Naruto masih tidak tahu kenapa dewi sampai repot-repot mengubah klan Uzumaki menjadi rubah, apa manfaatnya? Atas landasan apa dia bisa mensyukuri pemberian dewi itu?

Jujur, Naruto sempat kecewa. Ingin rasanya naik ke nirwana menemui sang dewi, lalu mengajaknya berduel.

Tapi ditengah kekalutannya itu, ibu Kushina tanpa lelah selalu menasehati Naruto, menanamkan pikiran-pikiran positif supaya hati Naruto berhenti kecewa. Misalnya, dengan menjadi rubah Naruto pun punya lebih banyak waktu luang di rumah untuk menemani ibu. Naruto juga bisa membantu membasmi tikus yang kerap menakuti ibu tiap malam. Seperti yang dia lakukan sekarang.

"Sembunyi di sana kau rupanya tikus kurang ajar."

Naruto- yang kini sedang berada dalam wujud rubahnya, memicing penuh emosi ketika mengintip tikus kecil yang tengah bersembunyi di salah satu altar kuil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto- yang kini sedang berada dalam wujud rubahnya, memicing penuh emosi ketika mengintip tikus kecil yang tengah bersembunyi di salah satu altar kuil. Malam ini, suasana hati Naruto benar-benar jatuh pada titik terburuk. Di sekolah, lagi-lagi ia gagal mendekati Hinata, tak berhenti sampai disitu, sorenya hujan malah turun mengubahnya menjadi rubah. Dan sekarang, dia harus mengejar seekor tikus yang barusan membuat Kushina histeris sampai memecahkan piring. Sebenarnya, ibu Kushina yang sangat takut pada tikus itu sudah memelihara beberapa ekor kucing gemuk untuk memberantas tikus di rumah. Tapi sayang, mereka malah berakhir menjadi beban baru keluarga Uzumaki karena hanya tahu caranya makan dan tidur. Jadilah Naruto dimanfaatkan oleh sang ibu untuk menangkap tikus, dengan alasan wujud rubah Naruto yang kecil bisa dengan mudah menyelinap ke berbagai sudut. Sialan memang, kalau tidak ingat seberapa besar rasa sayangnya pada ibu Kushina, Naruto mana sudi.

"Kena kau!" Naruto tertawa penuh kemenangan, ternyata tidak buruk juga, stresnya sedikit teralihkan setelah berhasil menangkap tikus yang menjadi buronannya sejak dua jam lalu. Meski jauh di lubuk hati dia sedikit merasa ternistakan. "Haah... Lelah sekali."

Naruto pernah bilang kalau tubuh rubahnya sangat ringkih 'kan? Jadi jangan heran kalau dia sudah kelelahan setengah mati hanya karena mengejar tikus kecil. Ia tidak akan sanggup jika harus kembali ke rumahnya yang terletak di bagian paling belakang kompleks kuil. Membuatnya memutuskan untuk beristirahat sejenak di dalam ruang altar yang sudah lama tak dipakai itu. Dari beberapa altar yang ada di kuil Inari tempatnya tinggal, altar yang terletak dekat dengan taman itu adalah satu-satunya yang tidak dibuka untuk umum, sekaligus menjadi altar tercantik meski ukurannya paling kecil. Alasannya sederhana, karena di altar itulah Kushina menaruh segala kenangannya bersama sang suami.

Fox & CyborgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang