01 : Star in the Rain

961 171 67
                                    

Disclamer : Masashi Kishimoto
.
.
Story au by : Aizuhime
.
.
15+
.
.
Mulmed : After the rain - Aimer
.
.
NHL


🍁🍁🍁🍁

Jika dilihat sekilas, Uzumaki Naruto tidaklah berbeda jauh dengan remaja lelaki pada umumnya. Senang bermain-main, penuh canda tawa, terkadang bodoh, gila, dan sedikit sulit diatur. Wajahnya yang cukup tampan dengan ciri khas mata biru, kulit tan, dan rambut pirang alami yang jarang ada di Jepang, juga keaktifannya mengikuti klub berenang membuat Naruto menjadi salah satu siswa populer yang menjadi tipe ideal banyak gadis di sekolah. Bukan hal aneh jika banyak siswa merasa dengki padanya. Bahkan dulu Naruto sempat merasa hidupnya kelewat sempurna, sampai akhirnya sang ibu menceritakan sebuah kisah horror tak masuk akal ketika dia berusia delapan tahun. Tentang rahasia garis keturunan keluarga Uzumaki, dan pengabdian mereka pada sang dewi Inari.

 Tentang rahasia garis keturunan keluarga Uzumaki, dan pengabdian mereka pada sang dewi Inari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama puluhan dekade, Uzumaki dikenal sebagai keluarga penjaga kuil dewi kesuburan, Inari. Merekalah yang bertanggung jawab menjaga serta merawat semua kuil Inari yang ada di seluruh pelosok Jepang. Menjadi calon penerus keluarga utama, sejak kecil Naruto dibesarkan di area kuil. Dituntut belajar tentang berbagai upacara, legenda juga adat yang berkaitan dengan dewi Inari, salah satunya adalah cerita tentang para rubah yang menjadi pelayan setia dewi Inari. Dulu, Naruto hanya menanggapinya sebagai dongeng pengantar tidur, namun dongeng itu mulai menjadi mimpi buruk begitu dia menyadari bahwa rubah dalam cerita merupakan perwujudan dari klan Uzumaki.

Dikatakan bahwa Uzumaki adalah klan terpilih yang mendapat berkah langsung dari sang dewi, berkah yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Dimana semua anak yang memiliki darah Uzumaki dalam nadinya, akan berubah menjadi rubah selama 24 jam setiap kali hujan turun. Berkah itu akan mereka terima ketika menginjak usia 17 tahun, dan akan segera menghilang ketika usia mereka bertambah. Tetapi menurut Naruto, itu bukanlah berkah, melainkan kutukan yang terus menakutinya.

Coba bayangkan, bagaimana jika tiba-tiba hujan turun ketika dia berada di kelas, atau malah saat dia sedang melakukan pertandingan berenang? Apa jadinya jika tubuh atletisnya yang sangat mempesona dan membahana, tiba-tiba saja berubah menjadi gumpalan bulu gemuk dihadapan para suporternya? Bisa-bisa dia menjadi incaran ilmuan gila.

Helaan napas panjang terdengar memenuhi lorong gedung sekolah yang sepi, gemanya bertabrakan dengan suara hujan yang bergemuruh hebat menghantam atap gedung. Manik biru bulat itu menatap pasrah melalui jendela kaca, memancarkan sorot kejengkelan pada langit kelabu. Langkah kecil Naruto pun terhenti, kemudian, takut-takut ia mulai mengangkat salah satu tangannya ke udara.

"Tch, sialan, banyak bulunya."

Mau dikatakan tidak masuk akal pun, hari ini, Naruto benar-benar menjadi rubah karena hujan. Persis seperti yang ibunya peringatkan sejak ia masih kecil. Itu bukan lagi peristiwa aneh, atau mengejutkan bagi Naruto yang sudah beradaptasi dengan keadaan dan berdamai dengan nasib. Namun, ada satu kejanggalan yang membuat Naruto sangat kesal hingga kepalanya berdenyut nyeri, harusnya hari ini dia sudah terbebas dari kutukan karena usianya sudah menginjak 18 tahun sejak dua bulan lalu. Lalu kenapa dia masih menjadi rubah?

Fox & CyborgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang