Tuk
TukSuara sepatu dari seorang gadis yang baru saja menuruni tangga membuat dua orang lelaki menatapnya dengan terpukau.
"Wah cantik banget anak Papa," ucap Papanya.
Mendengar pujian Papa nya membuat Alena malu lalu gadis itu duduk di samping Papanya dan berhadapan dengan Abang nya.
"Papa senang deh, akhirnya kita ngumpul lagi. Dan Papa punya kabar baik,"
"Kabar baik apa?" tanya Renjun sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.
"Minggu depan Mama bakal tinggal sama kita!" ucap Chanyeol dengan senang.
Renjun langsung tersenyum senang. "Akhirnya bisa ketemu Mama lagi, bosen banget liat muka Papa tiap hari."
Tukk
Chanyeol memukul kepala Renjun dengan sendok di sampingnya. "Dasar anak durhakim!"
Lalu lelaki itu menatap putrinya. "Gimana dek? Senang gak nanti tinggal bareng Mama lagi,"
Alena tersenyum kecil sambil menganggukkan kepalanya, sejujurnya dia sangat merindukan Mamanya.
"Sebenarnya Mama lagi ngapain Pa?" tanya Renjun bingung.
"Oh iya sebenarnya Papa belum pastikan Mama ke rumah, soalnya Papa harus ngejar Mama dulu di Swiss. Kalau Mama sudah nerima Papa lagi terus Mama sama Papa nikah lagi, nah kita ngumpul bareng lagi."
Renjun dan Alena yang mendengar penjelasan Papanya malah tambah pusing.
"Terserah Papa aja, yang penting bawa Mama balik," ucap Renjun.
"Karena Papa harus ngejar Mama di Swiss jadi kalian bakal Papa tinggal di rumah. Jadi kalian harus akur dan Abang harus jagain Adek selama Papa pergi,"
Whattt
Kedua adik abang itu langsung terkejut mendengar perkataan Papa mereka.
"Tapi Pa-"
Chanyeol menggeleng kepala cepat. "Ssstt gak ada bantahan, dan Papa akan berangkat pagi ini."
Akhirnya kedua adik abang tersebut hanya pasrah. Akan kah mereka semakin dekat?
***
Tinn
TinnRenjun membuka pintu mobilnya lalu diikuti adiknya yang berada disampingnya.
Baru saja keluar dari mobil, para siswi sudah berteriak memanggil Renjun dengan genitnya dan pastinya menatap tak suka kepada Alena. Mereka mulai berbisik-bisik, 'Siapa cewek yang ada di samping Renjun?' karena bisa dikatakan Renjun salah satu cowok yang sangat dingin dengan perempuan.
"Mau Abang anterin ke ruang TU?" tawar Renjun.
Alena menatap Renjun dengan muka datar. "Nggak, gue bisa sendiri."
Renjun kini mulai mengerti sifat adiknya, teryata adiknya sangat dingin dan cuek. Tapi dia harus tetap bersikap layaknya seorang Abang yang peduli dan baik.
Lelaki itu tersenyum lalu menepuk pelan kepala Alena dua kali. "Nanti Abang ke kelas Adek,"
Woohhh
"Foto foto!! Renjun baru aja senyumm!!"
"Ganteng bangeettt!!"
"Siapaa cewekk ituu!! Dia sudah buat Renjun senyumm!!"
Para gadis sudah ingin mengakhiri hidupnya karena melihat senyum Renjun yang sangat jarang dilihat bahkan tidak pernah.
Sedangkan Renjun tidak memperdulikan teriakan para gadis itu dan tetap berjalan menuju kelas.
Sesampainya di kelas lelaki itu sudah disambut oleh tiga sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Dari Semesta
Teen Fiction"APAA??" "Iya kamu punya adek," "MAKSUDNYA PAPA NGEHAMILIN ANAK ORANG TERUS AKU PUNYA ADEK!!" Gue sudah 18 tahun, terus gue punya adek?