🌚🔞
Pagi ini aku lalui dengan pemandangan yang sangat menyebalkan, lagi-lagi oppaku membawa wanita semalam, dan yups sudah dipastikan bahwa kamarnya akan akan sangat berantakan, bahkan barang-barang didepan kamar kita juga akan ikut berantakan, meski wanita itu pasti akan sudah pergi saat pagi hari, rasanya sangat menyebalkan karena aku yang akan membereskannya setidaknya yang ada didapan kamar kita, karena kamarku dan kamarnya berhadapan.Orang tua kita termasuk orang yang sangat membebaskan anak-anaknya, karena mereka sendiri orang yang sangat terbuka akan pergaulan bebas, entahlah aku juga tidak tau kenapa aku bisa terjebak di keluarga yang sangat aneh seperti ini,
Ahh satu lagi aku dan oppaku adalah anak angkat mereka, aku tidak begitu ingat tapi yang ku ingat dulu aku tinggal di panti, lalu pasangan itu membawaku,
"pagi sayang" sapa eomma di meja makan bersama appa yang sedang menyantap sarapannya, aku hanya tersenyum dan duduk di samping mamah untuk ikut makan.
"Oppamu belum turun?" tanya Eomma lagi, aku hanya mengangkat bahu pelan sambil menghabiskan sarapanku.
Tak lama Oppa turun, hanya dengan melihat ekpresi Eomma aku sudah bisa tau jika Oppa memang sedang turun dari tangga.
"sayang cepat sarapan nanti kalian terlambat" Sahut eomma padanya.
Sebanarnya orang tua kami dua orang yang hangat, hanya saja semakin kita dewasa dan mengetahui pergaulan mereka, kita menjadi sedikit pendiam, akupun tak tau hanya saja selalu ada saja hal yang berlalu lalang dikepalaku tentang keluarga ini.
Setelah turun dari mobil renjun aku pergi masuk kekelasku, oiya aku lupa, namanya renjun, dan aku nari.
"nanti malam Lucas Oppa akan mengadakan pesta, hampir semua anak mendapatkan undangan, kau akan datang?" seru hanny saat aku masih fokus pada ponselku
"Lucas? Lucas siapa?"
"ck senior kita, alumni dia sudah lulus"
"aku tidak datang" jawabku singkat tanpa memperhatikannya.
"tapi jeno bilang dia ingin kau datang"
"aku malas"
"nari !"
"ya kenapa kau mengambil ponselku"
"makanya perhatikan aku, jeno bilang kau harus datang"
"ya ya nanti aku akan datang, lagi pula kenapa harus datang aku tidak begitu mengenalnya" gumamku dan hanny hanya mengendikan bahunya.
Siang itu sekolah bubar dengan cepat karena akan ada acara dinas untuk semua guru dan karyawan,
Sebenarnya aku tidak begitu peduli pulang awal atau tidak, tidak ada bedanya bagiku disekolah maupun dirumah.
"nari" panggil renjun saat aku baru memasuki mobilnya.
"iya?"
"kau akan ke pesta lucas hyung?"
"dari mana oppa tau?"
"tidak usah datang dirumah saja"
"aku juga maunya seperti itu, tapi jeno dan hanny memaksaku"
Renjun menghela nafasnya, tidak biasanya dia mengaturku seperti ini, ada apa dengannya.
"hanya ikuti kataku"
Aku mendengus, sebenarnya aku sedikit bingung dengan renjun, kita hanya selisih 6 bulan, membuat kita berada ditingkatan yang sama,
disekolah aku melihat dirinya yang cukup pendiam dan tidak terlalu terbuka, tapi ia juga sering membawa wanita yang berbeda kekamarnya, aku rasa teman-temannya tidak yang tau tentang hal itu, entahlah,