L i m a b e l a s

1.3K 151 1
                                    

Huh... Sekarang udah malem, tapi Bebby gak bisa tidur, sedangkan Jihoon udah tidur dari 1 jam yang lalu. Bebby membuka handphone-nya, berharap ada 1 chat aja yang masuk untuk nemenin dia malem ini.

Ting!
Ting!
Ting!

Baru aja di omongin, eh langsung terkabul nih. Bebby lantas membuka notifikasi chat yang berada di paling atas. Ah, ternyata chat dari Jeongwoo.

Woo-♡! 🐺

|by
|lu udah tidur?
|gue gak bisa tidur

belum|
gue juga ga bisa tidur|

|keluar yuk, cari angin

kemana? ke gazebo aja yuu|

|yuk, sini keluar
|gue udah di depan kamar
lu sama bang Jihoon

oke, bentar|
gue ngambil jaket dulu|

Bebby segera mengambil jaket yang sebelumnya sempet dia keluarin dari dalam koper dan memakainya, kemudian dia langsung menghampiri Jeongwoo yang udah nungguin Bebby di depan kamar hotelnya.

"Jam berapa sih sekarang?" tanya Bebby. Jeongwoo melihat jam di layar handphone-nya, "udah jam setengah 1, anjrit bisa-bisanya gue gak bisa tidur." ucap Jeongwoo.

Bebby mengangguk setuju, "tau nih anjir, padahal besok kita mau kulineran di Bandung." ucap Bebby.

Mereka berdua berjalan menuju gazebo yang ada di hotel itu, berharap bangku di sana gak basah karena tadi sore sempet hujan.

Sesampainya di gazebo mereka langsung mengambil tempat duduk yang paling terlihat nyaman dengan lampu berwarna warm white mengelilingi gazebo. Bebby duduk di sebuah hanging chair, sedangkan Jeongwoo duduk di sofa panjang berbentuk 'L'.

Gak jauh dari tempat Bebby Jeongwoo ada beberapa orang yang menempati gazebo lainnya dan keliatannya mereka lagi sibuk sama urusan di laptopnya sampe-sampe mereka gak sadar kalo ada Bebby dan Jeongwoo di sini.

Jeongwoo memainkan handphone-nya, sedangkan Bebby termenung menatap langit yang gak terlihat ada satu pun bintang. "Gak ada bintang." gumamnya. Jeongwoo menaruh handphone-nya dan ikut melihat ke langit malam yang gelap. "Tapi ada bulan... The moon is beautiful, isn't it?" Jeongwoo mengalihkan pandangannya, menatap Bebby lekat.

"Iya, bulannya cantik banget. Kayaknya sekarang gue jadi suka bulan." ucap Bebby, matanya masih menatap lekat bulan yang bersinar terang di malam ini. Beberapa orang yang tadi berada di gazebo kini sudah kembali ke kamarnya masing-masing, sekarang tinggal Bebby sama Jeongwoo aja.

Jeongwoo mengambil tangan Bebby, membawanya ke pangkuan Jeongwoo. Di usapnya dengan pelan tangan Bebby sambil dimainkan. "Bulannya cantik." ucap Jeongwoo.

"Iya..." jawab Bebby tanpa memikirkan maksud Jeongwoo.

"Nggak, bukan itu. Yang gue maksud tuh bulannya cantik." Jeongwoo bermaksud lain, membuat Bebby bingung sama ucapan Jeongwoo itu. Bebby menatap Jeongwoo, "maksudnya gimana?" tanyanya.

Jeongwoo tersenyum tipis, lantas Jeongwoo memajukan wajahnya beberapa centi, kemudian menatap lekat mata Bebby tepat di pupilnya. "Maksud gue bulannya cantik..." terlihat Bebby mau menanyakan lagi maksudnya, tapi dengan cepat di potong sama Jeongwoo. "I love you."

Cup!

Jeongwoo mengecup pipi Bebby, tapi bibirnya itu sedikit mengenai ujung bibir Bebby. Puff! Pipi Bebby berubah warna jadi merah merona, Bebby langsung aja membuang muka ke arah lain.

Dia lagi berusaha menahan jeritannya sambil menetralkan detak jantung yang menggedor keras dada sebelah kirinya. Jeongwoo tersenyum tipis, sama kayak Bebby. Dia lagi berusaha supaya suara detak jantungnya gak kedengeran sama Bebby.

Keheningan melanda karena keduanya sibuk menetralkan bunyi detak jantung, berusaha untuk tidak terlihat salting tapi percuma.

Setelah detak jantung kembali normal, Jeongwoo berdiri dari tempatnya. Dia ngulurin tangannya di depan Bebby, "ayo balik ke kamar, udah mau jam setengah 3." Bebby nyambut tangan itu.

Mereka berjalan masuk ke dalam hotel yang terasa sunyi banget. Jalan sambil bergandengan tangan sama Jeongwoo membuat Bebby nyaman. Karena ukuran tangan Bebby yang kecil pas di genggaman tangan Jeongwoo yang besar.

Dalam diam Bebby melirik Jeongwoo. Huh... Dia gak tau besok harus bersikap gimana ke Jeongwoo. Haruskah Bebby bersikap biasa aja? Atau dia harus sembunyi dari Jeongwoo supaya gak ketauan kalo dia lagi kepalang salting? Ah, gak tau deh!

Mereka udah tiba di depan kamar masing-masing, diam-diam keduanya mendesah kecewa. Tapi karena mereka beda kamar dan harus tidur, mau gak mau mereka harus berpisah buat malem ini. "Bye Jeongwoo, gue masuk duluan ya." ucap Bebby, kemudian dengan cepat masuk ke dalam kamarnya bersama Jihoon.

Jeongwoo juga masuk ke dalam kamarnya, melepas jaket yang tersampir di tubuhnya, lalu ditaruhnya jaket itu di atas kursi. Ia mencuci muka agar debu dari luar gak ikut kebawa tidur.

Sehabis cuci muka, dia mengambil posisi tidur yang nyaman supaya bisa cepet terlelap. Sayang seribu sayang, bukannya ngantuk yang Jeongwoo dapat, tapi malah ingatan kejadian yang baru aja terjadi. Suatu insiden yang gak bisa disebut insiden juga.

Jeongwoo senyum-senyum sendiri nih jadinya. Ingatan tadi malah kayak CD rusak di otaknya, keputer di scene yang samaaaa terus.

Jeongwoo salting sampe mampus sih ini mah, udah Bebbynya cantik, eh pake acara cium pipi yang berakhir malah kena ujung bibirnya Bebby.

Mau jingkrak-jinkrak... Tapi ngapain coba? Bisa-bisa dia di kira kesurupan sama Junkyu kalo orang itu kebangun dari tidurnya.

Akhirnya Jeongwoo bawa aja ingatan tadi itu ke alam tidurnya, alias dia ketiduran pas lagi senyum-senyum sendiri ahahaha.

‧‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Chapter kali ini pendek, tapi bikin APSNAKABUSAKA HUHUUU ㅠ,ㅠ aku ngetiknya sambil senyum-senyum sendiri... Udah kayak orang gila ㅠ_ㅠ

Treasure Little Sister [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang