Special Chapter (Jeongwoo's Birthday)

1.2K 160 6
                                    

Di sore menjelang malam hari ini hujan badai lagi-lagi melanda daerah perumahan gue, suhu udara yang tadinya hangat berubah menjadi lebih dingin. Gue merebahkan diri di tengah-tengah Jeongwoo serta bang Jihoon dan mengikuti kegiatan mereka yang sedang menatap langit-langit rumah.

"Kenapa di sini dek?" Tanya bang Jihoon.

Gue memejamin mata, "dingin, mesin penghangat di kamar aku mati." Jawab gue.

Mata gue beralih buat natap jendela, "kenapa harus hujan? Padahal hari ini Jeongwoo ulang tahun." Gue menghela napas.

Bang Jihoon ikut natap jendela, "he'em.. Padahal kata bang Hyunsuk hari ini bakal rayain ultah Jeongwoo di luar." Ucap bang Jihoon.

Jeb!

"AAAAA GUE LAGI MANDIIII!!!!" Itu suara teriakan Haruto. Iya, listrik tiba-tiba aja mati. Teriakan yang menggelegar itu masih aja terdengar membuat gue berinisiatif untuk bawain senter atau lilin sebagai penerangan Haruto di kamar mandi.

Tok! Tok!

"To, ini senternya ada di depan pintu ya! Cepetan mandinya, jangan lama-lama." Ucap gue dari depan pintu lalu pergi keluar dari kamar Haruto.

Di tangga gue ketemu sama Junghwan yang juga pengen ke lantai bawah. "Hwan? Mau ke bawah juga?" Tanya gue.

Junghwan mengangguk, "iya, di suruh bang Mashi buat ngeluarin kue bang Jeongwoo. Soalnya kata bang Hyunsuk gak jadi rayain di luar, bahaya." Junghwan bicara di samping gue sambil kita nurunin tangga.

"Iya sih, mana mungkin kita keluar pas hujan badai petir kayak gini." Gue membenarkan apa yang bang Hyunsuk bilang.

Kita udah sampai di bawah dan langsung pergi ke dapur buat ngambil kuenya. Selagi gue dan Junghwan nusukin lilinnya di kue, abang-abang yang lain keliatannya lagi ngatur posisi meja ruang tengah supaya berada di tengah karpet besar.

Gue dan Junghwan menuju ruang tengah dan menyerahkan kuenya pada bang Mashi supaya lilinnya bisa di nyalain. Sembari bang Mashi nyalain lilin, bang Jaehyuk nutup jendela pake gorden karena cahaya petir makin lama keliatan makin nyeremin.

Bang Junkyu yang ada di samping gue menghela napas, "padahal Jeongwoo ulang tahun, tapi kenapa vibes-nya malah serem kayak gini? Merinding gue." Ucapnya.

Haruto juga merinding, "bener, udah hujan badai petir pake mati lampu di tambah sekarang udah malem pula." Ucap Haruto.

Bang Hyunsuk menepuk tangannya dua kali, "dah dah, sekarang di mulai aja yok!"

Jihoon mengambil alih jalannya acara perayaan ulang tahun Jeongwoo yang sederhana di malam ini. "Karena Jeongwoo udah menginjak umur 17 tahun yang artinya Jeongwoo sudah besar. Nah, di tahun selanjutnya ada baiknya kalau Jeongwoo yang mentraktir kita AHAHAHAHA." Bang Jihoon tertawa jahat.

Jeongwoo mendelik, "pengen sih gue traktir, tapi lu pada kalo makan suka gak tau diri. Banyak benerrrr mesennya." Celetuk Jeongwoo.

Bang Jaehyuk menatap Jeongwoo dengan wajah yang sangat meminta untuk di pukul. "Yeee, medit lu." Jeongwoo menggerakan tangannya seperti menyibak rambut ke belakang, padahal rambutnya pendek.

"Ish cepetan tiup lilin dong! Hwan laperrr maw makan!!!" Rengekan Junghwan membuat perdebatan antara Jeongwoo dan Jaehyuk berhenti.

Akhirnya kita semua menyanyikan lagu 'happy birthday' dan 'tiup lilinnya' buat Jeongwoo. Sebelum bener-bener niup lilinnya, gak lupa Jeongwoo bikin wish dulu ke Yang Maha Kuasa baru setelahnya dia niup lilinnya.

Udah hampir jam 8 malam tapi listrik belum juga nyala. Gue, Haruto, Jeongwoo dan Junghwan yang mulai bosen jadi uring-uringan.

Gue nyender di lengan bang Doyoung, "abang~ gue bosen bangettt." Rengek gue.

Treasure Little Sister [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang