E m p a t b e l a s

1.2K 133 2
                                    

"Dua, empat, enam, delapan, sepuluh, dua belas. Oke udah lengkap semua, sekarang semuanya naik ke dalam minibus ya." ucap bang Hyunsuk setelah mengabsen adik-adiknya yang banyak banget.

Subuh hari kita semua sudah berada di luar rumah dengan koper setinggi setengah badan di genggaman tangan masing-masing. Menunggu koper dimasukkan ke dalam bagasi.

Tebak hari ini gue sekeluarga mau kemana? Yap, kita mau ke Bandungggg. Yeay! Setelah sekian lama gue gak ke Bandung akhirnya gue ke sana lagi.

Gue seneng banget dan udah gak sabar buat main-main di Bandung, ngebayanginnya aja udah seru banget. Gue dengan segera masuk ke dalam minibus milik bang Hyunsuk dan mengambil tempat duduk di dekat jendela di samping Junghwan.

Oh iya, gue sama Junghwan hari ini couple-an baju dong. Gemes banget! Karena waktu itu kita jalan di mall dan ngeliat ada sepasang baju yang gemes sekaligus keren yang gak norak, jadi kita beli dengan senang hati deh.

Perjalanan dari Bogor ke Bandung tuh menempuh jalan sekitar 5 sampai 6 jam. Gue memeluk erat tangan Junghwan dengan manja, jarang-jarang gue bisa deket banget sama Junghwan karena dia sibuk banget di sekolah. Dia jadi ketua ekskul dance, selain itu dia juga jadi ketua kelas dan ketua ekskul taekwondo, makanya sibuk banget.

Sekalinya di rumah, Junghwan lebih milih untuk tidur atau belajar. Ya... Gue seneng sih Junghwan gunain waktu luangnya untuk belajar, tapi kan gue juga mau spend time bareng Junghwan ㅠ_ㅠ

Junghwan mengelus-elus rambut gue yang bikin gue makin mendusel di dada Junghwan. "Kakak hari ini manja banget." ucap Junghwan di selingi dengan kekehan.

Gue merengut kesal, "ya abis kamunya sibuk mulu sih, kakak kan juga mau main bareng kamu." sungut gue.

Junghwan pun akhirnya menarik gue ke dalam dekapannya. Gue menyamankan diri lalu memejamkan kedua mata untuk kembali menggapai alam bawah sadar.

Cekrek!

Seketika gue membuka mata gue dan melihat bang Asahi memotret gue dan Junghwan menggunakan kamera analog kesayangannya. "Bang Asa?" kata itu keluar dengan sendirinya dari bibir gue.

Bang Asahi tersenyum lalu menyuruh gue buat kembali tidur. Gue pun menurutinya, kembali menyamankan diri dalam dekapan Junghwan dan berusaha terlelap untuk kedua kalinya.

Tidak terasa minibus milik bang Hyunsuk yang di isi oleh gue sekeluarga sudah memasuki kawasan Bandung. Gue membuka mata yang sebelumnya terpejam cukup lama. Melihat pemandangan Junghwan yang sedang memakan keripik kentang dengan sebelah tangan yang masih mendekap gue.

Saut-saut nyanyian yang bang Yedam dan Jeongwoo lontarkan terdengar di telinga gue. Gue melihat ke jendela, kemudian kembali melihat Junghwan. "Kita udah sampe di Bandung dek?" tanya gue.

Junghwan mengangguk, dia memberi sebotol air mineral buat gue. Lantas gue menenggaknya hingga habis setengah. "Kakak tidurnya lama banget ya? Kamu pegel kan tangannya." ucap gue.

"Nggak kak, mana ada pegel. Yang ada juga leher kakak yang pegel, masa tadi tidurnya nunduk." gue menegang leher gue, kemudian menelengkan kepala ke kanan dan kiri agar leher gua gak begitu tegang lagi.

30 menit lagi kita sampai ke hotel yang sudah di booking, itu kata bang Hyunsuk. Gue pun berjalan ke bus bagian belakang dengan hati-hati untuk mengambil vitamin dan obat penyakit gue yang gue titipkan pada bang Yoshi.

Setelah meminum obat dan vitamin, gue kembali mendudukan diri di samping Junghwan dan memintanya untuk memberikan beberapa cemilan untuk gue makan.

Sesampainya di hotel kita bertiga belas beserta pak supir pun check-in kamar hotel dan menaruh koper di kamar. Gue sekamar sama bang Jihoon. Setelah menaruh koper gue langsung menarik bang Jihoon untuk menjelajahi hotel ini. "Bang Jihoon sayang, ayo temenin adek liat-liat hotelnya." ajak gue dengan semangat.

"Iya, sebentar sayang. Abang mau ganti baju dulu, yang ini bajunya bikin gerah." dengan cepat bang Jihoon membuka bajunya dan mengambil kaos polos berwarna putih dari dalam koper. Kegiatan yang bang Jihoon lakukan gak lepas dari pandangan gue barang sekalipun, membuat gue tersadar kalau ternyata bang Jihoon punya abs.

Sudah selesai berganti pakaian, bang Jihoon langsung menggandeng tangan gue sampai kita berada di lobby hotel. Di sana bisa gue liat ada jalan menuju kolam renang. Gue mengajak bang Jihoon untuk melihat restoran hotel, gandengan di tangan gue masih belum bang Jihoon lepas. Erat banget kayak mau nyebrang. Gue melihat-lihat menu makanan dan pandangan mata gue berhenti di bagian dessert.

Hohoho ini yang gue tunggu, gue meminta izin bang Jihoon untuk mengambil beberapa dessert yang menggugah selera makan gue. Gue mengambil 1 puding dan 1 strawberry cake untuk gue. Gue gak ngambilin dessert untuk bang Jihoon karena dia gak terlalu suka makanan manis, jadi dia lebih milih ngambil makanan yang rasanya asin.

Lagi asik makan, tiba-tiba gue kepikiran pertanyaan random. "Bang Jihoon, kalo misalnya aku bukan adek abang gimana? Kalo misalnya kita makan kayak sekarang gini tapi sebagai dua orang yang kenal bukan karena kita keluarga gimana? Abang bakal nganggep adek apa?" pertanyaan random itu bener-bener terlintas gitu aja di otak gue.

"Hmm... Apa ya? Mungkin abang bakal nganggep kamu sebagai bocil tengil yang nyasar. Kalo kita seumuran mungkin abang bakal nganggep adek gebetan abang, atau mungkin cuma temen." kata bang Jihoon.

Gue menganggukan kepala, lalu lanjut memakan strawberry cake yang tadi gue ambil. "Emangnya kenapa dek? Tiba-tiba banget nanyain itu." tanya bang Jihoon.

Gue menggeleng, "gapapa, tiba-tiba aja kepikiran hehe." setelahnya gue mengajak bang Jihoon untuk melihat-lihat area hotel yang lainnya.

Hotel yang di booking bang Hyunsuk bener-bener gak ngecewain. Makanannya enak, fasilitasnya bagus, keamanannya terjaga banget. Hhhhh enak banget pokoknya.

Dan gue juga notice kalo hotel ini deket banget sama Trans Studio Bandung, tinggal jalan beberapa langkah langsung nyampe, karena hotel sama mall nya itu samping-sampingan.

Gue seneng karena akhirnya kita bisa liburan tanpa harus mikirin tugas sekolah maupun tugas kampus ataupun mikirin kerjaan yang gak ada habisnya.

Gue seneng karena akhirnya kita bisa kumpul bareng yang beneran bareng, 13 orang ngumpul tanpa babibu gitu. Karena biasanya beberapa dari kita pasti ada aja yang sambil ngurusin kesibukan masing-masing pas ngumpul.

Gue juga seneng karena bisa lebih mendekatkan diri ke abang serta adek gue, ya... Meskipun bang Yeonjun gak bisa ikut liburan bareng-bareng sama kita.

Terlepas dari itu, soon gue harap bang Yeonjun bisa ikut liburan bareng sekeluarga.

Treasure Little Sister [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang